Share

Jejak Baru [4]

Pasti tiap anggota keluarga merasa sangat tersiksa, termasuk kakaknya yang tinggal nun jauh di London sana. Akan tetapi, tentu saja yang paling menderita adalah Amara. Pengobatan yang dijalani memang meringankan beban gadis itu. Namun, tampaknya perjalanannya masih sangat panjang. Amara belum mampu bersikap normal saat ada lelaki yang menawari untuk mentraktirnya makan malam dan mengantar pulang.

“Mara, apa yang terjadi tadi sore? Kamu bisa cerita sama saya. Apa kamu mau ditemani lagi kayak kemarin-kemarin? Toh saya juga nggak banyak kesibukan di sini.” Ika mendatangi Amara begitu punya kesempatan. Amara yang sedang membaca novel di ranjang, terduduk karena kaget.

“Mbak ngagetin aja. Kukira siapa,” sahut Amara sembari memegang dada kirinya yang berdebar kencang.

Ika menggumamkan kata maaf sembari duduk di tepi ranjang dengan mata yang dipenuhi kecemasan. Hati Amara mencelus melihat pemandangan itu. Ika mungkin bukan siapa-siapanya. Mereka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status