Share

45: RAYUAN PAGI

Dan disinilah Malik kini, tidur di lantai kamar Isha beralaskan karpet yang meskipun empuk namun jelas lebih empuk dan nyaman kasur yang dipakai Isha di atas ranjang. Sejak merebahkan dirinya di atas karpet, Malik tak bisa memejamkan matanya sama sekali. Berulang kali dia membalikkan posisi tidurnya untuk mencari posisi paling nyaman, nyatanya dia tak berhasil. Matanya masih

Menyedihkan memang. Malam pernikahannya dengan Isha —perempuan yang tanpa sadar sudah dicintainya sejak masih kecil itu— harus berakhir seperti ini. Namun, Malik tidak bisa menyalahkan Isha sepenuhnya jika akhirnya mereka belum juga akur meski mereka sudah menikah siang tadi. Karena semua ini jelas bukan sesuai rencana Isha.

Tak bisa memejamkan matanya untuk tidur, Malik memilih bangun. Tapi kali ini bukan untuk menyusul Isha tidur meskipun di lantai begitu dingin. Melainkan karena Malik ingin sholat malam. Dia butuh ketenangan hati.

Bangun dari tidurnya, Malik berdiri di samping ranjang Isha. Menatap perempuan ca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status