Share

59: SAKIT ASMARA

Selama beberapa bulan ini, pernikahan Malik dan Isha berjalan penuh kompromi. Sebagaimana yang sudah mereka sepakati bersama bahwa Isha dan Malik tidur terpisah. Malik sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu, karena bagi Malik melihat Isha bisa menjalani pernikahan mereka dengan kompromi saja sudah lebih dari cukup. Malik tidak pernah menuntut lebih.

Dia jelas berjanji tidak akan menuntut lebih dari yang bisa Isha beri dan lakukan. Bahkan , untuk pekerjaan rumah saja Malik tidak pernah membiarkan Isha melakukanya sendiri. Dia selalu membantu, apapun bentuknya.

Hubungan mereka sebenarnya nyaris seperti hubungan kakak dan adik, sebagaimana dulu mereka berteman.

“Abang mau bawa bekal?” tanya Isha yang tahu bahwa hari ini Malik ada jadwal les.

“Tidak usah.” Malik mengambil tas yang biasa dibawa ke sekolah.

“Makan siangnya?” tanya Isha.

Pria tampan itu tersenyum lembut menatap Isha. “Ada waktu jeda satu jam setengah sebelum jam les. Aku bisa pulang untuk sholat sekalian makan siang deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status