Share

162. TABUH PERANG KLAN NAGA

Zaha terpekur lama sambil memejamkan mata saat kakinya berada di depan makam Komar dan petinggi klan naga lainnya. Perasaannya campur aduk dan lebih didominasi oleh perasaan kehilangan dari kerabat dekatnya.

Zaha terlambat sehari dan ia harus kehilangan beberapa petinggi klannya yang sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri.

Mereka yang saat ini terkubur dalam tanah di depannya, adalah mereka yang setia dengannya dan juga klan naga.

Bahkan hingga akhir hayat mereka, mereka sama sekali tidak tergoyahkan dengan bujukan Rojak yang mengajak mereka untuk mengkhianati klan naga dan lebih memilih mati daripada mati sebagai seorang pengkhianat.

Seperti kata pepatah, 'mencari musuh itu mudah. Namun, mencari teman yang setia adalah sesuatu yang langka'. Komar dan yang lainnya, mempertahankan kesetiaan mereka hingga nyawa mereka putus dari raga mereka.

Hanya dengan memikirkan itu, sudah cukup bagi Zaha untuk menabuh perang atas kematian mereka.

Segera setelah itu, Zaha membuka matanya da
sutan sati

Gendang perang sudah ditabuh oleh King dan perang suci yang mempertaruhkan segalanya akan segera terjadi. Sementara itu, Nia dan ibu Zaha terancam bahaya, berhasilkah Natiya menculik keduanya? Tunggu di episode berikutnya.

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Mangkan Rusmawan
ini ada sekuelnya kah?
goodnovel comment avatar
Bang Yos
cek mulu. tapi dak update juga..........
goodnovel comment avatar
Agus Seputarindo
penculikan yaa?? sepertinya berhasil... berhasil digagalkan Angel. hehehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status