Share

29. Kesempatan?

Danis tidak menjawab. Ia hanya memandang Juda dengan lekat, membuat Juda jengah.

Juda menyugar rambutnya. Kemudian menyelipkan anak rambut yang menjuntai jatuh ke wajah ke belakang telinga.

"Aku mungkin memang gila karena bertindak tanpa berpikir, Danis. Tapi aku nggak bisa menggunakan kegilaan aku untuk sesuatu yang seserius ini. Kalau aku memutuskan untuk berhubungan serius dengan seseorang, itu artinya aku memang mau ke arah sana. Bukan hanya karena aku gila," ujar Juda serius.

"Kita bisa mulai dengan adaptasi dalam sebulan, seperti yang aku bilang tadi. Kita bisa mulai dengan jalan bareng, ngobrol banyak soal hidup masing-masing selama sepuluh tahun terakhir. Kita bisa putuskan lagi akan berlanjut ke mana setelah itu. Gimana?"

"Bukannya lebih gampang kalau kita nggak usah ke mana-mana?" Juda tidak melepaskan tatapan dari Danis meski ia sudah tidak kuat ditatap dengan begitu lekat oleh mata tajam laki-laki itu.

"Waktu aku berangkat ke sini, aku udah memutuskan kalau ini akan j
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status