Share

66. Larangan Papa

“Cinta sih cinta, tapi jangan sampai kamu hilang logika. Pikir rasional. Pakai akal!”

Suara bariton Handoko menghentikan kunyahan Zeino. Mendadak ia kehilangan selera untuk menghabiskan sarapannya. Perkataan papanya itu menohok hatinya.

“Cuaca jelek seperti ini, hujan lebat. Jalan ke pegunungan di utara sering longsor. Berbahaya!”

Utari yang juga sedang berada di meja makan, memeriksa raut wajah puteranya yang sedang mendapat ceramah pagi dari sang ayah. Melihat Zeino yang diam dan menjatuhkan sendok garpu di atas makanannya, Utari tahu jika anaknya itu tidak senang atas tanggapan Handoko.

Beberapa saat yang lalu, Zeino mengabarkan jika ia akan menyambangi Zee ke resort. Niatnya itu menyulut komentar dari Handoko.

“Lagipula, seharusnya kamu fokus sama sidang kamu yang tinggal 3 hari lagi. Zee itu kan juga masih sibuk di sana. Setelah selesai kerjanya pasti dia pulang.”

Zeino belum bersuara. Ia kembali menjadi Zeino yang lebih memilih d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status