Pagi harinya seperti yang di ucapkan oleh arka bahwa dia akan menyusul fely dan mengajak berangkat bersama.
Di sinilah arka sekarang,di depan pintu rumah fely bersiap untuk mengetuknya.
Tapi belum dia mengetuk pintu ternyata ada yang keluar dari dalam rumah.
"Cari siapa?"tanya satria dengan heran.
"Fely"jawab arka datar.
"Oh,bentar gue pangilin"kata satria dan di angukin oleh arka.
"Fel ada yang nyariin!!"teriak satria yang masih di tempat tak ada pergerakan.
Arka yang mendengar teriakan satria sedikit terkejut.
'Itu mulut apa toa?'batin arka heran.
Beberapa saat kemudian fely datang sambil menatap sinis satria.
"Tuh mulut lain kali di jaga!"kata fely tak santai.
"Iya,bye! Gue berangkat!"kata satria dan berlalu pergi dari sana.
"Yok"kata fely dan di anggukin arka.
Mereka berjalan ke arah motor arka di parkirkan.
"Lu gak telat kalau nganterin gue?"tanya fely penasaran.
"Gak"
Bel istirahat baru saja berbunyi."Lu berdua duluan pesenin kita makanan dan cariin bangku.Gue sama fely nyusul di belakang"kata riska sambil menatap ke arah kedua temannya."Mau ngapain lu berdua?"tanya rina sambil menatap riska penuh curiga."Ada urusan penting"kata riska tanpa ekpresi."Ya udah gue sama rina duluan.Bye!"kata syasa yang tau maksud dari ekpresi riska."Ada apa? Tumben ngajak gue bicara cuma berdua"tanya fely ke arah riska."Soal natasya gue udah tanya-tanya ke tetangga sebelahnya tapi tetangganya gak ada yang tau.Kata mereka si natasya jarang bergaul atau bertegur sapa sama mereka"jelas riska sambil menatap fely."..."fely menatap serius ke arah riska."Kenapa?"tanya riska saat mengetahui arti dari tatapan fely untuknya."Lu kenapa mau repot-repot bantuin gue?"tanya fely dengan serius."Simpel karena lu sahabat gue"jawab riska dengan santai.Fely menatap ke arah riska dengan se
Arka mulai menyibukkan diri dengan ponselnya.Entah apa yang di lakukan oleh arka hingga tak sadar bahwa namanya di panggil oleh fely."Arka!"teriak fely di dekat telinga arka.Arka yang mendengar teriakan fely dengan natural memegang telingannya yang terasa berdengung."Ada apa?"tanya arka sambil mengosok telingannya."Gak pesen makanan? Bentar lagi bel masuk"kata fely sambil menatap arka menelisik curiga."Gue gak laper"kata arka dan kembali fokus ke ponselnya."Lagi apa sih lu?"tanya fely dan mencoba mengintip ponsel milik arka tapi dengan gesit arka menjauhkan ponselnya dari fely."Gak usah kepo"kata arka sambil menjetil dahi fely."Cih"kesal fely sambil mengosok dahinya yang tak terasa sakit.Tapi arka tak meresponnya dengan satu gerakan arka bangkit dari duduknya.Fely hanya bisa menatap heran ke arah arka.'Mau kemana tuh orang?'batin fely sambil menatap arka yang sudah berdiri dari duduknya."Gue bali
Bel masuk sudah berbunyi sendari tadi,disinilah fely sekarang di dalam kelas sedang memperhatikan guru di depan.Saat fely sedang fokus memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi tiba-tiba dia mendapatkan panggilan alam."Bu!"panggil fely sambil mengangkat tangannya."Iya ada apa?"tanya guru yang mengajar di depan."Izin ke belakang bu..."kata fely dengan wajah seperti menahan sesuatu."Iya?"kata guru mapel dengan heran saat fely berlari dengan cepat meninggalkan kelas.Fely terus berlari hingga sampai di toilet dekat kelas.Walau toilet itu jarang di kunjungi oleh siswa dan agak sepi tapi dia tak ambil pusing yang penting toiletnya bersih dan bisa di gunakan.Saat dia akan masuk toilet tanpa sengaja dia mendengar percakapan seseorang yang sedang bertelfonnan.Di sisi lain.Natasya sedang berjalan dengan tergesah-gesah menuju ke suatu tempat.Matanya melirik kesana kemari untuk mencari tempat yan
Bel sekolah sudah bebunyi sendari tadi dan disinilah fely.Di dalam kelas seorang diri seperti pesan arka tadi untuk menunggunya menjeput.Sebenarnya dia agak kesal karena sudah 10 menit dia menunggu arka menjeput tapi dia tak kunjung melihat sosok arka muncul."Akhh! Gue pulang dulu lah!"kata fely dengan kesal dan berjalan keluar kelas."Besok-besok gue gak bakal nurut sama tuh orang"kata fely dan masih berjalan dengan tenang.Saat di pertengahan jalan koridor sekolah fely tiba-tiba teringat perkataan natasya waktu di toilet."Kalau responnya kayak gitu waktu gue tau rahasiannya berarti dia bukan lawan yang bisa gue sepelekan"kata fely sambil mengingat perkataan natasya tadi"Yang menjadi pertanyaannya ada masalah apa natasya dengan fely yang dulu? Kalau dari cara telfonnya natasya berarti ada yang memantaunnya atau ada orang di balik ini semua?"gumang fely sambil berfikir keras."Kalau kayak gini sedikit rumit"kata fely dan berjalan
Malam harinya fely sudah bersiap-siap untuk pergi bersama arka.Fely memakai celana jeans hitam dan kaos putih yang di padukan jaket kulit berwarna hitam.Tak lupa dia memakai topi dan masker.Dengan sepatu bermerek adidas berwarna putih.Fely duduk di ujung kasur dengan tangan mengutak atik ponsel di genggamannya.Hingga panggilan telepon menunda aktivitasanya."Gue udah di depan"kata arka dan memutuskan panggilan itu.Vina dengan santai berjalan keluar dari kamar."Ayo"kata fely sambil menaiki jok motor."Lu kayak buronan kalau gini"kata arka sambil menatap fely dari atas hingga bawah."Berisik buruan berangkat"kata fely sambil menatap arka malas."Pegangan"kata arka dan menjalankan motornya.Perjalan mereka di temani oleh hening.Tak ada percakapan di antara mereka atau gombalan.Beberapa menit kemudian mereka sampai di tempat tujuan.Fely turun dari atas motor arka dengan santai sambil memantau kead
'Satu bukti gue dapet'batin fely dengan senang tanpa memperdulikan sekelilingnya.'Nih cewe menarik pantas saja arka suka'batin rangga sambil menatap fely dengan senyum kecil. ~~~~♤♤♤~~~~Fely masih fokus ke ponselnya hingga ada elusan di kepalanya.Sang pelaku menatap fely dengan senyum manisnya sedangkan fely menatap heran.'Nih orang kenapa coba?'batin fely heran.Mereka masih bertatap-tatapan hingga beberapa saat kemudian.Fely memutuskan pandangannya kepada arka secara sepihak.Dan tanpa di sadari fely memalingkan tatapan ke arah dani dan natasya.Dia sedikit terkejut karena dia melihat dani memeluk pinggang natasya erat dan me****m b****nya di depan banyak orang.Tanpa sadar fely memotret kejadian itu semua."Jangan di liat"kata arka di dekat telinga fely.Fely yang mendengar bisikan arka dengan cepat memalingkan pandangannya.
Sesampainya di depan rumah fely,arka membopong fely keluar dari mobil dengan hati-hati.Arka mulai menekan bel rumah.Beberapa saat kemudian pintu mulai terbuka."Adek gue kenapa?!"tanya bara dengan nada khawatir."Tenang dia cuma tidur"kata arka dengan nada tenang dan dengan santainnya dia menerobos masuk ke dalam rumah."Lu bawa dia kemana?"tanya bara saat arka meletakkan tubuh fely di kursi ruang tamu."Lu tanya sendiri aja sama adek lu"kata arka dengan santai setelah meletakkan tubuh fely."Gue cabut"jata arka dan berjalan keluar rumah."Hm"balas bara dan mengikuti langkah arka untuk menutup pintu.Setelah itu dia berjalan ke arah fely berarda dan mulai mengangkat tubuh fely dengan perlahan.Bara meletakkan tubuh fely di atas kasur dengan perlahan di juga mulai melepaskan masker yang masih melekat dan sepatu yang di gunakan fely."Lu banyak berubah"kata bara sebelum meninggalkan kamar fely.Pagi harinnya
Bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu di sinilah fely sekarang.Dia sedang memakan snak yang di belikan oleh arka."Mau lagi?"tanya arka sambil menatap fely yang sedang memakan snak nya dengan lahap."Boleh kalau bisa beliin ice crim juga"kata fely dengan senyum senang."Oke tunggu sebentar gue beliin dulu"kata arka dan berjalan menuju warung kantin."Wih! Enak banget ya punya asisten pribadi"kata syasa dengan nada bercanda."Iya apalagi asisten pribadinya juga bank berjalan"kata fely dengan santai."Anjir bank berjalan!"kata rina dengan suara cukup keras."Jadi mau pacaran gue"kata syasa sambil menyenderkan kepalanya di bahu riska."Emang ada yang mau sama elu?"tanya riska dengan santai.Di tengah perdebatan mereka tiba-tiba ada yang mengebrak meja mereka dengan cukup keras.Brak!!"Eh! Anak ayam bertelur seribu!"latah rina sambil berdiri."Maksud lu apa dateng-dateng kayak gitu!"kata syasa