Share

5

Sambil menatap kayu yang dilahap oleh api dengan penuh kegembiraan, ia berpikir tentang Tuan Muda. Setelah semua yang mereka alami dan semua kerja keras hingga seperti saat ini, Tuan Muda berhak untuk bahagia meski tidak bersama dengannya. Ia tidak mau bersikap egois, memaksakan dirinya dan membuat Tuan Muda tidak bahagia. Memikirkannya saja sudah membuatnya sedih.

Xue Ling mengangguk saat sebuah ide muncul di kepala kecilnya. Jika Tuan Muda ingin menikahi nona Mo Fan Wan, maka ia akan berusaha untuk mewujudkannya.

Xue Ling menengadah ke atas langit, menyaksikan langit malam yang kelam berangsur-angsur di penuhi cahaya jingga. Pagi telah datang, pikirnya. Dan ada begitu banyak hal yang harus ia lakukan.

Xue Ling bangkit dari duduknya, menuju ke dapur, rasa dingin telah berkurang dari tubuhnya. Ia mengambil kayu bakar, membuat api, memasak air mandi untuk Tuan Muda, menyiapkan sarapan dan menggoreng telur.

Sayup-sayup ia mendengar pergerakan di kamar tidur. Tuan Muda muda sudah bangun, gumamnya.

Bergegas, ia menuju pintu depan, membuka dan menutup pintu dengan perlahan, kemudian menuju ke toko kain terbaik yang ada.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status