All Chapters of Fall in Love with The Devil: Chapter 11 - Chapter 20
37 Chapters
10. Fall In Love With The Devil
Seketika senyum miring mengembang di bibir merahnya. Senyum yang membuat siapa saja bergidik ngeri melihatnya. Ia mengambil sebuah ID card dalam saku yang ada di balik tuxedo yang dipakainya, untuk memudahkannya mengakses masuk ke dalam. Secara otomatis pintu terbuka, setelah Christop menempelkan ID cardnya di dekat pintu sebelah kanan. Ia berdecak, tersenyum miring. Ketika Christop sudah masuk, pria itu dapat melihat ruangan itu kosong. Ugh, sepertinya dia sedang bermain di kamarnya eh? Batinnya tersenyum.Dengan lihai ia melangkahkan kakinya menuju pintu di bagian ujung kiri yang berdekatan dengan sebuah sofa bludru berwarna abu-abu. Suara desahan seorang wanita terdengar diindra pendengarannya, membuat Christop bergumam jijik. Betapa bodohnya pria tua bangka itu tidak membuat kamar kedap suara sehingga membuat suara menjijikkan itu terdengar. Begitu batin Christop. Pintu t
Read more
11. Datang Bulan
Aroma mawar yang menguar, membuat Cala nyaman dan lebih menenggelamkan tubuhnya ke dalam hingga memperlihatkan kepalanya saja.Tak terasa Cala menghabiskan waktu selama tiga puluh menit hanya untuk berendam, membersihkan diri. Ia mengikat tali bathrobe lalu melangkahkan kakinya keluar kamar mandi."Aku baru saja akan menghampirimu karena berpikir kau tertidur," gerutu Christop membuat Cala yang sedang menunduk seketika mendongak.Tatapan mereka bertemu membuat Cala salah tingkah karena Christop yang menatapnya begitu intens. "Ah, maafkan aku," ujar Cala."Dokternya sudah datang, dia akan memeriksamu sekarang," kata Christop memberi tau.Cala mengangguk. "Aku akan memakai baju terlebih dulu.""Tidak usah, kau tetaplah pakai bathrobenya," jawab Christop. "Lagipula dokternya seorang wanita."Setelah mengatakan itu Christop keluar, dan masuklah seorang wanita muda berja
Read more
12. Menaklukkan Hati Sang Psikopat?
Cala menelan salivanya dengan susah payah. Kepalanyap un masih tertunduk hingga ia dapat melihat sepasang sepatu berada tepat di depannya. Dan Cala yakin itu adalah kaki milik Christop."Tuan, bukankah ketika anda menelepon saya masih berada di Turki?" tanya Hansel memecahkan keheningan.Christop berdeham. "Aku memutuskam untuk pulang karena merindukan jalang kecilku."Hati Cala tertohok mendengar kata jalang yang dilontarkan Christop, karena ia tau kalimat yang dimaksud pria di depannya adalah dirinya. Air matanya mendesak ingin keluar,  ia merasa harga dirinya diinjak-injak. Ia merasa Christop sudah sangat keterlaluan, karena dengan mudahnya mengatakan kata terkutuk itu. Cala tak habis pikir, padahal Christoplah yang membuat dirinya menjadi seorang jalang. Menyetubuhinya setiap saat dan seenaknya."Paman, pergilah!" lanjut Christop mengusir Hansel, dan pria paruh baya itu menunduk hormat sebelum melangkah per
Read more
13. It's Hurt
Christop menggeram kesal ketika kebutuhan biologisnya harus gagal begitu saja ketika mereka berdua akan melepas orgasme bersama-sama. Ia menatap paman Hansel datar. "Kau menggangguku, Paman."Pria paruh baya itu menunduk, "Maafkan saya Tuan. Saya tidak bermaksud–""Sudahlah. Apa yang ingin Paman bicarakan?" tanya Christop. Hansel memberikan sebuah map. "Ini tentang Serkan Van Houten. Ternyata dia di balik dalang semua ini. Dan dia menuduh istrinya menjadi tersangka.""Apa alasan dia menuduh istrinya?" tanya Christop dengan pandangan serius."Ternyata istrinya mengetahui jika Serkan berselingkuh, dan juga mengetahui rencana Serkan yang akan membunuhnya." "Oh jadi yang dia ceritakan jauh dari kata fakta. Sudah kuduga dari awal jika pria itu sangat licik," komentar Christop yang diangguki Hansel."Apa rencana anda kali ini, Tuan?" tan
Read more
14. Pertemuan Christop Dan Giovanno
"KU BILANG PERGI!" teriakan Cala menggema di seluruh ruangan. Seorang maid yang tadi diutus Christop langsung mendatangi Cala, "Nona, Tuan Christop menyuruh saya untuk membawa Nona ke hadapan Tuan.""AKU TIDAK PEDULI!" sentak Cala dengan napas terengah.Sudah kurang lebih satu jam maid itu tidak henti-hentinya memaksa Cala untuk menemui Christop tapi ditolaknya mentah-mentah. Ia tidak peduli, persetan dengan semuanya Cala tidak takut dengan Christop meskipun hati kecilnya sedikit gemetar jika melihat wajah iblis itu.Maid itu menghela napas, lelah karena Cala sejak tadi sudah menolaknya mentah. Mungkin ia harus berpikir keras untuk menjelaskan pada tuannya itu. "Baiklah, jika Nona perlu bantuan. Nona panggil saya saja."Cala hanya diam, tidak menjawab perkataan maid itu. Ia mencoba bernapas secara teratur. Dadanya terasa sesak hanya dengan mendengar nama Christop. Ingin
Read more
15. Luka Dari Masa Lalu
Cala meringkuk dalam tidurnya, bahkan ia masih mengunci pintu kamarnya. Tidak berniat membuka sama sekali, meskipun beberapa maid terus menyuruh Cala untuk dibukakan.Dan selama dua hari, Cala belum mengisi perutnya. Bahkan ia membiarkan rasa lapar menggerogoti. Cala tidak peduli, jika ia harus mati karena kelaparan. Wajahnya memucat, bibirnya mengering bahkan badannyapun sedikit mengurus. Cala bersandar pada kepala ranjang. Kepalanya bahkan sangat pusing, penglihatannya sedikit berkunang-kunang. Apalagi pergelangan tangannya membengkak, meninggalkan bekas yang membiru dengan luka-luka kecil yang masih sedikit basah. Hingga bunyi 'klik' menyapa indra pendengaran Cala membuat gadis itu meringkukkan tubuhnya, menggelamkan tubuhnya di balik selimut. Ia merasa bahwa yang datang adalah Christop.Mengingat pasti jika pria itu memiliki cara untuk membuka pintu yang hanya diketahui dirinya saja. Hingga kasur yan
Read more
16. Christopher Dan Kata Manisnya
Cala ingin berjalan-jalan mengelilingi mansion, padahal hari sudah malam. Cala merapatkan mantel coklatnya, menghirup udara malam. Perasaannya seketika menghangat. Ya, ia hanya membutuhkan kenyamanan, ketenangan untuk saat ini. Meskipun hanya semalam. Cala tidak perduli.Suasana mansion sangat sepi dan sunyi, mengingat malam sudah pukul setengah dua belas. Para pelayan sudah beristirahat, hanya menyisakan beberapa penjaga yang masih terjaga memantau keadaan mansion ini.Hingga tidak terasa, langkah kaki Cala membawanya menuju sebuah lorong. Tidak ada orang-orang bertubuh tegap dengan pakaian serba hitam yang berjaga di sini.  Hanya beberapa obor yang menempel di dinding yang menjadi penerangannya. Penasaran, Cala melangkahkan kakinya masuk. Ia terus berjalan menyusuri lorong dengan berhati-hati, sebisa mungkin ia tidak menimbulkan suara. Hingga sebuah tangga terlihat oleh pandangannya, Cala hendak t
Read more
17. Hal Janggal
Christop yang baru saja pulang, langsung melangkahkan kakinya menuju ruang bawah tanah. Ruang rahasia, yang hanya ia, Hansel, dan beberapa orang kepercayaannya yang tahu. Christop melangkah masuk, melewati lorong panjang hingga memperlihatkan sebuah tangga yang menurun. Ruang rahasia ini juga terhubung dengan kamarnya, yang melewati rak besar. Tapi kali ini, Christop memutuskan untuk melewati lorong dari pada harus ke kamarnya. Di sana, terdapat beberapa pintu jejuri besi, dan sebuah ruang, hanya Christop yang masuk. Semua orang ia larang, karena itu tempatnya menyimpan barang-barang bersenjata dan sesuatu yang rahasia. "Bagaimana dengan Gustov? Apa dia masih tidak mau mengaku?" tanyanya pada Hansel. Hansel mengangguk. "Ya Sir. Jawabannya masih sama, ini pasti ada kesalaha
Read more
18. Psikopat
Cala masih penasaran dengan lorong yang kemarin ia datangi namun gagal karena ada seseorang yang tiba-tiba saja datang. Entah lorong apa itu Cala tidak mengetahuinya. Yang pasti sekarang dirinya sangat penasaran. Saat ini, Christop sedang tidak ada di mansion. Ke mana pria itu, Cala juga tidak mengetahuinya. Dan ia memutuskan untuk kembali ke lorong itu. Meskipun sangat was-was tapi Cala ingin sekali ke sana. Dress di bawah lutut bertali spagetti yang dipadukan dengan kardigan berwarna putih tulang menjadi penampilan Cala siang ini.Matahari tidak terlalu terik, dan Cala segera bergegas sebelum Christop kembali.Sembari berjalan penuh kehati-hatian, Cala berusaha bersikap santai agar tidak ada maid atau bodyguard yang mencurigainya. Ses
Read more
19. Klaus Reilly
Sejak kejadian di mana Christop mengurungnya di dalam kamar mandi di bawah guyuran shower dari matahari terbenam hingga matahari terbenam kembali pria itu bahkan hanya menampilkan batang hidungnya beberapa kali hingga saat ini.Paling menyakitkan ketika Christop tak kunjung datang dan Cala sudah tidak kuat lagi karena dinginnya air . Bahkan ia sempat pingsan dan demam selama satu minggu, tapi Christop tidak melihatnya sama sekali.Sekarang Cala berada di dalam kamarnya, kadang sesekali Christop hanya datang lalu pergi setelah ia memuaskannya.Ia duduk di pinggiran kasur, terkadang ia merenung berapa lama lagi dirinya harus berada di tempat terkutuk ini.Bahkan Cala juga masih mencintai pria itu.
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status