Bintang untuk Angkasa

Bintang untuk Angkasa

By:  Septi Nofia Sari  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
65 ratings
50Chapters
67.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Bintang Aurora bermimpi merasakan kehidupan sama seperti remaja-remaja pada umumnya. Diberi limpahan kasih sayang oleh orang tua, menikmati masa-masa sekolah yang menakjubkan, dan dikelilingi sahabat dan orang terdekat yang membuat hari-harinya terasa sempurna. Namun, realitas tidak sebaik itu. Ia harus sabar menghadapi kebencian sang ayah dan kakak atas takdir yang sama sekali bukan kesalahannya. Diabaikan, dianggap kasat mata, dan ditolak keberadaannya sudah menjadi makan sehari-hari sejak masih kecil. Lalu kehadiran Angkasa Yudhistira menambah masalah dalam hidupnya. Cowok yang selalu membuat Bintang kesal karena kata-kata pedasnya. Lalu makin mengesalkan karena selalu berada di sekitarnya karena sebuah alasan yang kelihatan dibuat-buat. Kejadian demi kejadian nyatanya membuat mereka makin dekat.Masalah keluarga yang makin meruncing dan kelainan jantung yang kembali parah, membuat Bintang bertanya-tanya alasan ia hidup. Akankah ia bertahan untuk terus memberi cahaya di dunia yang tak menerimanya? Ataukah menyerah merupakan pilihan terbaik?

View More
Bintang untuk Angkasa Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Syafwati Syahriul
ceritanya bikin nangis setiap baca per halaman,, kenapa bikin perih bgt ...
2023-10-15 13:41:50
0
user avatar
Ummu Syarifah
Recommended...... bertabur bawang. Alur, plot, twis, penokohan semua ok. Wajib baca novel bintang untuk angkasa .........
2023-01-10 21:46:46
0
user avatar
aryu key
keren, aku sukaaaa
2022-07-17 07:12:30
0
user avatar
yusi wandhini
bagus bangetzz ...... , kurang banyakk
2022-07-01 12:45:49
0
user avatar
Apri April
Bagus banget kak, ikut nyesek dan jadi nangis bacanya
2022-04-14 17:26:36
0
user avatar
Senja
bagus banget ceritanya tapi sayang koin mahal kakek banget
2022-01-27 19:29:43
0
user avatar
Joca Apriliando
belum ada lagi novel dari penulis yang sama ya?
2021-10-18 00:40:23
0
user avatar
AniNdya Anis Mustakim
tiap baca ini entah kenapa air mata ini menetes trs...... sampai" ada yang mau beli akunya gag sadar kalau aku lagi nangis......... jadi malu akunya............
2021-10-11 18:48:36
1
user avatar
Leni Fernanda
Ceritanya bagus bnget... tiap part ny bikin baper... bnyak pelajaran yg bisa d ambil... pokok ny the best lah... ............
2021-10-10 13:41:15
1
user avatar
Senja
baca ini makin akhir kok ya ati ini makin patah* aja sih:(so sad bintang huuaaa:(
2021-08-09 10:45:48
0
user avatar
Rismauli Simanjuntak
Keren bgt... wajib dibaca sampe habis...
2021-08-06 03:42:50
0
user avatar
Rismauli Simanjuntak
critanya nagus bgt dan membangun lho... Jempol deh buat penulusnya ........................
2021-08-06 03:42:23
0
user avatar
Cahyu Ganjar Saputra
kalo cewe baca novel ini udah pasti bakalan nangis wkwkwk ( novel yang bagus )
2021-08-01 13:10:19
0
user avatar
Meiha Haa
critanya bgus bget ga keduga alurnya. sad girls, broken home tapi terlihat baik-baik aja. Aku smpe terharu bacanya. narasinya ngena banget dan nge feel.
2021-07-30 13:50:08
1
user avatar
Ryi Sari
sangat bagus aku nggak pernah bosan bacanya
2021-07-18 09:10:51
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
50 Chapters
1. Makanya Jangan Macam-macam
"Tuhan, bolehkah aku menjadi pengemis, kali ini? Bisakah aku kembali bersikap egois, detik ini? Tolong aku. Kembalikan dia ke dalam jangkauanku.  Aku ingin lebih lama menatap mata indahnya, senyum cantiknya, dan ketegarannya. Karena aku hanyalah sebuah kekosongan dan kegelapan, tanpa cahayanya."—Angkasa Yudhistira— "Saat jasad ini tak lagi bisa mereka jangkau, aku ingin menjelma jadi bintang paling terang di angkasa yang gelap. Biarkan mereka bisa memandangku ketika malam mulai menyapa. Aku akan hidup di langit mereka. Selamanya."
Read more
2. Awal Mula
Ada alasan kenapa aku begitu kesal dan tidak suka pada cowok itu. Memang belum bisa dibilang benci sih, soalnya aku bertemu dia juga cuma baru sekali–sebelum di koridor kemarin. Waktu itu, aku turun dari bus dan berjalan kaki seperti biasa dari halte menuju gedung sekolah. Aku sudah terbiasa datang paling pagi, karena itu aku tidak terlalu kaget melewati jalan yang biasanya setelah bel pulang berbunyi selalu ramai oleh kendaraan maupun pejalan kaki, namun masih sangat sepi sebelum pukul tujuh kurang lima belas menit. Bel masuk berbunyi pada pukul tujuh tepat karena itu mayoritas siswa dan guru sampai di sekolah
Read more
3. Kenalan
Setelah ulangan sejarah yang membahas tentang masa lalu, dilanjutkan dengan dua puluh lima soal latihan matematika yang rumitnya minta ampun, benar-benar membuat otak terasa berasap. "Kantin yuk, Bi."Aku mengacungkan jempol kemudian menumpuk buku-buku yang di atas meja dan kumasukkan ke dalam tas punggung. Memang seringnya aku malas ke kantin
Read more
4. Paksaan
Tepuk tangan serta sorak-sorai penonton yang menyaksikan pertandingan bola basket di lapangan sekolahku semakin terdengar keras saat tim sekolah kami mencetak angka. Ya, akhirnya aku menuruti permintaan Intan untuk ikut menyaksikan pertandingan itu. Selama jalannya pertandingan, sebenarnya pandanganku tidak terfokus pada pertandingan itu sendiri. Tapi justru pada cowok tinggi dengan kulit agak gelap yang juga ikut bertanding, tepatnya dari tim lawan sekolah kami.Galang Pradipta. Setiap gerak-geriknya tak kulewatkan sedikitpun. Postur tubuhnya, cara berjalannya, caranya menggiring bola, aku rindu semuanya yang ada pada dirinya. Sebulan
Read more
5. Buku
"Bintang, boleh minta tolong nggak?"Aku yang baru mendudukkan diri di kursi langsung menoleh pada Deni, si ketua kelas yang barusan bicara padaku. "Apa?" "Lo kan hari ini tugas piket, tolong ambilin buku paket bahasa Indonesia sama buku tugas anak-anak di meja Bu Ani, ya? Bisa kan?" 
Read more
6. I Want You
"Butuh obat?" Aku menoleh pada Mbak Erin, perawat di UKS yang baru saja meletakkan segelas air putih di atas nakas. "Enggak usah, Mbak. Cuma kecapekan aja kok. Tiduran bentar pasti udah baikan.""Ya udah, kamu istirahat aja. Saya tinggal dulu ya."
Read more
7. In Your Dream
Dengan wajah lesu dan kepala menunduk, aku melangkah keluar dari toko buku. Menghampiri Angkasa yang tengah terduduk santai di jok motornya yang terparkir di parkiran depan toko itu, sambil memainkan ponselnya. Saat aku sudah berada di depannya, dia menyimpan kembali ponsel berwarna putih itu ke dalam saku jaketnya dan mengangkat wajahnya ke arahku. Sebelah alisnya terangkat, seolah bertanya: "gimana?"
Read more
8. Labrakan
"Duh Tan, gimana dong?""Ya udahlah lo bilang aja apa adanya, kalo lo udah nyari kemana-mana tapi udah nggak ada yang jual."Aku dan Intan masih berdiri khawatir di depan ruang guru. Tadi saat pergantian jam pelajaran ketiga, Deni memberitahu bahwa aku disuruh menghadap Bu Ani saat jam istirahat kedua. Untuk apa lagi kalau bukan untuk menyerahkan buku paket se
Read more
9. Feel Alone
Langit di luar tampak mendung. Sebentar lagi kurasa hujan akan turun. Aku menghela napas, mengalihkan pandangan dari langit di luar jendela ke novel yang kuletakkan di atas meja.Ngomong-ngomong, ini sudah hampir seminggu sejak kejadian labrakan itu. Sehari dua hari setelah kejadian memalukan di kantin itu, telingaku harus panas setiap hari oleh kasak-kusuk yang membicarakan hal itu. Banyak yang memandangiku dengan sinis, terutama geng Anggi. Bintang yang tidak terlalu dikenal di sekolah ini mendadak jadi bahan pembicaraan karena dilabrak oleh geng Anggi yang terkenal itu. Tapi aku hanya menanggapinya deng
Read more
10. Sorry
"Papa, Bi dapat peringkat dua di kelas." Gadis kecil berusia sembilan tahun berlari ke arah pria berusia tiga puluh delapan tahun yang tengah membaca koran di ruang tamu. Sang ayah yang dipanggilnya sama sekali tidak menghiraukan kehadiran gadis itu dan tetap pada kegiatannya membaca koran."Papa, lihat! Nilai Bi d
Read more
DMCA.com Protection Status