Scarlet

Scarlet

Oleh:  Cristi Rottie  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
11 Peringkat
17Bab
4.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

(Cerita mengandung action dan kekerasan. Harap bijak dalam membaca.) Scarlet, seorang agen wanita pembunuh yang sangat berbakat, di besarkan dengan kejam dan tidak manusiawi. Ia ditugaskan untuk membunuh seorang jenderal yang masih merahasiakan wajahnya, Alexander, dan orang penting dari ketua mafia terbesar, Richard. Orang yang seharusnya ia bunuh malah membuka pintu hatinya. Tanpa ia sadari perasaannya mulai tumbuh pada Alexander, tapi Alxander tidak memiliki perasaan padanya. Sedangkan Richard yang tergila-gila padanya malah tidak di gubrisnya. Di perhadapkan dengan misi pentingnya dan perasaannya, membuat Scarlet bimbang mengambil keputusan. Apakah Ia akan membunuh orang yang di cintainya dan orang yang mencintainya?

Lihat lebih banyak
Scarlet Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Dede Sudrajat
sehat selalu kak cristie
2023-07-05 22:33:42
0
user avatar
Dhea Andrean
good ceritanya, cantik tpi mematikan
2022-10-12 20:47:22
2
user avatar
Rangga Dewi
baru mampir ,,masih mau baca
2022-06-11 19:15:18
1
user avatar
zhylyn
Awww kak cristi, ini novel keren skali... sukakkkk 😍
2021-04-01 23:27:20
2
user avatar
Kaagaluh
Wih, apaan ini! Baru bab-bab awal aja bisa buat pembaca masuk dalam cerita. Rekomen, Kak. Semangatttt
2021-02-19 15:56:03
3
user avatar
Anajw0
lanjut kaa. aku suka dan nunggu kelanjutannya. 🤧🤧
2021-02-18 18:56:02
2
user avatar
Ncheet Nca
Bacanya sampai berkhayal jdi Scarlet🤭
2021-02-18 15:31:28
1
user avatar
Esterina Allen
Rekomendari cerita keren nih, awal cerita udah langsung menegangkan dengan bumbu-bumbu ala action gitu. Semangat terus ya kak, ditunggu kelanjutannya. :D
2021-02-18 14:45:31
1
user avatar
Dreamer Queen
Aksi yang menegangkan dari seorang agen bernama Scarlet. Seksi dan juga penuh taktik. Sempurna untuk seorang agen. Aksi yang mendebarkan. Penulis membuat adegan yang sanggup membuat para pembaca terbawa suasana dan berasa berada di dalam cerita. KEREN, REKOMENDASI. Di tunggu kelanjutan babnya, Kak.
2021-02-18 14:13:09
1
user avatar
Queen yu
Scarlet itu aku, yang seksi nan bahenol😂😂 Aku keren loh, tapi boong😂 Ceritanya bagus banget, nyesel yang gak baca ni novel... Bagusnya minta ampun, Scarlet keren lagi😍😍 Semangat ngetik nya kak, aku tunggu bab selanjutnya❤❤
2021-02-18 11:58:43
2
user avatar
Glow Peridote
Wah Scarlet yang sexy dan penuh aksi. Keren banget adegan-adegan aksinya. Bikin penasaran pengen baca terus.
2021-02-18 11:05:57
1
17 Bab
Beauty that kills
    Tap ... tap ... tap ...    Langkah kaki yang anggun, lekukan badan yang indah berbalut gaun mini berwarna hitam yang menonjolkan lekukan tubuh mungil yang berbentuk layaknya gitar spanyol, berjalan dengan gemulainya di sepanjang koridor kamar hotel.    Wajah yang cantik dengan bibir merah yang terbentuk sempurna tersenyum saat langkah kakinya berjalan dengan anggun.    Tsst ... tssstt ...     “Scar? Apa kau mendengarku?”     “Diamlah bos, aku bisa bekerja sendiri,” ucap Scarlet memegang alat pendengar yang di selipkan di telinganya.    “Scar, aku ini bosmu kau harus mendengarkan perintahku. Setelah kau membunuhnya kau harus cepat keluar dari sana.”    “Maaf bos suaramu seperti lebah, aku tidak bisa mendengarmu. Tenang saja, aku bisa menyelesaikan semuanya, sampai jumpa,” Scarlet tersenyum
Baca selengkapnya
Iron whip
Scarlet menarik tangannya ketika mendengar perkataan lelaki itu. Dia membalikkan badannya, dan berjalan mendekati lemari pakaian yang sangat besar. Di bukanya lemari pakaian itu, dan di dalamnya terdapat setelan pakaian hitam berbahan lateks dengan model yang sama. Scarlet segera berpakaian dan menekan tombol yang ada di dalam lemari itu sehingga membuka suatu ruangan kecil di dalam lemari yang di penuhi dengan berbagai macam alat-alat canggih dan senjata-senjata yang tertata rapi menempel di dinding-dinding lemari itu.    Scarlet mengambil dua buah senjata lalu menyelipkannya di samping pahanya. Dia segera keluar dari ruangan itu dan menutup kembali lemarinya. Sementara alat kecil di atas meja dengan suara seorang lelaki tidak berhenti mengoceh dan memanggil-manggil namanya.    “Scar? Jika kau tidak menjawabnya, aku sendiri yang akan menjemputmu!”    “Maaf bos, aku baru selesai mandi,” ucap Scarlet berjalan santai merapikan pakaian
Baca selengkapnya
New mission
    Di atas ranjang Scarlet membuka pelan matanya dengan tubuh yang tertidur menyamping. Di pergelangan tangannya terpasang selang infus yang mentransferkan sekantong darah yang masuk melalui nadi besar di tangannya.    Scarlet berdiri dari ranjang, menggerakkan seluruh badannya. Luka di bagian belakang seakan tidak di rasakannya, dia melepaskan selang infus yang menancap di pergelangan tangannya dan berjalan mendekati pintu. Namun sebelum dia mendekati pintu, seorang wanita masuk dan melihatnya dengan cemas. Wanita yang bertugas sebagai dokter untuk semua agen, memastikan kesehatan dan mengobati agen yang terluka, berjalan menghampirinya.    “Sudahku duga, kau bisa pulih secepat ini. Bagaimana perasaanmu? Apa kau merasakan kesakitan?” tanya wanita itu memperhatikan seluruh bagian tubuh Scarlet.    “Apa yang kau lakukan padaku?” tanya Scarlet datar.    “Aku merawatmu, aku
Baca selengkapnya
The whir of bullets
        Dengan cepat Scarlet meluncur di seutas tali besi itu. Dia melayang di udara dengan berpegangan pada tali yang membawanya ke gedung yang ada di depannya. Saat Scarlet berada di depan gedung itu, dia melepaskan pegangannya dan mendaratkan kakinya di atas gedung.     Bagaikan seorang yang ahli dalam segala hal, dia membuka pintu dan mematikan alarm pengaman dengan sebuah alat kecil yang di hubungkan ke mesin alarm. Pintu terbuka tanpa mengaktifkan alarm pengaman.    Scarlet memakai kacamata inframerah agar bisa melihat di dalam kegelapan. Cahaya merah yang berad,a di sudut atas dinding itu membuat langkahnya terhenti. Dia mengatur langkahnya agar CCTV tidak dapat menjangkau dirinya.     Setelah berhasil lolos, dengan cepatnya Scarlet menuju ke ruangan tempat penyimpanan file sesuai dengan denah lokasi yang diingatnya.     Tak ada sesuatu yang terjadi dengan misinya kali ini,
Baca selengkapnya
A pair of beautiful eyes
    Setelah menyelesaikan misinya, Scarlet kembali ke hotel. Telinganya yang sejak tadi berdengung membuatnya sulit mendengarkan suara-suara yang ada di sekitarnya. Bahkan dering panggilan masuk di Hpnya tidak di hiraukannya karena semakin lama telinganya merasakan kesakitan.    Dia membasuh wajahnya di dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya dari semua kotoran yang menempel pada tubuhnya. Kebiasaan yang sering di lakukan Scarlet saat menyelesaikan misinya adalah dengan merendam tubuhnya di dalam bathup sampai akhirnya dia tertidur sendiri.    Belum lama dia tertidur, keringat mulai keluar dari pori-pori kulitnya. Mimpi yang membuatnya tersiksa setiap kali dia tertidur adalah kenyataan yang dia bawa sampai ke alam bawa sadarnya. Memimpikan bagaimana dia besarkan dan dilatih dengan cara yang kejam, memimpikan bagaimana dia membunuh sahabat yang tumbuh besar bersamanya. Begitu potongan-potongan mimpi itu menunjukkan Scarlet membunuh seora
Baca selengkapnya
Be strong in order to get what you want
Saat Scarlet hendak pergi dengan motornya, lelaki yang mengikutinya berlari dan menghadangnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Ia bahkan tidak mempercayai apa yang dilihatnya. Bagaimana mungkin seorang wanita bisa mengalahakan semua pria itu.    “No-nona, apa kau yang melakukan hal itu kepada mereka?” tanya lelaki itu keheranan.    “Berhentilah mengikutiku jika kau tidak ingin menjadi salah satu dari mereka!” ucap Scarlet sambil memainkan gas motornya, memaksa lelaki itu untuk menghindar dari hadapannya.    Scarlet pergi meninggalkan lelaki itu dengan motornya yang melaju. Di tengah keramaian kendaraan di jalanan, dia berhenti di tepi jalan jembatan gantung dan turun dari motornya sambil memperhatikan cahaya lampu dari bangunan-bangunan yang menjadi penerang di tengah gelapnya malam. Baru kali ini Scarlet menikmati gemerlap malam dengan santai tanpa misi-misi berdarah yang selama ini dia lakukan.    “Hmm ....” Sc
Baca selengkapnya
Hearing problems
    “Sudah aku katakan padamu, jangan lagi mengulangi kesalahan yang sama. Mematikan semua kontak dan radarmu setelah menyelesaikan misimu,” teriak seorang lelaki berwajah garang yang adalah bosnya sendiri saat Scarlet baru saja sampai ke markas mereka.    Yah, bukannya di sambut dan di puji atas keberhasilannya menyelesaikan misinya, malah dimarahi karena tidak mengaktifkan alat pelacaknya.   Saat ocehan kasar keluar dari mulut bosnya, telinga Scarlet berdengung sehingga membuatnya tidak bisa mendengarkan dengan jelas apa yang baru saja di katakannya. Namun dia tau kalau di setiap kesalahan yang dia lakukan selalu ada hukuman yang menantinya di dalam ruangan penyiksaan itu.    “Baik bos, aku mengerti,” ucap Scarlet seolah tau apa yang di katakan bosnya.    Scarlet segera pergi meninggalkan bosnya, mengacuhkan perkataan yang belum terselesaikan dari
Baca selengkapnya
Party
 “Baiklah, aku mengerti,” ucap Scarlet singkat lalu segera meninggalkan wanita itu sendirian.    Selama beberapa hari tidak sadarkan diri membuat tubuh Scarlet semakin berenergi. Dia berjalan memasuki ruangan bosnya untuk melaporkan kembali misinya, karena saat bosnya mengoceh, pendengarannya sedang terganggu. Jadi tidak ada satu pun perkataan bosnya bisa dia mengerti.    Saat Scarlet masuk ke dalam ruangan itu, bosnya sudah menunggunya dengan duduk bersandar di sandaran kursi.    “Kau sudah sadar?”     “Terima kasih, Bos. Berkat bos aku masih baik-baik saja sampai sekarang,” ucap Scarlet menjatuhkan dirinya di sofa yang empuk.   Ia menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, membunyikan tulang lehernya yang telah lama tertidur kaku di atas ranjang.    “Sikap santaimu ini membuatku semakin kesal, Scar. Bagaimana kau bisa bersantai sedangkan aku yang kena imbasnya dari bos
Baca selengkapnya
A pair of familiar eyes
 “Kartu undangan? ... oh, ada padaku.”    Scarlet merogoh ke dalam tasnya, berharap kartu undangannya ada di dalam tas pestanya. Dan tentu saja seperti perkataan bosnya bahwa semua persiapannya sudah di siapkan. Scarlet mengeluarkan kartu undangan berwarna gold dan menyerahkannya kepada pengawal itu.    “Silakan masuk, Mrs. Pattinson. Maaf atas ketidaknyamanannya.”    Scarlet berjalan melewati pintu yang telah di bukakan oleh pengawal itu. Acara pesta yang luar  biasa pengamanannya. Tentu saja hal itu harus di lakukan karena banyak orang-orang penting yang hadir di dalam sana. Suara alunan musik klasik terdengar di ruangan yang besar itu. Saat ia masuk, penerima tamu yang berdiri di samping pintu menyambutnya dengan sopan dan memberikan sebuah topeng untuk di gunakannya saat itu. Semua tamu yang ada di dalam sudah menggunakan topeng mereka masing-masing.    Scarlet pun segera memakai topeng yang di berikan
Baca selengkapnya
Get into a trap
    Dengan kekesalannya, Scarlet berjalan menuju toilet untuk menenangkan dirinya sebentar dan juga tentu saja untuk memasang alat pelacak yang telah di tempelkan di kerah kemeja Don Carlos. Ia mengeluarkan alat pendengar kecil dan memasangkannya di telinganya untuk mendengar apa yang dilakukan oleh Don Carlos. Tebakannya benar kalau Don Carlos pasti akan menemui Alexander untuk bernegosiasi lagi.   Melalui alat pendengar itu Scarlet bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, dan sepertinya kedua lelaki itu sudah tidak berada di dalam ruangan yang bising dengan suara musik. Dari percakapan mereka Don Carlos menawarkan kebebasan anaknya untuk di tukarkan dengan kekayaan miliknya, tapi Alexander menolaknya dengan serius. Melalui perkataan Alexander yang terdengar sedikit samar-samar membuat Scarlet tertegun saat menyadari suara Alexander sedikit tak asing di telinganya. Dia segera keluar dari toilet dan mencari keberadaan Alexander yang sebenarnya. Scarlet be
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status