Gerimis Bulan Desember

Gerimis Bulan Desember

Oleh:  Nayla Salmonella  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.7
52 Peringkat
37Bab
97.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bridgia Gantari, 22 tahun, seorang pramugari maskapai nasional yang sibuk. Dia bisa terbang berhari-hari dan jarang pulang. Bridgia alias Brie adalah seorang gadis yang pendiam kendati batinnya ceriwis dan suka memberontak. Dia gadis mandiri, tidak manja, dan tidak percaya CINTA. Brie tak suka dimanja dan memanjakan. Dia dingin dan judes pada lawan jenisnya. Hingga pada suatu hari perjodohan menyapa harinya yang sibuk. Btara Wisnu Adikara, sang calon suami. Lelaki yang tampilannya ala lelaki baik-baik, ternyata seorang yang dingin, judes, cuek. Perlahan perwira muda TNI AD ini menarik hati dan perhatian Brie. Bagaimana keputusannya? Bagaimana pemberontakannya? Benarkah perjodohan ini menjadi lika-liku baru bagi hidupnya? Bagaimana dia mempertahankan kariernya di penerbangan?

Lihat lebih banyak
Gerimis Bulan Desember Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Jodi Novianti
Good story
2023-03-28 18:23:24
0
user avatar
Indri saputra
baguusss bgt ceritanya, jadi tau tentang hal pramugari & TNI ...... pokoknya good ......
2023-01-11 20:27:09
0
user avatar
herka ratri
suka sama ceritanya,dan panjang per babnya tapi koinnya mahal banget kakak..mau nuntasin pas masih gratis ga kekejar,apalah daya yang baca hanya modal koin gratisan.....
2023-01-11 09:42:10
0
user avatar
Yanti Keke
SUKA BGT CERITANYA ........
2023-01-10 06:01:57
0
user avatar
maimai
suka banget sama cerita ini, Bagus alur nya jd banyak ilmu tentang penerbangan
2022-12-23 01:22:08
1
user avatar
Nilam
ini di aku aja atau gimana? mau baca ulang tapi bab 1 sampai 10 kosong ada lagi di bab 11
2022-12-21 07:41:41
0
user avatar
Yunique Djafar
mahal banget koinnya perbab haha
2022-07-15 15:54:13
3
user avatar
Youlie yanti
alur ceritanya bagus sih... tp koinnya terlalu besar utk buka setiap bab nya ......
2022-07-11 10:00:51
2
user avatar
wndasptr 18
Seru Abis..
2022-06-02 23:10:46
0
user avatar
Tyas Aditya
Gmn sich biar bs dptin bonus yg 50 it,yg ktny invite tmn,
2022-05-15 05:48:55
0
user avatar
yenyen
love banget ...️...️...️...️
2022-05-11 00:26:09
0
user avatar
Cahaya
alhamdulillah bacanya pas lagi free jd puasss bangettt, ceritanya jg keren, suka dech...makasih kak author luv dechh .........
2022-05-10 21:45:47
0
user avatar
Miya Emank
kok ada roti maros disini...
2022-01-06 19:29:20
0
user avatar
Miehartini
gak kuat sama koinya ...
2021-11-30 21:48:52
1
user avatar
Mbak farni
ya ampun diskon 70% kenapa gak Dateng pas aku masih di bab awal..., kan ngeluarin koinnya udah banyak banget. baru 1 bab lagi, eh malah diskon
2021-11-26 22:07:29
3
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
37 Bab
Bab 1 Wanita Huruf B
“Mami kalau masak daging pakai metode 5:30:7 aja. Nyalakan api 5 menit, lalu tunggu 30 menit, dan nyalakan api lagi 7 menit. Pasti cepet empuk dan lebih hemat gas.”“Makasih, ya, tipsnya, Dek. Beneran cepet empuk deh!”“Iya sama-sama, Mi!”Suatu siang aku menelepon Mami di rumah dari kota Kendari. Berceloteh riang membahas cara efektif memasak daging sapi agar cepat empuk. Kalau Kalian dengar percakapan itu, apa aku terlihat seperti seorang koki? Mungkin. Aku seperti sudah pro dengan dunia masak memasak.“Dek, obat diare apaan, ya? Papi sakit perut.”“Habis makan apaan, Mi?”“Kayaknya sih rujak manis buatan mbakmu.”“Coba buatin oralit, Mi. Enam sendok teh gula pasir dan setengah sendok teh garam larutkan dalam seliter air. Minum satu gelas setiap 4 – 6 jam sekali. Mami bisa kasih Papi pisang. K
Baca selengkapnya
Bab 2 Lelaki Huruf I
“Ayolah Nuuuu, kenalan sama calonnya Ibu! Hem?”Rayuan yang mampir ke telinga lelaki bertinggi 180 sentimeter itu hanya sekedar angin lalu. Di hari semendung ini, lelaki itu tengah diselimuti kelelahan setelah bekerja sepanjang hari. Sehingga lelaki berwajah tampan yang masih berseragam loreng dengan wajah penuh coretan samaran itu hanya melengos meski yang merayu adalah ibu kandungnya.Dia tak peduli, cuek selangit. Bahkan, tubuh tegapnya berhasil menepis tangan sang ibu yang hendak bersandar di bahunya. Membuat sang ibu mencibirnya gemas. Ibu berparas ayu itu sudah biasa dicuekin si bungsu yang seorang tentara itu.Lelaki bernama Inu itu menatap ibunya dengan pandangan yang sama, enggan dan frustrasi. “Ibu nggak tahu kalau Inu udah punya pacar?” omelnya dengan kesal sambil menghapus tinta samaran dengan tisu basah.Sang Ibu melengos dan terus merepet pada si bungsu yang tampak makin enggan. Tentu karena kalimat selanjutnya adalah
Baca selengkapnya
Bab 3 Piring Terbelah
Malam ini, gerimis masih melanda Kota Jakarta. Jam menunjukkan pukul tujuh, tapi terasa lebih malam. Mungkin benar kata pujangga, gerimis mempercepat kelam. Sama seperti hatiku yang mulai merambat pada rasa tak keruan.Malam ini mobil papi disetiri Mas Abi. Yaps, seluruh elemen keluarga aneh ini diajak untuk bertemu dengan keluarga aneh yang lain itu. Sebut saja keluarga calon suamiku, huh! Tunggu, ini serius?Hatiku mulai berdebar aneh. Sepertinya aku mulai penasaran dengan rupa manusia itu. Penasaran saja sih, bukannya minat sama perjodohan itu, ya! Sekali lagi aku nggak mau nikah cepet di usia semuda ini.Namun, aku juga penasaran. Apa dia masih muda, seumuranku, atau malah lebih muda? Jangan-jangan dia pria paruh baya seumuran papi. Mereka terlibat perjanjian lama demi harta gitu? Terus untuk menebus utang, papi nikahin aku sama orang itu.Duh, serius nih papi jodohin aku demi harta atau sebongkah saham? Aduh, semoga nggak! Masa hargaku sebanding sama
Baca selengkapnya
Bab 4 Pergolakan Batin Dimulai
Bridgia hanya bisa membolak-balik badannya ke kanan dan kiri. Malam ini dia tak bisa tidur, apalagi setelah pertemuan dengan Inu tadi. Mereka berjumpa lagi setelah berpisah sembilan tahun lamanya. Padahal esok pagi dia harus bangun cepat untuk flight ke Balikpapan. Jadwalnya tiga hari terbang, dan itu sangat menyita perhatiannya.Namun, otaknya tak ingin diajak tidur. Masih saja terus memikirkan Inu Adikara, si aneh menyebalkan itu. Di antara jutaan pria Indonesia, kenapa harus Inu, pikir Brie.Kenapa pula dia harus dijodohkan dengan lelaki macam dia? Apalagi Inu tak dalam status lajang. Hidup Brie yang indah mendadak pelik dan aneh. Susah payah melupakan Inu, bahkan sampai tak menjalin cinta dengan siapapun, buyar begitu saja.Brie kesal dengan jalan hidupnya, mendadak aneh hanya dalam hitungan hari, bahkan hitungan jam. Apalagi musim hujan dan gerimis masih panjang. Maka, masih panjanglah pula dia harus mengingat Inu Adikara. Mengingat Inu s
Baca selengkapnya
Bab 5 Makan Siang Pakai Emosi
Bridgia POVAkhirnya, aku sampai juga di Jakarta. Rindu sejadi-jadinya pada kota padat ini setelah beberapa hari tak jumpa. Melihat landasan pacu CGK bak melihat Kasur nyamanku, ingin segera pulang dan jadi kaum rebahan. Aku super lelah karena beban kerja yang nggak main-main.Sesampainya di flops, masih sempat-sempatnya aku menyapa Mbak Maria yang akan flight ke Manado. Beliau ini memang panutanku sejak zaman pucuk dulu. Perangainya baik dan lembut pada junior. Maka dari itu, banyak yang suka padanya termasuk aku.“Safe flight, Mbak!” ucapku manis pada Mbak Maria yang juga tersenyum manis.Dia melambai padaku dengan semringah. “Kamu have a nice sleep, ya, Dek!”Si baik hati yang ngemong sekali itu akan akan dipromosikan jadi Maitre de’ Cabin. Beliau pantas mendapatkannya karena kebaikan hati mirip bidadari udara. Seragamnya akan segera berganti ke warna un
Baca selengkapnya
Bab 6 Jangan Ganggu Aku Lagi
Bridgia Gantari POVSepertinya suasana di ruang makan itu sedang genting. Tak tahan mataku ini untuk terus memandangi mereka, yakni Inu, si manja, dan Bu Nanda. Sepertinya mereka sedang terlibat perdebatan sengit hingga si manja itu menangis. Sebenarnya apa sih yang sedang terjadi? Perasaan tadi katanya cuma makan siang, lhakok pakai emosi?Di saat aku sedang kepo-keponya terdengar panggilan dari suara yang bersemangat dari arah belakang. “Masayu?” pecah sebuah suara yang membuatku menoleh.“Kakek,” balasku bingung.Wajahku yang datar langsung berhias senyum lebar. Aura Kek Djoko itu beda saja. Berasa sedang menatap gambar pahlawan di tembok sekolahan. Aku tak bisa jika tidak menghormati beliau.Namun, lagi-lagi aku dipanggil Masayu. Aduh, gimana ya caranya ngadepin kakek sepuhnya Inu ini? Gimana caranya menegaskan kalau aku itu Bridgia bukan Masayu. Aku nggak enak membantah orang tua. Jadinya nurut
Baca selengkapnya
Bab 7 Diculik Part 2
Hari ini aku nugas di kelas bisnis. Mengalihkan pikiran lewat pekerjaan itu kadang susah, kadang juga gampang. Untungnya aku menikmati setiap alur pekerjaanku, sehingga beban pikiran yang menyebalkan itu perlahan sirna.Bayangan wajah Inu yang menyebalkan itu bergeser dengan wajah-wajah para penumpangku. Bagiku mereka lebih penting daripada Inu, meski aku nggak kenal. Seperti lagu lama, kadang orang asing lebih menyenangkan daripada kenalan kita sendiri. Semacam itulah.“Welcome drink-nya mau apa? Apel atau jeruk, Pak?” tawarku ramah pada penumpang seat 1A, kursi kelas bisnis Airbus 330.“Tomat nggak ada, ya?” tanya si bapak penasaran.Aku tersenyum. “Tomat ada.”“Mau yang tomat aja,” putus si bapak yang kubalas anggukan.“Baik tunggu sebentar, ya, Pak!” ucapku.Aku beralih pada seat 1B. “Minumnya mau apa, Pak?”“Nggak, Mba
Baca selengkapnya
Bab 8 (Bukan) Saksi Bisu
Di sebuah ruang kerja di rumah megah, ada dua orang tentara berhadap-hadapan. Wajah mereka tidak santai, cenderung tegang. Keduanya sedang terlibat percakapan penuh emosi membahas hal yang sama, terjadi lagi. Pak Pras dan putra bungsunya kembali bertengkar karena masalah yang sama.“Apa-apaan ini Inu!” bentak Pak Prasetya sambil membanting sebuah map biru tebal ke meja kerjanya.“Saya memutuskan untuk mengajak Belva menikah, Romo. Itulah bentuk keseriusan saya sebagai laki-laki.” Inu tak bergeming kendati jenderal bintang dua itu marah dengan beringas.Pak Pras menunjuk wajah sang putra dengan emosi. “Sampai kapan pun, Romo tidak akan menandatangani pengajuan menikahmu dengan Belva! Romo hanya akan menyetujui jika calonmu Bridgia, titik!” tegas Pak Pras tanpa koma.Inu menatap sang Romo dengan tatapan tak percaya. “Kenapa, Romo?Mimik wajah Inu berubah. Alisnya naik satu dengan bibir miring. “Kenapa R
Baca selengkapnya
Bab 9 Hyacinta, Hay Cinta?
Bab 9 Hyacinta, Hay Cinta            Di siang yang terik, Mami menarik tubuh lelahku ke sebuah rumah sakit besar di pusat kota. Tak hanya itu, aku juga disuruh bawa keranjang buah segede pos ronda dan beberapa tas lainnya. Berasa kuli panggul hanya untuk menjenguk orang sakit. Sayangnya, aku hanya bisa menggerutu dalam hati.            Langkahku gontai beda dengan mami yang semangat. Gimana nggak, aku capek berat nggak bohong. Sayangnya lagi, mami sangat enerjik untuk menjenguk Kek Djoko yang sakit sejak semalam. Aku udah paham betul kok karena semalam aku diseret-seret Inu ke tempat ini.            Langkahku makin lemas dan malas saat hendak menaiki tangga, tapi Mami membuatku kaget dengan seruannya yang seperti sirine pemadam kebakaran.“Dekkk, bawain keranjang buahnya!” Mami
Baca selengkapnya
Bab 10 The Day After Tomorrow
Pikiran ini bak berada di awang-awang. Seolah mulut dan otak tidak sinkron saat berucap kalimat itu. Untaian kata dari lisanku mengalir bak tetesan air hujan dari genteng yang jatuh ke tanah ….“Saya … akan menikah dengan Mas Inu ...,” gelontorku begitu saja.Mataku menerawang lurus tanpa berani berkontak dengan siapa pun.Apa kau sudah gila, Bridgia? Keputusan apa yang telah kamu ambil lima menit yang lalu, ha? Di mana akal sehatmu? Bagaimana bisa kamu menerima mantan terkutuk itu menjadi suamimu?Entah!Aku seperti dalam mode autopilot, berasa kena hipnotis, kena gendam! Aku sedang on the way ke neraka dunia dengan menerima sebuah perjodohan, dengan Inu Adikara pula. Iya, itu sama saja dengan memakan kulit ayam padahal aku nggak suka.Analogiku kacau, sekacau jalan hidupku di depan sana.Namun, untung kewarasanku masih bersisa 0,5%. Jadi, aku masih punya celah untuk bebas dari pa
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status