Istri Pilihan Mama

Istri Pilihan Mama

By:  Fredelina Putri  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
134 ratings
124Chapters
23.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Jadilah menantuku, aku berhutang nyawa padamu!" pinta seorang nyonya kaya, di mana ia terselamatkan dari sebuah kecelakaan yang hampir menewaskan dirinya pada seorang gadis muda nan cantik. Gadis yang menjadi malaikat penolongnya. Permintaan itu tak pernah ada di dalam benak sang putra, Arsaka, namanya. Dia sudah memiliki seorang kekasih. Apakah yang akan terjadi jika pernikahan keduanya tetap berlangsung meski tanpa ada cinta di dalamnya? Apakah mereka akan tetap bertahan atau memilih saling melepaskan?

View More
Istri Pilihan Mama Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Angela Jasmine
mana lanjutannya thor
2022-11-07 23:57:50
4
user avatar
Angela Jasmine
lanjut lagi kak
2022-10-17 08:23:13
4
user avatar
fanny tedjo pramono
semangat update ditunggu guys
2022-07-20 16:53:12
1
user avatar
Airin Ummi Rumaisha
......lanjut
2022-06-22 21:22:17
0
user avatar
fanny tedjo pramono
semangat update ditunggu bab selanjutnya guys
2022-06-09 16:57:18
0
user avatar
fanny tedjo pramono
semangat update ditunggu ya guys
2022-03-12 17:41:54
0
user avatar
fanny tedjo pramono
ceritanya bagus ditunggu update thor
2022-02-26 10:31:30
0
user avatar
Dian Frastiya
kox lum update kak
2022-01-03 20:18:31
1
user avatar
Kennie Re
Semangat Rin..
2021-09-25 20:14:33
3
user avatar
Kennie R
arsaka itu nyebelin juga ya
2021-09-23 19:40:35
3
user avatar
Kennie R
aq tunggu lanjutannya......
2021-09-23 19:40:23
3
user avatar
Kennie R
semangat terus......
2021-09-23 19:40:11
3
user avatar
Kennie R
semangat......
2021-09-23 19:39:54
2
user avatar
Kennie R
semangat up...
2021-09-23 13:40:44
3
user avatar
Kennie R
masukin ke rak buku buat baca2 pas nyantai.. semangat Rin...
2021-09-11 10:11:08
3
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 9
124 Chapters
Awal Pertemuan
~Happy Reading All~See you again.. Jumpa lagi di novelku yang baru.. Semoga suka dan terhibur dengan cerita recehku… ***Sebuah mobil mewah berwarna hitam terlihat kehilangan kendali. Bukan karena si pengemudi mengantuk, kelelahan atau terdapat kerusakan pada kendaraan roda empat tersebut, melainkan terlibat kejar-kejaran dengan mobil di belakangnya. Suasana terasa tegang di dalam mobil hitam yang dikendarai sopir pribadi Mona Rosalie, Yadi namanya. "Nyonya, sedari tadi mobil di belakang mengikuti kita terus. Apa kita berhenti saja dan mencari pos kepolisian terdekat?" tanya Yadi, sopir pribadinya yang terlihat cemas, lalu menanyakan kejelasan pada wanita yang duduk tepat di belakangnya. Berkali-kali ia menatap spion samping yang menampakkan mobil berwarna putih sengaja mengejar dan menyalip kendaraannya. Wanita anggun tersebut mulai tertular virus panik mendengar penjelasan Yadi. Ia mengeluarkan ponsel pintar
Read more
Permintaan Mama
~Happy Reading All~***"Gadis inilah yang menolong Mama, Ars.." lirih Mona menjelaskan pada sang putra yang tampak tak suka dengan keberadaan Tantri di sana. "Kemarilah, Nak.." panggilnya lembut pada Tantri yang sudah berdiri di dekat pintu. Telapak tangan lemahnya melambai pada gadis itu. Panggilan itu menyurutkan niatnya untuk segera pergi dari sana. Jujur ia tak suka dengan tatapan Arsaka padanya. Gadis itu tampak berpikir apa karena pakaiannya yang terlihat lusuh dan bukan anak orang kaya membuat dirinya dipandang sebelah mata oleh pria tersebut. Pikirannya mulai melanglang buana entah ke mana rimbanya. Siapa yang suka dilihat seseorang dengan cara seperti itu? Apakah dia sudah tak terlihat seperti manusia pada umumnya? "Nak Tantri..." panggil Mona sekali lagi yang seketika menyadarkan lamunan Tantri. Tantri terkesiap dan segera mengulas senyum tipis ke arah wanita paruh baya yang telah berhasil ia selamatkan.&nb
Read more
Underestimate
~Happy Reading All~***Mona tampak menghela napas sebelum melanjutkan kalimatnya yang sempat terhenti. "Mama mohon padamu, menikahlah dengan Nak Tantri!" pintanya penuh keyakinan, tak ada keraguan saat meminta hal yang mustahil itu pada putranya.Arsaka tampak garang. Ia refleks melepaskan pertautan jemarinya dengan jemari lemah sang ibu. Kini dengan angkuhnya ia menatap benci pada Tantri, gadis yang tidak tahu apa-apa tersebut.Tantri benar-benar berada di tempat yang tidak seharusnya. Ia salah tempat dan situasi. Bagaimana bisa ia dilibatkan dalam masalah ibu dan anak tersebut lebih jauh. Ditambah lagi permintaan nyonya besar itu terdengar konyol baginya.Ia baru menginjak usia delapan belas tahun dan menyelesaikan sekolah menengah atas tiga bulan lalu. Ia sangat belum siap menerima keputusan itu sama halnya dengan Arsaka. "Mama! Mama sadar atau tidak mengatakan hal itu? Mama tahu dengan jelas kan, aku sudah memiliki kekasih dan aku
Read more
Tak Akan Tinggal Diam
~Happy Reading All~***"Mbak Tantri!" pekik Yadi yang berhasil menemukan gadis cantik penolong majikannya tersebut dengan susah payah. Langkah kaki Tantri sudah sampai di trotoar jalan hendak menunggu bus lewat. Untung saja teriakan Yadi berhasil mengurungkan niat Tantri memasuki kendaraan umum di mana belasan manusia berjejal di dalamnya. Tantri menoleh ke belakang tanpa membalikkan badan. Senyum manis terbit di kedua sudut bibir ranumnya. Amat manis dan teduh. "Mbak Tantri, biar saya antar pulang, ya!" tawar Yadi bersungguh-sungguh. "Nyonya minta saya mengantar Mbak Tantri pulang ke rumah dengan selamat tanpa kurang suatu apa pun. Mau, ya?" Tantri belum menerima tawaran dari pria yang berprofesi sebagai sopir pribadi nyonya Mona tersebut. Gadis cantik berlesung pipi itu merogoh saku celana pendeknya, di mana saat ini ia menemukan selembar uang berwarna hijau. Sisa dua puluh ribu.Gawat!Tantri menepuk
Read more
Kebaikan Hati
~Happy Reading All~***"Bibi dan Pak Yadi saling kenal?" tanya Tantri penasaran melihat interaksi kedua manusia paruh baya di sekelilingnya. Baik pak Yadi atau sang bibi tak ada yang mau buka mulut. Kini, bibinya malah pergi meninggalkan Tantri bersama Yadi dan masuk ke rumah untuk melanjutkan kegiatannya meracik jejamuan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. "Bibi!" panggil Tantri yang diacuhkan sang bibi. Ia merasa tak enak hati pada pak Yadi. "Maaf ya, Pak. Nggak tahu juga ada apa sama bibi, mungkin beliau mau langsung nerusin bikin jamu," jelas Tantri sekenanya. Yadi mengerti. Ia tak mau banyak bertanya. Ia mengangguk sembari mengulas senyum tipis. "Jangan cuma dilihatin aja, Pak! Mari silakan diminum! Keburu dingin loh, Pak. Takutnya nanti nggak manis loh, Pak," paksa Tantri dengan jurus rayuannya. "Oh iya, terima kasih. Maaf loh, merepotkan Mbak Tantri!" "Ah, Pak Yadi pakai ngomong gitu
Read more
Secangkir Racun
~Happy Reading All~***Wanita paruh baya yang tersenyum di ambang pintu itu membuat Mona seketika merasa malas dan risih berurusan dengannya. "Kenapa kamu diam saja dan tak menyambut kedatanganku, Mona? Kita sudah lama tak berjumpa, loh!" sapanya basa-basi. Senyumnya mengembang sempurna saat mendekati Mona di atas bed rumah sakit yang didominasi warna putih tersebut. "Aku ingin tidur, tolong jangan menggangguku!" sahut Mona dengan ketus. "Mana mungkin aku ingin mengganggumu? Aku datang karena ingin berkunjung karena kita sudah lama sekali tak berbincang santai," kilahnya memberi alasan yang sekiranya masuk akal. Ia berusaha mengajak berdamai dengan Mona. Mona tersenyum sinis dan berkata, "Wah, artis besar sepertimu masih punya waktu untuk menemuiku, baik sekali, ya! Ck! Ck!" sindir Mona. "Mona! Bisakah kita kembali seperti dulu? Bukankah kita bersahabat baik? Kenapa kamu tega sekali mendiamkanku setelah
Read more
Pikiran Terkontaminasi
~Happy Reading All~***Belum sampai bibir gelas itu menyentuh bibir Arsaka, sebuah panggilan yang berasal dari ponsel di saku celana pria tersebut menghentikan niatnya untuk meminum teh buatan sang kekasih. Arsaka meletakkan kembali cangkir itu ke atas nampan. Aleta tetap mengulas senyum manis di hadapan Arsaka. Mencoba sabar, kini perempuan itu beralih pada ponselnya sendiri dan menggulir beberapa pesan masuk. Sesekali Aleta melirik dan berniat mencuri dengar apa yang akan dibicarakan Arsaka pada lawan bicaranya. "Halo, Pak Yadi! Ada apa?" tanya Arsaka serius. Tampak guratan kencang di keningnya. 'Den Saka sedang di mana kalau boleh tahu?' tanya balik Yadi. "Aku lagi di apartemen Aleta. Kenapa, Pak? Kok kayaknya serius banget?" 'Begini, Den. Anu, begini, aduh gimana, ya ngomongnya?' "Kenapa sih, Pak? Jangan buat aku penasaran kayak gini!" seru Arsaka. 'Begini, Den, Nyonya Mona
Read more
Keputusan
~Happy Reading All~***Tantri merasakan detak jantungnya berdegup hebat. Perasaan itulah yang harus ia tahan sekian lama, karena ia tak mau melanggar kata hati dan berujung menghambat masa depannya nanti. Ia mencoba menetralkan detak jantungnya yang sedemikian kencang dengan memalingkan muka. Memilih menghadap ke sembarang arah demi menutupi rasa yang berkecamuk di hati. Ia menggerakkan bungkusan plastik tersebut maju mundur sembari memilin anak rambutnya yang terurai dengan satu tangan yang lain. "Buruan naik, yuk! Langitnya udah gelap, takutnya bentar lagi ujan gede," ajak Banyu pada Tantri. Tantri mengangguk mengiyakan. Pemuda itu menunggu Tantri naik melewati pijakan footstep dan berpegangan pada pundaknya. Maklum, motor yang pemuda itu gunakan adalah sebangsa motor gede. Motor pun melaju. Hati Tantri dan Banyu tampak berdesir hebat. Entah apa yang mereka saat ini rasakan? Tantri menghel
Read more
Pertanyaan Arsaka
~Happy Reading All~******Arsaka terdiam selama beberapa saat, membiarkan segenap pikirannya terfokus pada satu hal. Kebahagiaan ibunya yang lebih penting atau egonya untuk tetap bersama Aleta? Sebuah keputusan harus ia pilih saat ini juga. Arsaka menggeleng samar sembari tersenyum getir. Kenapa harus ada pihak yang tersakiti? Kenapa tidak dirinya saja yang harus menderita? Semua ini pasti akan menyakiti salah satu di antara dua wanita yang begitu berharga di dalam hidupnya. Aleta dan juga sang ibu. Pria itu menyandarkan kepalanya di atas bed pembaringan tubuh sang ibu yang terlelap, entah kenapa ia merasakan kantuk luar biasa dan tanpa sadar memejamkan mata. Sebelum benar-benar terbuai dalam arus mimpi, Arsaka sempat berucap, "Mama.. Aku sayang Mama, jangan tinggalkan aku sendiri…." ******Sementara itu di sebuah apartemen mewah, seorang wanita cantik berhasil mem
Read more
Gadis Kumuh
~Happy Reading All~******"Sudah berapa kali Bapak dan Mama bertemu dengan gadis kumuh tadi?" tanya Arsaka tanpa meralat sebutan yang ia sematkan pada gadis tak bersalah tersebut. Yadi mengernyit. Beberapa garis horizontal tampak berjajar di kening menambah kesan tua pada dirinya. Diliputi tanda tanya besar di kepala, Yadi memilih bertanya langsung pada anak majikannya itu daripada salah menerka. "Maksud den Saka bagaimana, ya? Jujur, Bapak kurang begitu menangkap pertanyaan dari den Saka. Bisa tolong dijelaskan secara detail? Maklum den, Bapak 'kan sudah tua, jadi harap sabar!" ungkap Yadi dengan raut wajah serius tak ada selintas pun ia sengaja melakukan hal itu. Bukan bermaksud menguji kesabaran sang majikan muda, melainkan pertanyaan Arsaka begitu membingungkan dan wajar saja jika ia bertanya. Seperti sebuah pepatah yang mengatakan malu bertanya sesat di jalan menjadi pedoman Yadi mengatakan hal tersebut. 
Read more
DMCA.com Protection Status