Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis

Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis

Oleh:  Kenzi Hinata  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
6 Peringkat
29Bab
7.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Adalah Arimbi seorang gadis desa. Manis,lucu dan polos. Harus menerima dijodohkan dengan pria bernama Sagara yang sama sekali tak dikenalnya. Pernikahan ini adalah bentuk dari pembayaran hutang piutang antara Ayah Sagara dan Joko, Ayah Arimbi. Sehari setelah pernikahan Arimbi baru mengetahui kalau Sagara telah memiliki istri. Bukan hanya itu Arimbi juga harus dihadapkan pada kenyataan penyimpangan seksual yang dimiliki oleh sang suami. Sagara hanya akan puas dan tersalurkan hasratnya bila dapat menyakiti dan menyiksa tak hanya pisik tapi juga psikis pasangannya. Bagaimana nasib Arimbi selanjutnya? Dapatkah ia bertahan dengan pernikahan tak sehat itu?

Lihat lebih banyak
Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Desi Olivia
Next. Keren
2021-10-29 20:07:46
0
user avatar
Annisa Nuraini
Ceritanya menarik. Lain dari pada yang lain. Membuat saya tak bosan membacanya. Menunggu setiap episodenya. Terus up karyanya, Thor.
2021-10-27 13:44:51
0
user avatar
Dede Alit
..................
2021-10-08 15:55:38
0
user avatar
Yana Hendri
yang rajin up ya
2021-10-06 20:58:50
0
user avatar
Sarah Zahra
lanjut. suka
2021-10-29 20:25:44
1
user avatar
Wn
ceritanya menarik.Ditunggu terus upnya
2021-10-29 18:50:06
0
29 Bab
Bab 1. Nikah paksa
 "Jangan lakukan itu, Tuan! Saya mohon!" ucap Arimbi dengan wajah ketakutan. Wanita itu meringkuk bagaikan anak anjing yang kedinginan. Polos yang biasanya ceria itu kini kuyu dan terlihat cemas. Manik bening yang biasa bekerjab indah itu terlihat berkaca-kaca. Buliran bening berdesakan bak air bah.Namun itu semua tak membuat Sagara iba justeru tangis dan ratapan membuatnya makin bersemangat dan hasratnya kian membuncah."Berteriaklah jalang, yang keras! Menngislah, memohonlah!" bentak Sagara.🥀🥀🥀🥀Udara siang ini terasa terik sekali, sang Bagaskara menunjukkan kuasanya. Kemarau yang melanda desa Wetan Alas sebuah desa pertanian di ujung Jawa Timur, menyebabkan seluruh warga desa yang mayoritas petani padi, siap mengalami gagal panen. Bendungan irigasi yang biasanya memiliki air melimpah ruah kini kering kerontang. "Suruh anakmu itu pulang. Kita tidak bisa lagi membiayai kursusnya!" ujar pria dengan rambut yang mulai memutih.
Baca selengkapnya
Bab 2. Istri ke dua?
 "Jaga sikapmu, Felicia!" Wanita bernama Felicia itu terlihat mundur, wajahnya tiba-tiba menjadi sendu, air mata mengalir di sudut pipinya.Sagara mendesah "Maaf, aku tak bermaksud membentakmu. Hanya saja aku merasa lelah!" ucap Sagara dengan raut menyesal."It's oke. Never mind. Aku selalu memaafkanmu bahkan sebelum kau memintanya. Now, give me a warm hug!" Felice merentangkan tangan, yang kemudian di sambut Sagara dengan menarik tubuh ramping itu ke dalam rengkuhannya."I miss you Beib, so much!" bisik Felicia. Mata wanita itu menatap Arimbi dengan tajam, melempar sebuah senyuman sinis dan meremehkan.Arimbi meremas ujung jilbabnya. Sepertinya bapak Arimbi salah mengambil langkah. Dia telah memaksa Arimbi memasuki sebuah pernikahan yang tak mudah. Arimbi tak sadar bahwa bukan hanya wanita yang tengah dipeluk suaminya itu yang akan menjadi ujian dalam rumah tangga yang baru satu hari di jalani. Akan ada ujian yang lebih berat da
Baca selengkapnya
Bab 3. Jaga Matamu, bocah!
 Pagi ini Arimbi bangun agak kesiangan, sebabnya tadi malam ia susah memejamkan mata. Setelah melaksanakan sholat subuh, ia keluar kamar. Menuruni tangga dengan perlahan. Rumah mewah ini terlihat lengang. Arimbi berjalan ke arah taman. Menghirup segarnya udara pagi hari. Perasaan asing langsung menyapa. Ini adalah pagi pertama Arimbi berada di rumah orang lain. Biasanya kalau di rumah, pagi seperti ini menjadi tugas Arimbi memberi makan ayam dan membersihkan kandang kambing.Harumnya bunga mawar dan juga cempaka membuat pikiran tentang kampung halaman teralihkan. Ia memetik setangkai mawar, menghirup kelopaknya, setelah itu mendudukkan bokongnya pada ayunan di samping pohon manggis.Saat asyik menatap asrinya tanaman di kebun, tatapan Arimbi bersirobok dengan Sagara yang tengah berolahraga dengan bertelanjang dada. "Astaga kenapa dia tak memakai baju sih, mataku ternodai!" gerutu Arimbi. "Kenapa dada, dan perutnya sekencang itu?" Lagi-lagi Arimbi melayangk
Baca selengkapnya
Bab 4. Kabur
 "A-a-pa, Tuan Sagara yang telah melakukakan ini pada tubuh Mbak Felicia?" tanya Arimbi lagi. Felicia masih juga bungkam. Wanita itu tengah asyik menikmati juice dalam gelasnya."Mbak !!" bentak Arimbi, dia terlihat tak sabar melihat wanita itu masih saja bungkam."Ck, berisik! Benar dia yang melakukan ini semua. Bagaimana ... indah kan? Aku sangat menyukai tanda ini!" Felice nampak menghidu lebam di lengannya sambil memejamkan mata membayangkan sesuatu yang erotik. "Ah, aku jadi merindukannya!" gumam wanita dengan mata terpejam, membayangkan wajah Sagara.Arimbi menatap tak percaya pada wanita yang wajahnya terlihat mengerikan itu. Pelipisnya pecah, ujung bibirnya juga pecah. Dan yang paling mengerikan adalah lebam-lebam biru di seluruh lengannya."Apakah Tuan Sagara selalu melakukan hal itu--menyiksamu, tiap kali kalian melakukan hubungan suami isteri?" Arimbi bergidik ngeri saat melihat Felicia menjawab dengan senyum dan anggukan kepala.
Baca selengkapnya
Bab 5. Gadis berdada rata
 Arimbi hanya bisa menatap lurus kedepan. Otak wanita itu terus saja memikirkan apa yang akan terjadi dalam hidupnya. Rumah tangga seperti apa yang tengah ia jalani? Berapa lama dia akan bertahan dengan pernikahan ini? Istri ke dua, suami sadomasis. Ah, lengkap sudah penderitaan Arimbi.Membicarakan kelainan seks ini, Arimbi sudah mencari tahu tentang apa itu sadomasokis, dan itu membuat Arimbi ketakutan hingga kini."Kita sudah sampai, Nyonya kecil!" ujar seorang pengawal. Arimbi menarik napas, memenuhi seluruh rongga dadanya, untuk menekan rasa tegang dalam hati.Arimbi turun dari mobil itu. Berdiri menatap rumah megah yang dua hari lalu sempat membuat gadis itu kagum akan tetapi kini malah membuatnya di landa rasa cemas, ngeri dan takut. Membayangkan bagaiman penghuni rumah ini bertingkah laku. Melebihi kelakuan bintang."Hm,hm!" deheman keras seseorang membuat Arimbi berjengit. "Apa yang sedang kau rencakan dengan menat
Baca selengkapnya
Bab 6. Jangan besar kepala
 Mereka telah sampai di sebuah butik di kawasan Kemang. Sebuah bangunan lima lantai berdiri menjulang kokoh. Bangunan berdinding pastel itu terlihat sangat aseri. Bunga-bunga dengan aneka macam dan warna. Saat akan memasuki butik tadi Arimbi terlihat berdecak kagum dengan keindahan bunga morning glori yang menjalar pada pagar tembok butik. Warna ungu dan pink membuat mulut gadis itu tak berhenti berdecak."Ck, ck, ck. Cantik bener!!" Kini mobil memasuki halaman butik, sebelum masuk mereka di sambut bunga-bunga yang sangat indah. Bunga mandevilla nampak ditanam dengan cara bergerombol pada tiang, di atasnya dipasangi lampu yang akan menyala pada malam hari, dan keindahan bunga ini akan semakin terpancar. Saat akan memasuki butik di samping kiri kanan pintu, bunga anggrek, mawar dan juga sedap malam tumbuh subur,dan sedang berbunga. Wangi bunga mawar dan sedap malam menghentikan langkah Arimbi. Gadis itu berjalan mendekat ke arah bebungaan
Baca selengkapnya
Bab 7. Wanita genit
  Makan malam berjalan hening. Makanan aneka rupa sudah terhidang di meja. Sejak masuk ke rumah Sagara dua hari yang lalu. Arimbi selalu dihantui rasa bersalah. Menghidangkan makanan sebanyak ini, yang makan hanya bertiga dan Arimbi yakin mereka hanya akan memakannya sedikit setelah itu akan meninggalkan sisanya. Kalau di rumah ada pelayan yang akan menghabisikan lauk pauknya tidak tahu kalau di restoran ini. "Kau kenapa? Apa tidak suka dengan makanannya?"tanya Sagara, entah kenapa di telinga Felicia menangkap ada hal berbeda dari cara Sagara memperlakukan Arimbi. Suara pria itu boleh saja datar dan dingin seperti biasa, tapi Felicia mengenal dengan cukup baik bagaimana seorang Sagara. Dan bisa Felicia pastikan bahwa Sagara menyimpan ketertarikan pada Arimbi. "Tentu saja ini bukan seleranya. Biasanya dia makannya tahu tempe, sayur asem dan-- "Jengkol goreng, dan ikan asin. Terus nasinya yang anget-anget. Aduh, Mbak Felicia kamu so sweet banget si
Baca selengkapnya
Bab 8. Nafsu yang menakutkan
 Mata Felicia menatap lekat wajah Arimbi. Sedangkan Sagara mempertajam pendengarannya. Ia ingin tahu jawaban apa yang akan diberikan oleh Arimbi."Aku tak akan menjawab. Karena itu adalah masalah pribadiku. Meski aku ini adalah alat pembayar hutang tapi aku juga masih punya hak untuk memiliki privacy, kan?" Suara Arimbi terdengar pelan. Ada rasa kecewa dalam hati Sagara saat Arimbi tak menjawab pertanyaan Felicia. Suasana mobil kembali sunyi. Arimbi fokus menatap ke arah lampu kerlap kerlipnya membuat Arimbi teringat kampung halaman.Mobil kini memasuki halaman rumah Sagara. Begitu berhenti, Arimbi gegas keluar berjalan mendahului mereka. Menyisakan kerutan pada wajah Sagara. Melihat Arimbi diam seperti itu tentu saja membuatnya heran. Hampir seminggu tinggal bersama Arimbi, baru kali ini mulutnya diam. Biasanya ia berkicau laksana burung murai.Felicia sedari tadi mengamati gerak gerik Sagara. Berkali-kali ia melihat sorot mata Sagara
Baca selengkapnya
Bab 9. Aku ingin kamu
  Huek, huek, huek!!!Berulang kali Arimbi memuntahkan isi perutnya. Masih terbayang dengan jelas gambaran bagaimana Sagara memukuli Felicia tanpa ampun. Sebelum kemudian melakukan penyatuan mereka. Felicia, wanita itu bagaimana dia bisa berteriak ke sakitan tapi juga mengiringinya dengan desahan menikmati?"Kau kenapa?""Astaghfirullah!" teriak Arimbi, matanya membeliak sàat melihat Sagara duduk di atas tempat tidur dengan menatap tajam ke arahnya."Anda ... sedang apa di sini?" tanya Arimbi dengan wajah pucat pasi seperti habis melihat hantu."Kenapa? Ini rumahku jadi aku bebas ada di mana saja selagi masih di wilayah rumah ini!" balas Sagara. Netra bak elang itu masih saja menyorot tajam ke arah Arimbi membuat wanita itu ketar ketir."Kamu belum menjawab pertanyaanku. Kamu kenapa?" Sagara mengulangi pertanyaannya "Tidak apa-apa! Mungkin masuk angin!" jawab Arimbi asal. Wanita itu kemudian berj
Baca selengkapnya
Bab 10. Aku membencimu tapi juga menginginkanmu
  Arimbi menahan napasnya, manik bening itu berkedip-kedip manatap Sagara. "Aku sangat membencimu, Arimbi! Bagaimana bisa gadis cilik sepertimu mengganggu pikiranku?" Sagara meracau, membuat Arimbi sontak menutup hidungnya. Bau alkohol itu membuat perut Arimbi mual. Pria itu tiba-tiba mengeratkan pelukannya. Dengan sekuat tenaga Arimbi berusaha melepaskan diri tapi tak juga bisa. Tenaga Sagara terlampau kuat. Meski sekarang dia dalam keadaan mabuk. Sebenarnya rasa mabuk Sagara sudah sedikit menghilang. Tapi, pria itu memang sengaja tak mau melepaskan Arimbi dari pelukannya."Tu-tu-an! Aku tidak bisa bernapas!" bisik Arimbi. Dadanya memang terasa sesak karena kuatnya pelukan Sagara."Diamlah!" bentak Sagara. "Jangan banyak bergerak! Jangan sampai kau menyesali tindakanmu. Jadi kalau kau ingin tetap aman. Diamlah! Jangan membuat gerakan apa pun!" ucap Sagara dengan suara serak. Nyali Arimbi ciut mendengar ancaman Sagara
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status