Share

17. Lemparan Bom

Akibat Sumpah Al-Qur'an (17)

****

Ingin rasanya bangkit lalu membuka pintu, melihat apa penyebab keributan ini. Sayangnya aku benar-benar kehilangan keberanian. Bahkan sekujur tubuh terasa lemas.

Menjelang Subuh, keributan tak juga usai. Justru semakin menjadi. Mataku benar-benar tak dapat terpejam.

Aku memutuskan bangkit, melepas mukena lalu berdiri di depan pintu. Aku menarik napas dalam-dalam, untuk meringankan ketakutan. Begitu daun pintu terbuka, aku terperangah kaget melihat orang-orang ramai di depan rumahku. Di jalan, di teras rumah, bahkan ada yang berdiri di bawah pohon jambu saling berbisik. Namun, yang membuatku terpaku adalah keramaian di rumah Bu Ramlah.

Tubuhku kembali gemetar. Di luar rumahku ini kebanyakan bapak-bapak, membuatku mengurungkan niat untuk bertanya. Sehingga aku memutuskan untuk kembali masuk. Sungguh pikiranku begitu kalut. Aku merasa rumahku seperti tengah dijaga.

Begitu matahari merangkak naik, aku kembali membuka pintu. Masih ramai, tetapi di depan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status