Aini kira aku tak tahu tentang pernikahan siri yang dilakukannya bersama suamiku. Kau tahu semuanya. Mas Pras sendiri yang menceritakan padaku. Namun, air mataku terlalu berharga untuk menangisi kecurangan mereka di belakangku. Aku tak perlu menangis terlalu lama akan rasa sakit ini. Mereka berdua hanya perlu kubuat jera dengan caraku sendiri. Semua harta akan kuambil dan kubuat mereka tak bisa melupakan bekas tanganku di wajah dan tubuh suami dan sahabatku itu. Nikmati dulu bulan madu kalian! selanjutnya selamat menikmati semuanya dari nol dan rasa malu yang berlipat-lipat.
View More“Besok kamu harus menikah dengan juragan!”Suara paman Bahar yang cukup tenang kemarin sore, tak membuat Iriani merasa aman. Memang hari ini paman yang Iriani kira sebagai ayahnya, sedang tak mabuk. Namun suara yang sedikit lebih tenang dari biasanya malah mampu membuatnya hampir terlonjak kaget.Apa ini, harus menikah dengan juragan tua itu? “Ma-maksudnya gimana, Paman?”Iriani memberanikan diri bertanya, sebab ia merasa perlu mengetahui alasannya. Ini tentang pernikahan. Dan Iriani tak ingin gegabah mengiyakan.“Ya, menikah! Harusnya kamu senang, anak yatim piatu seperti kamu ada yang menjadikan istri. Laki-laki itu juga kaya, bisa membantu perutmu berhenti dari rasa lapar!”Paman Bahar yang ditanya, tapi bibi Hilda yang menjawab. Istri pamannya itu entah ada masalah apa, sepanjang ingatan Iriani, perempuan bertubuh berisi ini, sering ketus dan begitu judes padanya.Dan kalimat menyakitkan yang sering ia hujani untuk Iriani sungguh memilukan hati. Entah betul atau tidak, bibi Hil
“Pernikahan ini hanya di atas kertas. Dan semua akan berakhir bila Diani ditemukan.”Darsa Daniswara-juragan tanah dan perkebunan kakao berumur empat puluh tiga tahun ini, berbicara cukup lantang sambil menatap wajah tertunduk Iriani. Gadis miskin yang baru saja dijadikan sebagai penutup malu pernikahan sang Juragan hari ini.Harusnya sang juragan menikahi kekasih hatinya hari ini, perempuan yang dua tahun ini mengisi asmara masa duda sang juragan. Diani namanya.Namun perempuan bertubuh sintal itu menghilang sejak kemarin pagi. Bahkan Setelah uang mahar sebesar tiga ratus juta diserahkan padanya, di acara lamaran minggu lalu. Sikap Diani pada juragan Darsa sedikit berubah.Ponsel mahal pemberian sang juragan bahkan sering tak dikatifkannya. “Kita kan lagi dipingit, Mas. Jadi nggak boleh sering ngobrol dan ketemu,” elak Diani ketika hari minggu kemarin juragan ini nekat menyambangi rumah sang kekasih hati.“Apanya yang mau dipingit, bila semua sudah kita cicipi.” juragan muda ini m
Pov. Sita ** Aku benar-benar terkejut saat melihat mas Firman sudah berdiri di ambang pintu rumah orang tuaku. "Sita." Dia menyebut namaku dengan aura penyesalan. Apa maksudnya lelaki ini datang kesini. Andai tak ada yang namanya etika. Ingin rasanya kuusir saja. Tak menjawab mas Firman, aku langsung masuk melewatinya tanpa menatap. Namun ibu dan bapak juga muncul di belakangnya dan memberitahuku bila mas Firman datang umtuk meminta maaf "Nak Firman datang untuk minta maaf, Ta. Jadi bapak sama ibu menerima." Aku hanya duduk diam dan mendengarkan. "Aku datang ingin minta maaf, Ta. Aku banyak salah sama kamu. Akulah yang salah karna nggak jujur dari awal. Dan aku sudah menjalani hukuman yang kamu berikan. Jujur saja, apa yang kamu lihat kemarin itu, sebenarnya sudah lama terjadi. Sebab itu aku berani menikahimu. Namun aku juga salah sebab tak jujur padamu." Panjang lebar mas Firman menjelaskan. Namun bukannya Simpati aku merasa muak mende
Pov. Firman*** "Bawa anakmu keluar dari rumah ini!" Aku berteriak lantang pada Farida yang tengah sibuk memasukkan baju-bajunya kedalam sebuah tas pakaian. Baru kali ini mataku terbuka. Setelah menjalani hukuman barulah Farida tertangkap basah olehku sedang main serong. Harusnya sejak dulu kuceraikan dia. Namun aku selalu berhasil dibuat luluh olehnya. Hingga akhirnya pernikahan keduaku bersama Sita juga harus kandas karna kelakuan Farida. Bukan hanya Farida yang salah. Akupun salah. Sebab tak jujur dari awal. "Dia juga anakmu. Kalau kubawa dia bagaimana aku mencari kerja?" Farida masih bersungut-sungut. Bahkan ia tak perdulikan pada tangisan bayinya. "BAWA DIA PADA AYAH KANDUNGNYA!" gertakku penuh amarah. Entah terbuat dari apa hati perempuan yang dijodohkan denganku ini. Bahkan wajah bayi ini tak ada miripnya sama sekali denganku. Juga dengam Farida. Namun aku menyadari mirip siapa anak tak berdosa ini. "A--apa maksudmu, Mas?" "
Pov. Firman***Aku benar-benar khilaf. Telah kucipta badai atas rumah tangga keduaku bersama Sita. Dia wanita kedua dalamhidupku. Namun padanya aku jatuh cinta.Farida yang menjadi istri pertamaku di kampung halaman. Sudah lama kudengar kabarnya jika ia kerap jalan bersama lelaki lain. Bukan hanya rumor tapi juga bukti-bukti yang dikirimkan oleh keluargaku.Mungkin Farida tak tahan sebab sering kutinggalkan merantau. Pernah dulu kuajaknya untuk turut serta ke kota ini. Namun sepi dan terpencilnya daerah ini menjadi alasannya tak ingin ikut denganku.Akupun salah. Sebab tak jujur pada Farida dan Sita tentang pernikahan kami.Kata talak sudah hampir kujatuhkan pada Farida saat aku mengambil cuti tahun lalu. Namun kehamilannya menjadi alasan untukku mengurungkan niat untuk mengeluarkan kalimat sakral itu.“Aku lagi hamil, Mas. Mengapa tega menjatuhkan talak padaku?”Bibir merahnya sore itu berhasil membujukku untu membatalkan menjatuhkan talak padanya.Bukti-bukti Farida jalan bersama l
Musim hujan kembali datang. Siang malam deraiannya membasahi bumi. Curahnya membasahi tanah yang tertimpa kekeringan.Seperti hujan yang ingin menyembuhkan luka retak pada tanah. Seperti itu juga waktu menyembuhkan lukaku dengan perlahan.Walau tak mudah. Namun sakitnya mulai berkurang.Pada akhirnya memang setiap pertemuan harus ada perpisahan. Entah itu kematian atau sebab yang lain.Dan cintaku bersama mas Firman harus berkahir sebab satu fakta menyakitkan yang kuketahui setelah menjadi istrinya.Fakta bila lelaki itu menjadikan aku sebagai orang ketiga dalam rumah tangga kami sungguh menyakitkan bagiku dan juga menyakiti hati kedua orang tuaku.Bahkan teganya mas Firman. Demi perasaan cintanya padaku ia rela berbohong lagi. Keluarga yang diteleponnya hari itu untuk meyakinkan kami ternyata bukan keluarganya. Hanya kawan akrabnya saja.Maka semakin tak menyesallah aku melaporkan dan membuatnya mendekam di balik jeruji besi.Cinta memang pernah ada. Namun tipuannya membuat semua ras
Pov. Sita*** “Saya sama sekali tidak tahu, Pak, kalau pak Firman sudah beristri.”“Bagaimana anda yakin kalau dia seorang bujang?”“Pak Firman sendiri yang mengatakan pada saya dan kedua orang tua saya. Beliau sangat meyakinkan kami saat itu tentang statusnya sebagai duda dari pernikahan siri bersama seorang wanita yang sudah berakhir.”“Jadi pak Firman dulu mengaku pada bu Sita ini kalau beliau seorang duda?”“Benar, Pak.”Ditemani bapak dan ibu juga Neni dan suaminya, hari ini aku menghadap ke kantor polisi untuk memberikan keterangan atas kejadian yang kulaporkan pada pihak yang berwajib.Aku tak tahu apakah mas Firman dan istrinya ditahan atau tidak selama menunggu masa pemulihanku di rumah sakit. Yang jelas, hari ini kulihat keduanya datang bersama.Mas Firman mencoba mendekatiku tadi, tapi gegas kuangkat tangan padanya memberi tanda agar ia tak mendekat.Jelas sekali rasa bersalah di wajah maskulinnya. Aku benar-benar tak menyangka bila pria yang membuatku jatuh cinta dengan k
POV. Sita*** “Aku ini duda, Dek.”“Mana surat cerainya, Mas?”“Nggak ada. Kamu tahu kan, orang di kampung. Kami hanya nikah siri.”“Serius kah, Mas?”“Serius, Dek. Aku serius sama kamu. Ngapain aku deketin kamu kalau aku ada istri.”“Kenapa pilih aku, Mas?”“Karna kamu beda dari yang lain. Kamu pekerja keras, tapi nggak keras kepala.”“Aku ini tulang punggung keluarga, Mas. Ayah dan ibuku bukan orang yang mampu.”“Masya Allah. Aku ingin kita bangun rumah tangga ini dengan keikhlasan. Kalau kamu jadi istriku, kedua orang tuamu juga adalah orang tuaku.”Begitulah mulut manis mas Firman saat merayuku dengan tipuannya tiga bulan yang lalu.Karna pengakuannya sebagai seorang duda itulah yang membuatku hari ini terbaring di rumah sakit dengan luka memar di wajah dan beberapa bagian tubuhku.Seorang wanita yang sedang hamil besar datang ke rumah kontrakanku yang berapa bulan ini kutempati bersama mas Firman.Wanita hamil itu datang dan mengaku sebagai istri sah mas Firman. Saat kuakui bila
Pov. Dewi*** Aku tak menyangka hari ini melihatnya lagi. Ternyata mas Pras menjadi sopir taksi online. Tak sengaja hari ini dia yang mengantar putraku dari sekolah. Gemuruh badai sudah benar-benar meredah dari hatiku. Tak ada lagi dendam dan luka saat melihat wajah dan tubuhnya yang semakin kurus. Bahkan kulihat sedikit tak terurus. Sungguh aku terkejut saat mas Pras memberitahukan bila istrinya meninggal dalam keadaan hamil. "Innallillah, ... kami turut berduka, Mas." Aku ikut prihatin atas ujian hidup yang menimpanya. Apalagi katanya, istrinya meninggal dalam keadaan hamil. Tak ada luka yang benar-benar sembuh. Pun denganku. Namun perih yang dulu ada benar--benar sudah hilang terbawa waktu. Meski bekas lukanya tak bisa hilang begitu saja. Namun luka yang dulu ada hanya tersisa samarnya yang tak ingin kulihat lagi. "Mama, om yang tadi itu siapa?" Davin mendekat dan duduk di sampingku. "Om tadi itu teman mama sama papa, Nak. Namany
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.