Share

Bab. 14. b

“Dewi!”

Mas Pras mengejar langkahku ke dalam rumah. Sepulang dari pengadilan tadi, aku tak langsung pulang.

Panasnya cuaca ditambah dengan panas hatiku membuatku memilih melipir sebentar ke warung khas Sunda yang menyediakan es teler khas kota Bandung.

Aku dan Hera pulang terlebih dahulu, saat mbak Widya masih memuntahkan kemarahannya pada mas Pras.

Namun tentu saja aku pamit pada kakak perempuan mas Pras itu. Meski mas Pras memanggil namaku, tapi tak kuperdulikannya.

Aku memilih membungkus dua es teler dan siomay Bandung untuk kubawa pulang. Kubelikan juga untuk Hera dan suaminya.

Mas Arman lagi-lagi siap repot. Beliau tadi menjemput kami dan mengantarku pulang.

Namun aku tak menyangka saja, ternyata mas Pras lagi-lagi sudah menunggu di teras rumah.

“Ada apa lgi, Mas?”

Kutepis tangan mas Pras yang ingin memelukku.

“Dewi, kenapa menghuku mas sekejam ini, Sayang?”

“Kenapa mas harus selingkuh?”

“Mas khilaf, Sayang. Mas minta maaf.”

“Mas tahu kan yang namanya sakit hati. Aku tak ingin l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
meskipun sudah jatuh talak untuk Aini semoga Dewi masihbtetap dwngan pendiriannya untuk bercerai...
goodnovel comment avatar
Dyah Wiryastini
Terlambat Pras. Luka hati Dewi sdh teramat dalam. Rasakan penyesalan mu.
goodnovel comment avatar
Ayue Sekartaji
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status