Share

Bab. 16. Permintaan Chintya

Permintaan Chintya

Mbak Surti diam, seperti memikirkan sesuatu.

"Mbak Surti kok diam?" tanyaku pada Mbak Surti.

"Iy—iya, Pak. Maunya sih begitu. Tapi ternyata setelah beberapa waktu di kampung, uang saya habis untuk keperluan ini itu. Makanya saya mencari pekerjaan lagi.

"Kenapa tak menghubungi saya atau Chintya?" tanya Bang Faiz lagi.

"I—itu, anu, Pak. Saya malu," ucapnya menunduk.

"Ada-ada saja Mbak Surti ini. Keysha sudah lengket sama Mbak Surti, harusnya kalau Mbak Surti butuh pekerjaan tinggal bilang ke saya, pasti langsung saya terima," tegas Bang Faiz.

"Iya, Pak!" Mbak Surti lalu meminta izin untuk melanjutkan pekerjaannya. Aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan Mbak Surti. Lain waktu aku akan menemui Mbak Surti lagi, sendirian.

Setelah membeli mesin jahit yang kuinginkan, kami segera kembali ke rumah kontrakan tadi, karena mesin-mesin jahit itu akan segera diantar ke sana.

Menjelang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status