Share

Bab 65

Kinan mengerjap. Hidungnya mencium bau obat-obatan. Dia kaget saat mengetahui sedang berada di atas brankar dengan selang infus tersambung ke punggung tangannya.

Kinan gegas bangkit dan hendak melepaskan selang infus itu. Namun, seorang perawat mencegahnya.

“Mbak, jangan dilepas.” Suster itu mencegah.

“Siapa yang bawa saya ke sini, Suster? Saya nggak punya uang buat bayar.” Kinan masih berusaha melepaskan selang yang tersambung ke tangannya. Namun, suster itu sekuat tenaga menahannya.

“Sudah ada yang bayarkan, Mbak. Tenang saja.” Suster itu memberitahu setengah berteriak, karena Kinan bersikukuh ingin turun dari tempat tidur.

Mendengar ucapan suster, Kinan tak lagi berontak. Tangannya melemah. Dia menatap wanita berseragam putih itu dengan bingung.

“Ada yang bayarin?” Kinan mengerutkan dahinya. “Si-apa?” tanyanya dengan tergagap.

“Mmh, Bapak yang bawa Mbak ke sini,” jawab Suster itu.

“Bapak?” Kinan semakin bingung. Jika Bapak yang disebutkan oleh suster itu adalah lelaki pemilik rest
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status