Share

Pergi Tanpa Pamit

Bab 17 Pergi Tanpa Pamit

"Udah lah, Na, jangan marah terus," ujar Mas Indra. "Aku ke sini mau tanya sesuatu ke kamu."

Aku tersenyum kecut. Dugaanku benar rupanya. Mas Indra mendatangiku bukan untukku melainkan karena hal lain. Dasar laki-laki kampret!

Tapi ... kira-kira hal apa ya yang ingin ditanyakan suamiku itu?

"Udah lah, Mas, kamu ngapain ke sini?" tanyaku ketus.

Mas Indra tak langsung menjawab. Ia malah tampak ragu namun pada akhirnya berucap juga.

"Ibu ... nanyain soal sawah kamu gimana?"

"Ha?!" aku terkejut. Baru saja mengomeliku dan sekarang sudah menanyakan soal sawah. Betul-betul mertua mata duitan!

"Emang kenapa sawahnya? lupa ya tadi abis marahin aku?"

"Udah dong, Na ... maafin ibu, ya? ibu tadi cuma gak pengen kamu berantem sama Tiyem."

"Terus kenapa yang dibela Tiyem? bukannya aku? aku masih menantunya, kan?" tukasku.

Mas Indra menelan ludahnya mendengar ucapanku barusan. Dari ekspresinya aku bisa menebak kalau ia mulai tak nyaman dengan sikapku. Biarlah, lagian siapa s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status