Share

Dia Datang

"Aku ada uang santunan dari jasa raharja seratus juta. Masih kurang lima puluh juta lagi. Aku bingung bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu satu bulan.

Kalian tidak akan percaya jika aku ke sini naik bus. Kami awalnya naik mobil bersama, tetapi keadaan memaksaku untuk turun karena lelaki tua bangka itu mengejar kami.”

Aku menceritakan semua hal yang kualami kepada dua sahabatku, Nadia dan Anin.

“Jika uangmu digunakan untuk membayar hutang Ayah, bagaimana kuliahmu nanti, Fia?” tanya Anindya.

Aku menggeleng pelan. “Sepertinya aku akan mengubur dalam cita-citaku. Mungkin memang beginilah takdirku. Bukankah manusia itu hanya merencanakan dan Allah lah yang menentukan?”

Sebelumnya kami pernah saling berjanji akan kuliah di tempat yang sama meskipun berbeda jurusan. Nadia ingin masuk jurusan sastra, aku di jurusan pendidikan guru, dan Anindya ingin kuliah kedokteran.

Anindya sebenarnya santri baru, tetapi dia dengan mudah bisa bergaul dengan siapa pun. Dia mondok di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Pasti pak Rozak mengancam keluarga Shofia...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status