Share

#7. Arti Kata Cinta

Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Tubagus Rio Prasojo, Remaja. Setelah lulus dari bangku Sekolah Dasar (SD), Rio melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah yg lebih tinggi, yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP). Rio mendaftarkan diri di SMP yg jarak dari rumahnya paling dekat. Tak terlalu jauh, Ia hanya musti mengayuh sepeda kurang dari 15 menit ketika akan berangkat dan pulang sekolah.

Dengan pertumbuhan badan yg sudah nampak dan kondisi yang mengharuskan, Rio Prasojo remaja tak lagi jalan kaki untuk berangkat dan pulang bersekolah. Ayahnya memberikan sepeda untuk Rio sebagai hadiah kelulusannya. Dan juga, Ayah Rio membebaskan Rio untuk memilih sepeda yg Ia inginkan, karena Rio turut andil dalam merawat sampai memanen tanaman di ladang milik keluarganya.

Sepeda BMX bekas, warna biru, seharga 400rb adalah Kendaran pertama yg Rio Prasojo punya. Rio senang nan bangga akan sepedanya itu, Ia tambah semangat untuk selalu hadir belajar di sekolahnya.

Di bangku SMP, dengan segala sesuatu yg berbeda dan hampir semuanya baru, Rio tak pernah takut untuk sekolah, berinteraksi dan bermain di lingkungan barunya tersebut.

Di SMP, Rio memiliki teman baru yang sangat banyak. Sebab di SMP tempat Rio bersekolah, setiap kelas memiliki Sub/Cabang Ruang Kelasnya, Yaitu 5 sub di setiap kelas. Seperti misal di kelas 1 ini, kelas Rio memiliki 5 sub/cabang yg terdiri dari ruang kelas 1A, 1B, 1C, 1D, 1E, 1F. Selain itu, di setiap ruang kelas berisi 40 siswa didik. Rio Prasojo menduduki ruang kelas 1E, sebagai tempat untuk Ia menimba ilmu.

Dengan situasi yg serba baru, Rio disibukkan dengan adaptasi di lingkungan SMP tersebut, hingga lupa akan perasaannya dan Rani Tri Purnasari.

Demikian juga Rani Tri Purnasari, Ia juga tak pernah sekalipun memberi kabar kepada Rio, karna mungkin kesibukannya dengan dunia barunya.

Namun, 

Rio masihlah Rio parasojo, Bocah yg baru lulus dari Sekolah Dasar dan baru saja mengenal perasaan yg berbeda dengan lawan jenis, yaitu Rani. Di sela-sela sekolah di SMP, terkadang sesekali Rio sempatkan untuk lewat di depan rumah Rani ketika Rio pulang sekolah, yg dimana rumah Rani berjarak lumayan dekat dari jalur yg Ia lewati setiap berangkat ataupun pulang sekolah. Rio berharap, dengan apa yg Ia lakukan dapat menjumpai Rani Purnasari.

Akan tetapi, harapan terkadang tak sesuai dengan kenyataan yg terjadi. Waktu yg sengaja Ia sempatkan untuk lewat rumah Rani, sekalipun Rio tak pernah menjumpai Rani di lingkungan Rumahnya.

Seiring berjalannya waktu dan kesibukan Rio dengan lingkungan baru, Rani Purnasari perlahan luntur dari perasaan dan pikiran Rio Prasojo. 'Berkabar saja tidak, apalagi bertemu. bagaimana bisa mengingatnya', benak Rio.

Di SMP, Rio Prasojo termasuk murid yg biasa saja, sama seperti anak SMP pada umumnya. Rio tak terlalu pandai, juga tak bodoh. Rio juga tak begitu Populer dibanding beberapa temannya yg memiliki minat dan bakat yg menonjol. Namun wajah tampan dan sifatnya yang mudah bergaul dengan siapa saja, membuat Rio Prasojo mudah diingat oleh teman-temannya di SMP itu.

Di beberapa kesempatan, Rio Prasojo juga sering digoda-i beberapa kakak kelas perempuannya di SMP itu. Seperti ketika di kegiatan MOS, Pramuka, Jalan sehat dan kerja bakti. Namun, Rio tak pernah menanggapi secara serius dan juga belum ada lagi lawan jenis yang membuat perasaanya sama ketika dengan Rani Purnasari.

Dan bahkan, beberapa teman perempuan di kelas 1 ruangannya atau ruang kelas lain pun sering mencoba meng-goda-i Rio. Namun tak pernah sekalipun Ia tanggapi dengan serius.

SMP kini, di bangku kelas 1, Rio juga sudah mulai sering mendengar kata 'Cinta' dan 'Pacaran' secara terbuka dari beberapa temannya di sekolahnya.

Dari teman-temannya di bangku SMP, Rio juga sudah mengetahui arti kata 'Pacaran' (yaitu sebuah hubungan yg di jalin atas kesepakatan dua orang 'Laki-laki  dan Wanita' atas dasar Cinta). Dan dari teman-temannya juga, Rio sudah tahu arti kata 'Cinta' (Yaitu perasaan yg timbul ketika menyukai dan ingin memiliki atau menginginkan sesuatu dan atau ketertarikan akan sesuatu hal terutama lawan jenis ). Hal yg belum pernah Ia ketahui ketika dulu di bangku Sekolah Dasar.

Rio juga baru tahu, jikalau ingin menjalin sebuah hubungan atau pacaran harus ada dua syarat utama, Yaitu 'Nembak' dan 'Yg Ditembak'. Dan apabila dua syarat itu sudah ada, selanjutnya bergantung dari 'Yg Ditembak' yg menentukan.

Bersumber dari teman-temannya. 'Nembak' adalah sebuah pertanyaan berupa "Mau gak jadi pacar aku?", setelah mengungkapkan perasaan kepada lawan jenis yg di sukai.

Dan setelah 'Nembak', lawan jenis atau 'Yang Ditembak' harus memberi jawaban 'Mau atau Tidak'. Jika jawabannya 'Mau', maka mereka Sah menjalin hubungan/Pacaran. Sebaliknya, jika jawaban 'Tidak', maka tidak ada hubungan/pacaran yg terjalin.

Rio sering mendengar hal-hal itu dari teman-temannya saat mengobrol dan berbagai cerita dengan dirinya.

Walau tidak banyak, beberapa teman Rio sudah ada yg menjalin hubungan/Pacaran. Ada yg pacaran dengan teman satu kelas, ada yg pacaran dengan teman beda kelas, ada juga yg pacaran dengan kakak kelas.

Pacaran juga sudah mulai jadi sesuatu yg tidak lagi aneh, dan biasa di SMP itu. Meski begitu di lingkungan sekolah, kebanyakan diantaranya memilih untuk tidak menjalin hubungan Pacaran, termasuk dengan Rio Prasojo.

Pun dengan ngobrol berdua dengan teman lawan jenis atau jalan bersama dengan teman lawan jenis, hal itu sudah bukan lagi sesuatu yg perlu di khawatirkan. Karna semua temannya di SMP melakukannya, dan tak ada lagi teman yg memperolok atau menjodoh-jodohkan. Jauh beda dengan waktu di Sekolah Dasar dulu.

Setelah mengetahui beberapa hal yg dulu belum Ia ketahui di bangku Sekolah Dasar, Rio kembali teringat tentang Rani Tri Purnasari. Lalu, Rio bergumam  dalam batinnya " Wahh..., Harusnya ketika itu, Rani ku tembak. Kenapa aku dulu tidak mengetahui hal ini?". 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status