Share

BULLY

“Gila, perasaan gue gak enak,” celetuk Nadya berpegangan pada Dean.

Menghindari genangan air, bongkahan batu pun jadi jembatan dadakan. Untungnya medan sulit itu selesai begitu memasuki lorong lembap bermotif desain klasik.

Lumayan menjorok dari bangunan utama Andenvers yang di-cover desain modern, berdirilah gedung tua bekas perpustakaan. Awal di bangun—sekitar tahun 70-an—sekolah ini punya gedung perpustakaan yang terpisah. Namun setelah bangunan utama dirombak total jadi tiga tingkat, perpus baru ada di tingkat paling atas.

Sudah sekitar lima menit Denversquad menggiring sembilan, tidak, sekarang bertambah satu orang. Total 10 orang siswa yang lebih seperti diasingkan.

Gedung yang sedang mereka pijaki memadukan material seperti marmer, beton, dan batu bata. Pihak sekolah tetap menata tempat itu, teutama rerumputan hijau yang mengitari. Sehingga, enggak bisa begitu saja disebut terbengkalai.

“Aika, lo beneran gakpapa? Mata lo gak perih? Lo gak ngantuk?” tanya Vinka, lengannya meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status