“Mil, ini bisa saja hanya karena cahaya. Kita tidak bisa langsung ke sana dan mendobrak Arul!”Alan mencoba untuk memberi pngertian pada istri dan juga mamanya. Akan tetapi, tampaknya sama sekali tidak berhasil. Kedua wanita ... ralat, ketiga wanita yang ada di sana, sang mama, istrinya dan Delilah tampaknya tidak dengar apa yang baru saja Alan katakan.Alan hanya bisa menghela napas dan kemudian mengelengkan kepalanya lembah. Saat akan minta bantuan pada papanya yang juga ada di ruangan itu dan lebih sibuk dengan Arion, Alan tahu kalau tidak ada yang bisa menghentikan ketiga orang tersebut dengan alasan biasa-biasa saja.Otak Alan berpikir keras untuk bisa menemukannya. “Kalau kita melakukan kesalahan dengan datang ke sana dan menuduh, kemungkinan kita akan dilarang untuk bertemu dengan Nazril!”Keheningan mencekam ruangan seketika. Rencana separatis yang disusun mamanya mengambang di udara, senyap. Lalu para wanita yang penuh semangat tadi duduk dengan manis di kursi sofa masing-mas
“Ayah mana?”Sudah setahun Dominic meninggal karena kecelakaan. Tetapi, setiap kali melihat foto pria tersebut di tengah ruangan William akan bertanya tentang ayahnya. Hingga Esme merasa kalau Dominic masih ada di sini, begitu sehat untuk berkeliaran di sekeliling rumah. Hanya saja tidak terlihat di mata Esme.“Ayah tidak ada di sini!” Suara Esme tercekat saat mengatakannya. Rasanya dada Esme direngut keluar dengan sekuat tenaga. Menyakitkan, tetapi anehnya ia masih saja tetap hidup setelah semua kekerasan yang ditujukan padanya.“Kenapa Ayah tidak ada di sini?” tanya William lagi.Usianya empat tahun lebih sekarang. Sebentar lagi William akan dimasukan ke taman kanak-kanak. Dengan begitu intensitasnya berada di sekitar Esme berkurang. Mungkin dengan begitu William tidak akan terus-terusamn bertanya tentang ayahnya yang bahkan tidak dilihat Esme pemakamannya.“Will ... tolong ke sini sebentar!” Suara Wyatt membuat anak laki-;laki Dominic itu cemberut.Ia menghentakan kaki sebanyak dua
“Pak, Ibu membenciku, kan?”Azzar benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Ia tahu kalau Esme menyayangi putranya. Ia juga tahu kalau bagi Esme William adalah dunianya sekarang. Tetapi, ada begitu banyak alasan yang membuatnya tidak menjawab.“Kenapa Pak Azzar diam saja?” tanya William.“Anda harus makan sekarang Tuan! Kalau Anda sehat, kita akan pergi menemui ibu Anda!”***Orang-orang itu hanya menginginkan kekuasaan saja. Setelah Dominic meninggal, Esme didatangi oleh banyak sekali pria yang menyampaikan duka cita padanya. Ia bahkan tidak kenal dengan salah seorang pun dari tamu-tamu tersebut. Ia muak harus bertemu dengan mereka semua.“Mereka sama persis seperti hyena, Wyatt!” kata Esme.“yah, seperti itulah! Bagaimana pun Anda adalah janda kaya yang kesepian sekarang. Jadi mereka datang untuk menghibur dan mendaftarkan diri sebagai kandidat wali untuk Tuan Muda juga!”Dahi Esme berkerut mendengarnya. Dan untuk pertama kalinya setelah kehilangan waktu untuk tersenyum karena kese
“Untuk para pengendara motor dan mobil, waspadai hujan petir yang sedang berlangsung ya! Hindari pepohonan saat melintasi jalan utama ....!” Wyatt mematikan radio mobilnya segera. Hujan lebat yang turun tiba-tiba sejak sore itu menganggunya. Petir juga memutus jaringan telepon untuk sementara sehingga ia terlambat mendapatkan kabar. Kalau saja ibunya Anna tidak datang ke rumah dalam dan memaksa masuk dalam keadaan basa kuyup, Wyatt tidak akan tahu apa yang dilakukan Anna.“Sebenarnya apa yang kamu pikirkan Anna?” tanya Wyatt tidak paham.Memang apa kurangnya cinta Wyatt sampai jadi seperti ini.Anna menginginkan kehidupan yang layak, calon yang mapan, dan tampan. Wyatt memiliki semuanya sekarang. Ia menjadi pewaris satu-satunya sejak lama, mengembangkan usaha retail kakeknya dan telah melamar Anna sebanyak 10 kali sejak lulus SMA. Ia masih tidak tahu apa yang salah sampai sekarang.TEEEEEET!!!Wyatt menekan klakson mobil saat akan berbelok. Seorang pria yang memakai seragam penjaga d
“Sejak pulang denganmu, dia mengurung diri seperti itu! Apa yang harus kita lakukan, Wyatt?”Sudah seminggu sejak Anna pulang dengan Wyatt dari kediaman Dominic. Begitu sampai Anna masuk ke kamarnya dan tidak keluar lagi. Ia menerima makanan yang diantarkan ibunya, tetapi tidak benar-benar memakannya.“Apa Esme masih berusaha menghubungi Anna, Nyonya?” tanya Wyatt.Ibu Anna, Eren mengangguk. “Sejak pagi sudah tiga kali dia menelepon, aku hanya bilang kalau Anna sedang sakit.”Esme juga mencoba menghubungi Wyatt. Hanya saja bukan ia yang menganggkat, melainkan kakeknya dan ia selalu saja tidak ada di tempat saat Esme menelepon.Esme pasti penasaran dengan makian Wyatt yang ditujukan pada Dominic. Di mata Esme tunangannya pasti bak dewa.“Bagaimana bisa anak itu melakukan hal buruk seperti ini! Sekarang bagaimana dia akan hidup?” tanya Eren entah pada siapa. “Bagaimana bisa dia bertemu pria brengsek seperti itu?”Semua pertanyaan yang dilontarkan Eren, sama sekali tidak diketahui Wyatt
“Aku tidak mencintai Wyatt, Bu! Aku tidak bisa menikah dengannya!” Anna berteriak di dalam kamarnya pada Eren.“Jadi apa yang kamu inginkan, Ah!! Kamu sudah membuat aib dengan hamil, sekarang pria itu tidak mau menikahimu! Dengar ... aku sudah mengaturnya, kamu akan menikah dengan Wyatt! Tidak peduli apapun yang kamu katakan! Kali ini kamulah yang akan mendengarkan apa yang aku katakan!”Bahkan dengan berdiri di teras saja, Wyatt mendengar semua percakapan dua wanita yang ada di dalam. Ia tak mau masuk. Tak mau kecewa melihat tatapan Anna yang ditujukan padanya. Dominic tidak akan mau menikahi Anna, walau untuk posisi kedua. Esme juga menolak untuk membujuk karena tahu akan sia-sia saja.Anna tidak akan bahagia walau menikah dengan Dominic. Kata-kata terakhir yang dikatakan Esme pada Wyatt benar. Anna tidak akan mendapatkan apa-apa walau bisa menikah dengan Dominic.“ANNA MAU KE MANA KAMU!”Teriakan Eren menyentak Wyatt. Ia lekas ke pintu dan Anna menabraknya. Keadaan wanita itu sama
“Pergilah! PERGILAH KALIAN JIKA TIDAK BISA MEMBANTU APAPUN!”Telinga Wyatt berdenging. Ia sudah ingin berteriak sejak tadi. Apa yang dilakukan para tetangga biadab ini di depan rumah Anna. Hanya bergosip dan membuat spekulasi tanpa tahu apa-apa.Karena teriakan Wyatt, gosip menjadi semakin panas. Pada akhirnya polisi yang datang mengusir para warga yang bergerombol di depan.“Wyatt ....”“Jangan katakan apapun, Kek, kumohon! Kumohon jangan katakan apapun!”Kepala Wyatt sakit. Dadanya juga begitu. Ia bahkan tak memiliki tenaga untuk sekedar berdiri dari tempatnya duduk kini.Setelah menurunkan tubuh Anna dari tali yang tergantung di kipas angin, Wyatt berusaha keras melakukan pertolongan pertama. Ia melakukan bantuan pernapasan, walau tahu Anna tidak akan bisa diselamatkan lagi.Saat polisi datang begitu juga dengan petugas rumah sakit yang memeriksa datang kalau Anna sudah meninggal, Wyatt berteriak pada mereka dan memohon untuk menyelamatkan Anna. Jauh di lubuk hati Wyatt yang palin
Eren terlalu pendiam. Wyatt berharap wanita itu histeris seperti kemarin. Meminta seseorang untuk menghidupkan putrinya kembali. Bertanya pada Wyatt ke mana Anna pergi padahal sudah malam.Tetapi, Eren bersikap seperti Anna masih hidup. Ia memasak, bernyanyi, dan memanggil-manggil Anna beberapa kali dari dapur.“Nyonya ....”Melihat sikap Eren yang seperti ini hanya membuat Wyatt yang berusaha menerima kenyataan menjadi lebih sakit. Rasanya tubuhnya melayang, jantungnya seperti ditumbuk, dilumat, dan kemudian diinjak-injak.“Ah, Wyatt ... apa kamu bisa membangunkan Anna? Nanti kita akan makan bersama!” Eren tersenyum saat mengatakannya.Wyatt bisa melihat mata Eren yang sendu. Mata yang sedang berusaha menolak kenyataan kalau anaknya ditemukan telah meninggal karena gantung diri.“Nyonya, Anna sudah ....”Suara ambulans menghentikan Wyatt.Ia dan Eren sama-sama terperanjat kaget. Spatula yang digenggam Eren jatuh, begitu juga dengan tubuhnya yang melorot turun dan jatuh terduduk. Lalu