Share

14. Terlahir Jalang

Mengabaikan Neli dengan segala segala kecamuk perasaannya. Pandanganku terarah pada bungkus paket yang tadi.

"Nel, ini paket biar saya yang anter ajalah. Takutnya yang punya nungguin. Kamu lanjutin pekerjaan aja. Saya mau sekalian kenalan. Khalid minta buat sosialisasi soalnya saya bakal tinggal setahun di sini. Masa nggak kenal tetangga sama sekali."

"Oh, ya udah kalau gitu. Unitnya nomber 234, ya, Mbak. Persis di sebelah kanan."

"Oke."

Setelah mendapatkan keterangan dari Neli, lekas aku beranjak dari sofa dan menuju tempat yang dituju.

Unit 234. Nomor yang tertera di pintu. Lekas aku menekan bel dan menunggu.

"Cari siapa, ya?" Pintu terbuka. Seorang wanita yang bisa kutaksir berumur pertengahan empat puluhan keluar dari dalam unit. Dia mengenakan long kardi dengan celana piama putih. Rambutnya tampak diikat rapi.

"Bu Melani?" tanyaku hati-hati.

Dia menatapku lama, sebelum tersenyum dan mengangguk mengiyakan.

"Ada paket yang nyasar tadi." Aku menyodorkan kotak paket yang dibawa.

"Oh,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
jangan jangan ibunya istri kedua dari nek lampir
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status