Share

Bab 33

BUKAN SALAH IBU 33

"Bella!"

Suara Helena riang. Saat sudah dekat, aku baru tahu bahwa yang ada di tangannya adalah es krim kacang merah, persis seperti yang kubawa. Dan orang yang membawanya adalah seseorang yang berjanji akan datang ke rumah menemui Ayah dan Ibu.

"Aku mengirim pesan whatsapp, menanyakan kapan aku bisa datang. Tapi, pesanku hanya ceklis satu," terang Pak Emir, yang tampak tak enak hati melihatku datang. Aku teringat bahwa ponselku masih disimpan Ayah. Ponsel yang ada rekaman mengerikan kejadian malam itu. Ayah lalu membelikanku ponsel baru dan tidak terpikir olehku untuk menghubunginya.

"Kamu nggak marah kan, Bels? Aku dan Bang Emir tadi nungguin kamu."

Kenapa nada suaranya berbeda saat menyebut namanya? Dan Helen memanggilnya apa? Abang?

Aku tersenyum.

"Kenapa harus marah? Emm, aku tadi mampir depan sekolah, beliin ini buat kamu, tapi rupanya sudah ada yang beliin duluan."

Helena dan Pak Emir sama-sama menatap kantung plastik di tanganku. Mereka saling melirik dan ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status