Share

Kencan

"Kok malah nunduk? Malu, ya?" Ia menarik daguku.

"Udah sih, Ki, jangan bercanda begitu lagi. Udah tau aku risih. Yang normal aja. Udah tua juga." Aku mengangkat kepalaku, masih dengan mata enggan melihatnya.

"Iya, deh.. Maaf. Kalau ketemu kamu, tuh, bawaannya berasa masih SMA. Lupa kalau umur udah seperempat abad lebih," seringainya.

"Jadi, kenapa kita ke sini?" Aku bertanya kembali.

"Oh iya soal itu. Maaf, ya, aku bukannya cowok yang gak bisa komit. Cuma ada kondisi mendesak yang bikin aku harus ketemu sama kamu."

"Mendesak? Contohnya?" Alisku naik sebelah.

"Uhm.. Dua hari lalu aku dapat surat tugas ke Oman. Kontrak lima tahun?"

Deg!

Ada rasa menghimpit di dalam dada.

"Oh.. Kirain apaan." Aku berusaha tetap terdengar santai

"Aku punya jatah cuti dua bulan dalam setahun. Jadi bisa aku pakai untuk pulang selama seminggu setiap tiga bulan," terangnya.

"Tapi tetap aja, Oman itu jauh Ki.." Suaraku memelan.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status