Share

Buruaan

“Tarik napas.”

Damay mengikuti instruksi Banyu, ketika kontraksinya mulai kembali datang. Sejak pria itu kembali dari kantor, yang dilakukan Damay hanyalah menempel pada sang suami. Saat kontraksi itu datang, yang diinginkan Damay hanya berada di dalam pelukan Banyu, dan menginginkan sang suami untuk mengusap punggung, maupun perutnya dengan perlahan.

“Masih kuat?” tanya Banyu kembali memastikan kondisi istrinya. Banyu memang tidak bisa merasakan rasa sakit yang mulai kerap menghampiri sang istri. Namun, jika dilihat dari wajah pias disertai bulir keringat yang membasahi wajah Damay, Banyu yakin bahwa rasa sakit itu benar-benar luar biasa. Itu baru kontraksi, bagaimana jika waktu kelahiran itu akhirnya tiba?

“Kuat.” Damay berujar lirih untuk menyemangati dirinya sendiri. Sudah hampir seharian ini Damay merasakan sakit yang tidak ada duanya. Sekujur tubuhnya, dari kepala hingga kaki sungguh merasakan semua nyeri tanpa terkecuali. “Tapi sakiiit.”

“Sabar sebentar.” Banyu masih memeluk
Kanietha

Nama dedenya udah ada ya~~ Entar diumumin kalau udah tamat ... Kisseesss :D

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (22)
goodnovel comment avatar
RiztyrieM
Damay kuat pasti bisa Lahiran Normal.. ...... jgn udahan dulu donk, pengen baca sampai mrk punya anak lagi pindah k Kalimantan dan gimana anak"x gd
goodnovel comment avatar
Iin Saparinah Andini Puteri
yaaaaa udah mau tamat ajaaa.. pdhl lg seru2nya ............
goodnovel comment avatar
Irma Yana
bisa gk sih gak pake tamat, huhuhu,, gk rela pisah sm pak banyu dn damay hwaaaaaa....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status