Share

Bab 17: Sebuah Rencana

“Caranya … Lo kerjain aja lewat anaknya,” jawab Rexha, yang kembali menghisap rokok.

“Maksud Lo langsung tidurin gitu?” tanya Doni, antusias.

“Bukan … itu terlalu cepat. Lo tinggal kiss aja si Melati tanpa dia tahu, kasih tanda di lehernya. Anak bokap kayak gitu, pasti masih suka manja-manja sama orangtuanya.” Rexha mulai serius, dan menyimpan rokoknya terlebih dahulu.

“Bisa dibayangkan kan, reaksi bokapnya kalau liat ada tanda merah di leher anak gadisnya. Dia pasti langsung marah, dan emosi. Itu udah cukup buat ngerjain bokapnya.”

“Wih gila, Lo. Bapak-bapak aja mau dikadalin,” Doni menepuk-nepuk pundak Bisma.

Sementara Bisma hanya tersenyum miring, semakin dia bisa menghancurkan gadis itu, maka ada beberapa orang yang tersakiti. Tak terkecuali, Raka–orang yang telah berani mengancamnya.

“Thanks Xha, ide Lo keren banget.” Bisma menepuk pundak Rexha, dan kembali meneguk minumannya.

Sesuai rencana semalam, kini Bisma sedang mengajak Melati pada saat jam istirahat, untuk makan bersama d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status