Share

12 - Pengganggu

HARI demi hari berlalu. Kebiasaan Irin setiap pagi adalah memandangi wajah sang suami yang masih tertidur, sebelum dia membuat sesuatu di dapur. Rein sudah berjanji mau menjadi kelinci percobaannya, jadi jangan salahkan Irin jika rasa masakannya nanti tak keruan, tapi wajib dimakan.

Begitu ia puas, Irin segera memasak untuk sarapan suaminya. Ya, hanya Rein, karena Irin tidak siap mencoba masakannya sendiri, takut kalau perutnya melilit.

Tak lama kemudian, Rein menghampirinya di dapur. Seperti biasa, pria itu duduk di kursi, menatap Irin yang sedang menggoreng nasi sisa semalam. Kedua tangannya menyangga dagu, menatap lurus istrinya yang kini membalas tatapannya.

"Kenapa, sih?"

"Lucu aja ngelihatnya." Rein tertawa pelan.

"Lucu gimana?" Irin menaruh nasi gorengnya ke piring dan menghampiri Rein.

"Cuma satu, Rin? Buat lo mana?" tanya Rein yang kini mengernyitkan dahi.

"Buat lo aja, pasti rasanya nggak enak."

Rein tersedak, kemudian tertawa. "Kalau udah tahu nggak enak, kenapa masih masak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status