"Dia korban perkosaan, mengapa malah dia yang dipenjara?" Nasib tragis dialami oleh Kayla Rusli yang dijebak dan diperkosa secara keji, tapi ia malah dijadikan tersangka dan dipenjara. Santiago Benedict, pengacara sekaligus kakak dari pemerkosa itu mati-matian membela adiknya yang kakinya lumpuh permanen akibat upaya perlawanan Kayla. Hingga akhirnya pria itu berhasil menjebloskan Kayla ke dalam penjara lima tahun lamanya. Kayla pikir, nasib malangnya akan berakhir setelah ia bebas dari penjara. Namun, tanpa terduga, takdir malah membuat Kayla terjebak dalam pernikahan dengan sang pengacara yang dibencinya itu. Bagaimana Kayla bertahan dalam pernikahan yang terasa bagai neraka itu? Bagaimana juga Kayla harus menghadapi sang pengacara dingin yang perlahan mulai menginginkannya, bahkan menuntut haknya sebagai suami? **
Lihat lebih banyakJantung Kayla masih berdebar tidak karuan dan untuk sesaat, ia pun bertatapan dengan Tiago yang sudah menatap Kayla begitu dalam seolah sedang berusaha mencari kebenaran di dalam tatapan wanita itu. Dan Tiago pun menemukannya. Kebenaran itu. "Aku percaya padamu, Kayla," ucap Tiago secara mengejutkan sampai tatapan Kayla pun goyah menatap pria itu. Sedangkan Rosa dan Elsa malah membelalak kaget mendengar ucapan Tiago. "Tiago, apa-apaan ini? Dia pencuri! Ibu dan anak itu!" Namun, Tiago tidak menanggapi dan malah mendekap Miracle begitu erat. "Maafkan Uncle, Miracle," bisik Tiago lembut sambil menyerahkan Miracle pada Kayla. Kayla yang masih mematung pun hanya menerima Miracle dengan bingung. Sungguh, Kayla sudah berpikir bahwa Tiago juga akan menyalahkannya seperti dulu lagi, bahkan Kayla sempat gemetar membayangkan apa yang bisa pria itu lakukan padanya kali ini. Namun, semua yang Kayla bayangkan malah tidak terjadi. "Tenangkan Miracle, Kayla, dan tidak perlu keluar dari sini!
"Haruskah kau bersikap seperti itu di depan Kayla, Elsa? Kau tahu kalau sikapmu berlebihan sampai membahas tentang olahraga ranjang, hah?" Tiago menggeram marah saat akhirnya ia dan Elsa sudah berdua saja di kamar Tiago. Elsa pun sampai menatap Tiago tidak terima. "Apa salahnya, Tiago? Dua orang dewasa membicarakan olahraga ranjang, dia juga sudah tahu kalau kita adalah sepasang kekasih kan?" "Tapi tidak begitu caranya! Memalukan sekali!" "Apanya yang memalukan, Tiago? Kau malu menjadi kekasihku? Kau malu melakukan olahraga ranjang denganku? Ada apa denganmu, Tiago?" "Ck! Entahlah, Elsa!" geram Tiago yang memilih untuk keluar saja meninggalkan Elsa yang masih berdiri mematung di kamar Tiago. Tiago sendiri tidak tahu mengapa reaksinya harus seperti ini. Saat Elsa sudah mengirimkan sinyal berbaikan, malah ia yang merusaknya lagi. "Sial!" geram Tiago lagi yang terus melangkah turun menjauh dari semuanya. Sedangkan Elsa masih tetap berdiri di tempatnya sambil tertawa frustasi. "M
"Bagaimana pencarian Simon? Apa ada perkembangan?" "Belum ada, Pak. Bahkan mobilnya belum ditemukan, Pak." "Sial? Bagaimana kalian bekerja sampai mencari seperti itu saja tidak bisa? Simon itu lumpuh, mencari orang dengan kursi roda seharusnya lebih mudah, Emir!" "Maafkan kami, Pak. Orang suruhan Pak Sam juga belum menemukannya, Pak." Tiago memicingkan mata mendengarnya. "Mengapa aku sedikit tidak yakin tentang itu? Karena itu, aku tidak mau bekerja sama dengan ayahku dalam mencari Simon karena kau tahu sendiri bagaimana ayahku melindungi Simon waktu itu kan? Sial! Cari lagi dan jangan berhenti sebelum menemukannya, Emir!" "Baik, Pak!" Tiago pun kembali berkutat dengan pekerjaannya pagi itu, sebelum ia pun pergi ke sebuah mall tempat ia akan bertemu dengan temannya siang itu. Pertemuan itu berlangsung cukup lama hingga sore menjelang dan Tiago pun berniat langsung pulang setelahnya, namun Tiago melewati sebuah toko sepatu dan mendadak Tiago pun mengingat sepatu Kayla yang soln
"Kayla meminta aku mengirimkan tas berisi bajunya, tapi aku harus lembur malam ini. Bisakah kau membantuku, Jonas? Dia minta dikirim dengan kurir saja agar aku tidak perlu bertemu dengan orang di rumahnya." Magda menelepon Jonas malam itu untuk membantunya. "Ah, tentu saja, Dokter. Aku akan membantumu," sahut Jonas sumringah karena itu artinya ia mempunyai kesempatan untuk bertemu Kayla lagi. "Terima kasih banyak, Jonas! Kau tahu kunci rumahku di dalam pot bunga kan? Lalu tasnya ada di kamar Kayla. Kirimkan dengan kurir saja, Jonas!" "Aku tahu, Dokter!""Sekali lagi terima kasih!" "Sama-sama." Jonas langsung kembali ke kantornya setelah mengajak Kayla makan siang tadi. Jonas kembali bekerja tapi perasaan hati Jonas tidak pernah baik setelah Kayla direbut darinya begitu saja tadi. Entah berapa kali sudah Kayla meminta maaf lewat pesan tadi dan Jonas sendiri merasa kesal pada dirinya yang tidak punya daya untuk melawan Tiago, tapi Jonas tidak akan menyerah karena perasaannya tulu
Kayla kembali ke kamarnya dengan perasaan kesal yang luar biasa. Pertengkaran dengan Tiago selalu membuatnya emosi berlebihan. Apalagi saat akhirnya Kayla sadar bahwa tas berisi beberapa baju yang sudah ia siapkan harus tertinggal di rumah Magda karena Tiago sudah lebih dulu menyeretnya pulang dari mall tadi. Kayla memang sempat mengemasi beberapa bajunya karena ia lebih nyaman memakai bajunya sendiri dibanding baju yang disiapkan Tiago. Selain itu, Miracle juga membawa boneka lusuh kesayangannya yang bernama Nana. Tapi sialnya, semua tertinggal karena Kayla tidak sempat pulang lagi ke rumah Magda tadi. Kayla pun hanya bisa mengembuskan napas kesalnya saat ia sudah menatap Molly dan Miracle bermain bersama. "Eh, Mama sudah datang," kata Miracle. "Iya, Mama sudah datang," sahut Molly dengan sabar. "Mama, mana Nana?" tanya Miracle mencari boneka yang tadi sudah dimasukkan ke dalam tas. "Itulah, Sayang. Maaf ya, tasnya tertinggal di rumah Aunty Magda." "Yah, padahal Miracle mau t
Tiago masih menggeram sambil mengejar Elsa saat tatapannya tiba-tiba menangkap keluarga kecil yang sedang melangkah bersama di sisi yang berbeda dengannya. Tiago sampai mendadak mematung menatapnya dan tidak mungkin Tiago salah mengenali orang. Itu Kayla yang sedang tersenyum menatap pengacara magang sialan itu. Bahkan Miracle juga begitu senang digendong oleh pria itu sambil menjilati es krim conenya. Jonas terlihat menyentuh bibir Kayla dan Kayla membiarkannya bahkan malah tersenyum sampai rahang Tiago pun mengeras melihatnya. Lagi dan lagi mendadak Tiago melupakan keberadaan Elsa karena ia terlalu geram. Tanpa banyak bicara lagi, Tiago pun langsung melangkah menghampiri Jonas dan Kayla di sana sampai Elsa pun gantian mengejar Tiago saat ini. "Tiago! Tiago!" panggil Elsa. Namun, sayangnya Tiago tidak mendengarnya dan terus melangkah dengan cepat sampai membuat Elsa pun makin frustasi. Tiago yang akhirnya tiba di dekat Kayla pun langsung mengejutkan Kayla dengan berseru dari
Tiago meninggalkan pekerjaannya siang itu demi menemani Elsa ke mall. Mereka baru saja berbaikan dan sebagai permintaan maaf, Tiago pun menuruti semua yang Elsa mau. Elsa dan Tiago pun makan siang bersama, sebelum mereka berbelanja bersama dari butik ke butik. "Yang ini bagus, Sayang! Yang ini juga bagus. Aku paling tidak tahan melihat baju bagus. Bagaimana menurutmu?" Elsa mengambil banyak baju mahal dan menunjukkannya pada Tiago. "Semuanya bagus, Elsa! Ambil saja yang kau mau!" "Baiklah, aku akan mengambil semuanya!" "Hmm!" Tiago mengangguk dan Elsa pun kembali berbelanja dengan antusias sambil mencarikan baju untuk Tiago juga, tapi Tiago menolaknya. "Lalu apa yang mau kau beli, Tiago? Aku sudah mendapatkan banyak sekali barang, tapi kau menolak semuanya," seru Elsa sambil memeluk lengan Tiago saat mereka sudah keluar dari butik. "Aku tidak mau apa-apa, Elsa," sahut Tiago, sebelum mendadak Tiago menghentikan langkahnya di depan sebuah toko mainan besar. Tiago pun langsung
"Aku mau ke rumah Dokter Magda pagi ini." Kayla sengaja bangun pagi dan menunggu di depan pintu kamar Tiago sampai Tiago begitu kaget saat membuka pintunya. Tiago pun terdiam sesaat menatap wanita yang sudah membuat tidurnya tidak nyenyak sepanjang malam itu. "Kau mendengarku kan, Tiago? Atau kau masih belum sadar padahal kau sudah berpakaian kerja, hah?" seru Kayla yang melihat Tiago tetap diam. Tiago pun mendengus kesal mendengar Kayla yang memang tidak pernah bersikap sopan padanya padahal sungguh Tiago jauh lebih tua dibanding wanita itu. "Aku mendengarnya, Sialan! Tidak bisakah kau lebih menghormatiku sebagai orang yang lebih tua, hah?" "Aku tidak akan bersikap hormat pada orang yang tidak memperlakukan aku dengan baik!" "Sial! Kalau begitu kembalilah ke kamarmu sekarang dan aku tidak mau mendengar apa pun darimu!" "Tunggu! Aku sudah bilang aku mau ke rumah Dokter Magda pagi ini!" "Tidak boleh!" "Tapi aku harus ke sana. Apa kau mau aku kabur lagi seperti kemarin?" Tiag
"Tidurlah yang nyenyak, Sayang. Mama mandi dulu. Mama berharap tidak akan ada orang yang mengganggu kita lagi," bisik Kayla dengan penuh kesungguhan. Setelah Molly keluar dari kamar, Kayla pun akhirnya menyelimuti Miracle yang masih tertidur dan menatap anaknya itu cukup lama, sebelum ia memutuskan untuk mandi karena tubuhnya terasa lengket. Kayla pun masuk ke kamar mandi dan langsung menyalakan showernya. Tanpa Kayla sadari, Miracle tiba-tiba sesenggukan karena ia bermimpi buruk dan mendadak mengigau. Bahkan, Miracle akhirnya membuka matanya dan saat ia sadar ia sendirian, ia pun berteriak sekeras-kerasnya karena ia pikir Uncle jahat membawa Mamanya lagi. "Huaaa ... Mama ...." Kayla yang tubuh dan rambutnya masih penuh sabun pun mendadak panik dan segera membilas tubuhnya. "Ya ampun, itu suara Miracle? Sebentar, Sayang! Sebentar! Ya ampun, sebentar, Mama masih penuh sabun!" Miracle yang mendengar teriakan Kayla dari kamar mandi pun langsung turun dari ranjang dan berlari ke a
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.