Share

Gudang

Adara membuka undangan warna merah muda itu. Tidak lagi dia pedulikan apapun yang dilakukan Intan pada dirinya.

Adara kecil yang penuh akan harapan,membaca isi undangan itu begitu bersemangat. Didalam pikirannya dia begitu bahagia semua orang sudah dapat menerima keberadaannya.

Dan sudah menyukai dirinya.

Tanpa Adara sadari, dia salah besar.

Adara tersadar dari lamunannya. Melihat Intan sudah sadar. Airmata berjatuhan dari pelupuk mata sipitnya.

Adara menatapa dingin ke arah Gadis itu.

Menatapnya seolah Adara ingin sekali memainkan pisau ditubuh gadis itu.

Adara menatap Intan dingin tanpa ekspresi.

Intan masih menangis. Menangis dan sesekali memelototkan matanya.

Sumpalan dimulut Intan membuat gadis itu tidak bisa dengan jelas berbicara.

Namun,dari ekspresi dan gerakan mulut dapat dilihat bahwa gadis ini emosi dan ketakutan.

Sekeliling kedua gadis ini dipenuhi berbagai banyak macam pisau.

Seeeett

Seeeeeettt

Adara m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status