Share

7 Gosip

Sementara tawaran main film lagi belum ada, Dafa sibuk menciptakan lagu-lagu baru. Gadis itu memainkan gitar, tapi sia-sia saja. Tidak ada satupun inspirasi yang dia dapat. Akhirnya Dafa memutuskan untuk berjalan-jalan di mall.

Orang-orang melihat Dafa dan mengambil foto dirinya dengan kamera ponsel mereka.

“Kak Dafa, boleh minta tanda tangan dan foto bareng enggak?” tanya seorang remaja perempuan.

“Boleh, dong.” Dafa tersenyum pada gadis remaja yang masih menggunakan seragam sekolah itu. Beberapa orang lainnya ikut-ikutan minta foto bareng dan tanda tangan.

Ya ampun, niatnya mau mencari inspirasi malah jadi sibuk foto-foto dan tanda tangan.

“Sudah dulu, ya.” Dafa buru-buru pergi, tapi beberapa orang malah mengikuti. Dafa berjalan lebih cepat, tahu begini tadi dia diam saja di rumah.

“Maaf,” kata Dafa, karena tidak sengaja menabrak salah seorang yang berdiri berkerumun.

“Loh, ini ada Dafa.”

Dafa langsung berjalan lagi. Suara-suara di belakang dia bertambah heboh. Dafa bersembunyi di belakang sebuah outlet yang lagi di renovasi, dan ada Senja yang berjalan ke arah dia.

“Kamu sedang apa?” tanyanya.

“Ssttt, jangan berisik!” Senja menengok ke arah samping. Sekitar lima menit kemudian Dafa berdiri di depan outlet tersebut, begitu juga dengan Senja.

“Ada apaan, sih?” tanyanya lagi, kepo banget deh.

“Itu Senja dan Dafa!” teriak seseorang dengan suara melengking yang memekakkan telinga.

Astaga!

“Ya ampun, benaran Senja dan Dafa. Mereka pacaran?”

Hah? Enggak sengaja ketemu dibilang pacaran?

“Enggak nyangka, katanya enggak akur. Tapi malah pacaran.”

“Minta foto, dong!”

“Lain kali aja ya, lagi buru-buru soalnya,” kata Senja sambil senyum sok ganteng. Dafa dan Senja berjalan, makin lama makin cepat, dan akhirnya berlari.

“Kamu ngapain lari?” tanyanya.

“Kamu sendiri, ngapain lari?”

“Aku kan, refkeks.”

“Seharusnya tadi aku duluan yang pergi, baru kamu,” kata Dafa ketus.

“Siap-siap saja entar digosipkan.”

“Paling-paling dibilang sombong.”

Orang-orang itu masih saja mengejar. Kaya lagi ngejar maling, pantang nyerah. Ini nih yang bikin ribet, fans fanatik.

“Mobil kamu di mana?” tanya Dafa dengan ngos-ngosan. Dia memegang perutnya, yang terasa sedikit sakit.

“Parkiran depan. Mobil kamu di mana?”

“Basement.” Dafa spontan mengikutinya, yang jarak mobilnya paling dekat.

“Mau ngapain?” tanyanya heran, karena Dafa ikut masuk ke dalam mobilnya.

“Jangan banyak nanya, jalan saja!”

Mobil ke luar mall. Dafa masih ngos-ngosan karena berlari, lalu mobil berhenti karena lampu merah.

“Kamu enggak mau turun?”

“Kamu mau turunin aku di lampu merah?”

“Emang maunya diturunkan di mana?”

“Di rumah aku, lah.”

“Kamu kan bisa naik taksi.”

“Ya udah, entar aku bilang ke orang-orang kalau Senja Purnama nurunin Dara Fazia di lampu merah karena ngirit bensin!”

“Aku mau ke studio rekaman sekarang, sudah telat.”

“Ya udah enggak apa-apa, di sana saja.”

Si Senja yang suka sok ngartis itu, menyetel lagunya sendiri.

“Ih, kamu narsis bangat sih, dengarin lagu sendiri.” Dafa mengganti lagunya tanpa meminta izin dari si pemilik mobil.

“Kamu yang narsis, malah dengarin lagu sendiri juga.” Akhirnya lagu lain yang mereka dengarkan, karena tidak ada yang mau mengalah. Mereka tiba di studio rekaman Senja. Dafa turun dari mobil dan masuk ke dalam studio.

“Kamu mau ngapain?” tanyanya.

“Ke toilet.” Orang-orang melihat Dafa turun dari mobil Senja, dan mulai bisik-bisik.

“Hai!” kata Dafa pada mereka sambil tersenyum basa-basi.

Sialan! Pasti bakalan digosipin nih. Nyesel tadi aku jalan-jalan ke mall sendirian, batin Dafa.

Setelah dari toilet, Dafa menelepon Rony, sang manager yang entah di mana keberadaannya.

“Halo Ron, kamu di mana?”

“Lagi di jalan, mau meeting. Kenapa?”

“Jemput aku dong, sekarang.”

“Enggak bisa, minta tolong sama Anto saja.”

“Anto kan lagi cuti pulang kampung. Ibunya sakit. Kamu suruh siapa, kek, gitu, jemput aku, atau pesanin taksi. Buruan, ya!”

“Memang kamu di mana sekarang? Mobil kamu kenapa?”

“Mobil aku tinggal di mall. Aku sekarang lagi di studio rekamannya si Senja.”

“Kok bisa? Ngapain di sana?”

“Ke toilet.”

“Jauh banget ke toilet doang?”

“Ck, sudah deh jangan kebanyakan nanya. Suruh orang jemput aku sekarang. Aku tunggu!”

Dafa duduk di sofa sambil menunggu jemputan datang. Artis berbakat itu melihat foto-foto penyanyi yang berada di bawah managemant yang sama. Ada foto Senja, Dimas, Cyntia dan lain-lain.

“Itu Dafa ngapain di sini?” tanya seseorang sambil berbisik kepada temannya. Bisik-bisik kok masih kedengaran sama orang yang lagi diomongin, sih? Enggak niat banget.

“Lagi nungguin Senja. Tadi ke sini sama Senja.”

Woooiiii, aku enggak lagi nungguin Senja loh, tapi lagi tunggu jemputan datang, dalam hati Dafa protes.

“Pacaran?”

“Iya, kali.”

Astaga, memangnya aku sama Senja kelihatan seperti orang yang pacaran apa?”

Dafa menunggu jemputan dengan gelisah. Satu jam kemudian orang suruhan Rony datang. Dafa langsung pergi begitu saja.

“Loh, kok pergi?”

“Ngambek kali sama Senja. Entar juga baikan lagi.”

Dih, benar-benar ya mereka ini. Jangan-jangan pekerjaan utama mereka tuh pencipta gosip terkini, ishh. Andai saja Dafa dan Senja mendengar apa yang mereka katakan, pasti mereka akan adu mulut lagi.

“Lama banget, sih?”

“Macet Mbak, di jalan.”

“Ayo buruan!”

“Ke mana?”

“Pulang. Setelah itu ambil mobil aku di mall. Nih, kuncinya.”

Keesokkannya.

“Daf, kamu sudah tahu beritanya belum?” tanya Rony sambil mengambil sebotol air dingin dari dalam kulkas.

“Berita apaan?”

“Kamu lihat saja di internet!”

Dafa melihat judul-judul berita. Salah satunya berita tentang Dafa.

DARA FAZIA DAN SENJA PURNAMA MERESMIKAN HUBUNGAN MEREKA. FANS HEBOH!

Dara Fazia atau yang sering dipanggil Dafa, kepergok jalan bersama Senja Purnama di sebuah mall di Jakarta Pusat. Sebelumnya, mereka pernah beradu akting di sebuah film yang sama. Banyak yang melihat kemesraan mereka saat berjalan di mall tersebut. Namun, mereka langsung pergi begitu saja saat ditanya soal hubungan mereka.

Dafa, artis kelahiran Jakarta 30 April 2002 ini membuat fans Senja patah hati. Banyak yang mengatakan bahwa mereka terlibat cinta lokasi. Akting mereka di film tersebut pun menuai banyak pujian. Komentar dari fans pun bermunculan.

Kembang Desa:

Cocok kok. Miga langgeng ya.

Pemuda Tampan:

Paling juga gimic, buat naikin pamor.

Pria Baik Hati

@pemuda tampan bilang aja kamu ngiri sama Senja

Putri Bulan:

Enggak rela ... ! hiks.

Dan seterusnya.

Dafa menghela nafas membaca berita itu, sudah seperti yang dia duga.

“Kamu kemaren jalan sama Senja?”

“Enggak.”

“Terus, berita itu dari sumbernya?”

“Aku kemaren jalan ke mall. Terus ada fans minta foto dan tanda tangan. Makin lama, makin banyak. Ya aku kabur. Terus ketemu sama si Senja, eh ada yang lihat. Dia malah teriak-teriak nyebut nama aku dan Senja. Ya aku lari aja, si Senja malah ikut-ikutan lari. Aku heran, di mana letak mesranya, sih? Nih orang bikin tulisan asal-asalan, aku tuntut baru tahu rasa dia!”

“Terus, kenapa kamu kemaren ada di studio rekaman Senja?”

“Aku kabur pake mobilnya Senja. Mobil aku, kan, di basement. Kejauhan kalau aku ke situ.”

“Oh.”

Ponsel Dafa berbunyi. Banyak pesan yang menanyakan soal Dafa dan Senja.

Fina Fathia [Daf, kamu beneran jadian sama Senja?]

Sekar Arifa [Cieee jadian, nih? Katanya sebell, hahaha]

Andri Mirza [Dari benci jadi cinta, kualat kan kamu wkwkwk]

Novita Angela [Beneran Daf, kamu jadian sama Senja?]

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status