Share

Bab 292 Malam pertama

Dua minggu kemudian

“Permisi, Mas,” imbuh seorang wanita paruh baya berada di bibir pintu masuk ruang kerja suaminya.

Sang suami menoleh lalu tersenyum. “Masuk, Sayang!” serunya bernada lembut.

Namun buru-buru istrinya menaruh telunjuknya pada bibirnya.

“Psstt! Jangan panggil Sayang! Malu sama anak-anak.”

Istrinya tertawa sumbang mengatakan itu. Paradoks memang. Ia senang dipanggil dengan sebutan mesra oleh suaminya namun ia tidak ingin panggilan mesra itu terdengar oleh anak-anak mereka.

“Jadi kalau panggil Sayang saat berduaan boleh?” imbuh suaminya. Ia mematikan laptopnya dan menyudahi pekerjaannya. Ia tidak ingin menghabiskan waktu dengan pekerjaan ketika istrinya berada di sana.

Sisi lain, istrinya merasa tak enak hati karena mengganggu konsentrasi suaminya yang tengah memeriksa neraca laporan keuangan pemasukan restoran.

“Mas Naufal, aku ke sini hanya ingin mengantarkan kopi. Supaya Mas gak ngantuk.”

Aruni mengatakan maksud kedatangannya. Ia mengambil tempat duduk di
Piemar

Assalamualaikum, afwan, lagi kurang sehat n sibuk duta jadi tidak update teratur...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Kamelia
more bab thor
goodnovel comment avatar
Yani
bocil kematian hahah
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
wkwkkwk..kirainn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status