Share

Extra Part

“Aargh! Aargh!” pak Fandi merintih tak henti ketika luka di kakinya terasa nyeri sampai ulu hati sana.

Satu tahun ini ia terkena diabetes, gulanya tinggi. Kakinya yang patah dulu itu, membengkak. bagian jempolnya tepat di kuku, mengeluarkan bau tak enak. Terkadang perawat lelaki yang Adis bayar untuk mengurusi pak Fandi sampai muntah-muntah karna tak tahan dengan bau nanah, bau busuk yang keluar dari jempol kakinya.

“Setiap hari sore pasti begitu, Bu,” tutur perawat lelaki ini.

Adis menatap prihatin akan keadaan papa tirinya yang sampai detik ini masih menghuni rumahnya. Ya, walau mamanya sudah enggak ada, tapi pak Fandi tetap di sini. Dan sepertinya akan menghabiskan sisa hidupnya di rumah almarhum sahabatnya dulu.

“Dis,” panggil pak Fandi, tak begitu jelas.

Adis sedikit merinding mendengar panggilan itu. Sejak kejadian malam dua tahun lalu itu, Adis tak pernah lagi muncul di hadapan pak Fandi. Dia takut dan tidak mau terjadi hal yang lebih mengerikan pada diri sendiri.

“Bu, dipanggi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
AlynGrafielloPaxon
mungkin....kontrak pak Fandi hanya menunggu sadar dan meminta maaf. setelah itu...the end dech
goodnovel comment avatar
Endah Setyawati
semoga amal ibadahnya diterima ya pak Fandi..
goodnovel comment avatar
Angkasa lover
Tamat bneran nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status