Share

Bab 153

Dua bulan kemudian.

Saya menuruni anak tangga dengan cepat setelah mendengar Naufal berteriak dari bawah memanggil nama saya dan mengatakan mama-nya menyuruh saya turun.

"Iya, papa turun. Papa turun sayang." kata saya menggebu-gebu.

Naufal berkacak pinggang di depan anak tangga paling bawah. Ia mengerut marah, saya tersenyum kanak-kanak. Aturan main di rumah ini sudah berjalan selama dua bulan setelah saya dengan berani dan bertanggung jawab mengatakan pada semua keluarga, rekan bisnis, teman nongkrong, dan media jika saya memiliki dua istri dan bayi mungil. Meski sempat terjadi gonjang-ganjing gosip yang makin lama di gosok makin sip saya percaya waktu akan menjawab semua getir dan getar yang ada.

"Papa tadi baru ganti popok adikmu, Fal. Maaf lama, adikmu bawel." seloroh saya, Naufal menutup telinganya. Dia sering begitu jika saya membicarakan Alinka, berbeda dengan Kenzo. Oh anakku yang satu itu memang anak pintar, dia menjadi kakak yang baik dan sering tidur bersama Anna karena b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Ki Zakiyah
kayanya farah bakal meninggal soalnya kasih amanat ke ardi.
goodnovel comment avatar
ꪑ ꪊ ᡶ ỉ
Yg sehat yang kuat yaa Mba Farah dan Baby Alinskie
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
fara sampai angkt rahimnya krena takut hamil lagi nnti. semoga fara baik2 saja dan tetap bahagia bersama anna, ardi dan anak2nya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status