"Ngapain lu nangis di situ?" ada suara yang membuyarkan lamunan kenangan Alea.
Dia menoleh ke arah sumber suara. Pemuda angkuh dan sok kuasa itu ada di depannya saat ini. Nathan yang tadi merundungnya di kantin ada di depannya.
Berdiri dengan angkuhnya dan kedua tangannya dimasukkan dalam saku celananya, Nathaniel.Nathaniel pemuda pimpinan super boys dan mungkin juga pimpinan cwo tampan di sekolah ini.
"Ga papa kok. Maaf kalo mengganggu," Alea segera pergi dari tempat itu.Dia ingin segera pergi ke ruang belajar menemui Kamila.
Nathan membuka pintu ruang super boy's, ada Keanu di dalam sana sedang memainkan sebuah piano yang tadi didengarkan oleh Alea. Dia menoleh lagi ke arah pintu seolah menebak apa yang membuat Alea tadi menangis.
Ruangan super boy's memang berbeda, segala fasilitas mewah ada di dalamnya. Mulai dari piano, alat golf mini, ruang fotografi dan berbagai alat permainan yang mahal serta furniture yang mahal
"Lea, bisa anterin minuman dingin ke lapangan basket ga? Ada yang pesen neeh," kata Bang Ical ke Alea."Boleh bang, emang berapa banyak?" tanya Alea balik."10 botol. Kamu bawa sekalian pembuka botol ama pipetnya ya. Sorry loh susahin kamu. Aku lagi urus barang dateng neeh.""Ga papa Bang, santai aja. Abang jaga meja kasir bentar ya?"Alea segera menghitung pesanan konsumen yang akan diantarnya. Dia sudah membawa struk belanjaannya. Dia senang bisa masuk ke dalam kampus. Dia bisa melihat aktifitas anak kampus yang akan ingin segera dia wujudkannya.Alea sudah sedikit hafal dengan struktur bangunan kampus ini. Dia memang beberapa kali mengantarkan pesanan ke dalam kampus. Dia akan mengendarai motor matic Bang Ical saat mengantar pesanan.Alea membelokkan motornya ke arah lapangan basket yang ada di tengah kampus. Dia memarkir motornya dan membawa keranjangnya menuju lapangan."Minuman dingin," kata Alea setengah berteriak mencari pemes
Nathan memainkan botol minuman yang diberikan Alea padanya. Dia sama sekali tidak tertarik untuk meminumnya."Kita ke mana ini, mas?" tanya supir Nathan"Langsung pulang aja pak," jawab Nathan.Nathan tetap memainkan botol minuman itu di tangannya. Pikirannya melayang entah ke mana."Jadi ini minuman favorit lu ya? Ok bakalan gw inget."Nathan sebenarnya sudah lama menyukai Alea. Hanya saja dia gengsi untuk mengakuinya.Nathan tidak ingin harga dirinya sebagai orang nomer satu di sekolah harus dinodai dengan rasa sukanya pada Alea.Dimata Nathan Alea gadis manis yang sederhana dan pintar. Dia tidak menonjolkan dirinya meskipun dia sudah mendapatkan banyak penghargaan dari perlombaan sains yang sering di ikutinya. Rasa kagum Nathan makin bertambah saat dia tau kalau Alea tidak malu untuk bekerja sebagai pelayan di depan teman-temannya.Mobil Nathan sudah terparkir di depan rumahnya. Pemuda tampan yang masih bermandi keringat itu
Pagi ini semua siswa tingkat 2 sudah berkumpul di kolam renang. Sekolah Alea memiliki fasilitas kolam renang indor.Mereka sudah mulai berjalan kesana secara bersamaan. Saat Alea masuk ke area, sudah banyak siswa yang berganti pakaian, bahkan sudah ada yang masuk ke air. Momen berenang memang di nantikan oleh seluruh siswa."Lea, ga ganti baju?" tanya Kamila."Aku lagi dapet, Mil. Mau pinta ijin Pak Bagas ga ikutan berenang kali ini," jawab Alea."Emang boleh?""Ya di coba aja. Lagian ga lucu juga kali kalo tiba-tiba ntar airnya jadi merah karena aku. Lagi deres ini soalnya.""Ya udah minta ijin sana. Aku ganti baju dulu ya."Kamila masuk ke toilet ingin berganti baju. Alea yang sudah memakai traning olah raga dan kaos, mencari sosok guru olah raganya, Pak Bagas Asmara.Alea mengedarkan pandangannya ke sekitar kolam. Area kolam memang sangat besar, ada 2 kolam besar disana yang lengkap fasilitasnya.Mata Alea menangkap s
Alea ada di ruang kesehatan sekarang, dia dibawa Keanu untuk beristirahat di sana. Gadis manis itu masih terlihat lemas setelah tenggelam."Lu ga bisa berenang?" tanya Keanu."Bisa, tapi tadi aku kaget kayanya. Kakiku sampe kram, ga bisa digerakin," jawab Alea."Oh gitu. Ati-ati lain kali ya. Clarisa masih bakal jahilin lu. Gw tinggal dulu ya. Nanti gw kesini lagi," kata Keanu sambil mengacak poni Alea.Alea kaget dengan perlakuan manis Keanu padanya. Wajahnya sampai merona karena Keanu. Senyum manis Keanu membuat badan Alea yang kedinginan jadi menghangat."Ya ampun baju ku basah semua. Aku harus ambil baju ganti di lokerku," kata Alea.Saat Alea akan membuka pintu ruang UKS tiba-tiba ada seorang penjaga kebersihan masuk ke dalam. Alea sempat kaget bahkan sampai memegang dadanya karena kaget."Mbak Alea ya?" tanya wanita paruh baya itu."Iya," jawab Alea bingung."Ini ada titipan dari Mas Keanu buat mbak."Wanita
Alea masih terdiam di antara dua cwo tampan di depannya. Dia menyadari kalau saat ini dia sedang menjadi sorotan banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan kesal dan kebencian. Raka dan Marcho pun sudah mendekat di meja Alea saat ini."Eeh ada anak pinter di sini. Cuma gara-gara kejebur kolam aja, lu bisa dapet perlakuan istimewa dari dua orang penting di sekolah. Beruntung banget lu," ucap Raka sinis."Alea," panggil Nathan.Alea menatap Nathan, wajah Nathan seolah memaksa Alea untuk memakan makanannya. Alea tertekan saat ini. Alea berdiri dan berlari meninggalkan mereka semua.Alea berlari dari kantin. Dia tidak ingin berada dalam posisi yang membingungkan seperti itu. Tapi sebenarnya posisinya lebih menakutkan, karena terlalu banyak tatapan tajam yang siap membunuhnya.Alea masuk ke dalam kelas. Dia duduk di bangkunya sambil terengah-engah mengatur nafasnya."Eh, pake ilmu apaan lu berani goda Keanu?" tanya Martha sinis."Il
Nathan mengajak Alea ke sebuah kafe. Dia mengajak Alea makan sebentar. Perutnya sangat lapar saat ini."Turun bentar, kita makan," ajak Nathan."Aku mau pulang. Aku ga mau makan," jawab Alea."Kalo ga mau makan, temenin gw makan!" perintah Nathan.Nathan membuka pintu di sebelah Alea, dia menyuruh Alea segera turun. Alea masih menekuk mukanya, dia kesal sengan sikap semena-mena Nathan.Alea berjalan di belakang Nathan. Dia tidak ingin jalan beriringan dengan pemuda yang egois itu."Ganteng sih, tapi kasar," gerutu Alea saat berjalan dibelakang Nathan."Lu bilang apa?" tanya Nathan yang sedikit mendengar apa yang di ucapkan Alea."Ga kok, aku ga ngomong apa-apa."Mereka duduk di dalam kafe. Pelayan memberikan daftar menu untuk mereka. Alea membuka daftar menu tersebut. Mata Alea di buat melotot dengan daftar harganya."Mau makan apa?" tanya Nathan."Ga ah, ga makan," jawab Alea. Dia takut nanti dia akan disu
Nathan melihat Alea menangis sambil berdiri. Ibunya terus memaki Alea dan seorang laki-laki paruh baya itu tetap diam di dalam sana. Nathan tidak mengerti apa yang terjadi sampai ibu Alea bisa sekasar itu pada putrinya sendiri."Alea, kita pergi dari sini ya," kata Nathan dengan lebih lembut kali ini.Dia melindungi Alea dari lemparan barang dari dalam rumah. Berdiri di depan Alea dan menjadikan punggungnya sebagai pelindung.Di dalam mobil pun Alea masih menangis, dia terdiam sambil melihat keluar jendela. Nathan tidak berani mengganggu, dia hanya sesekali melihat Alea."Lea kening kamu, kita obati dulu ya?"Nathan mengusapkan tissu di kening Alea yang terluka. Alea sedikit meringis saat tangan Nathan menyentuh lukanya."Eh, maaf sakit ya. Sorry ga sengaja," kata Nathan.Mobil berhenti di depan sebuah apotik. Nathan menyuruh supirnya untuk membeli obat luka untuk Alea.Alea masih terdiam, dia masih mengingat kejadian tadi. Ken
Alea tiba di rumah malam ini sedikit lebih larut. Hari ini ada yang menyewa restoran tempat dia bekerja sebagai tempat ulang tahun. Jadi dia dan pegawai lainnya harus bekerja ektra untuk membersihkan restoran malam ini.Pemandangan di dapur masih seperti biasanya. Alea masih melihat gunungan piring kotor ada di sana.Alea mengambil beberapa piring, mangkok, gelas dan sendok garpu masuk ke dalam kamarnya. Dia bertekat mulai malam ini dia tidak akan membersihkan apa pun yang digunakan ibu dan adik tirinya. Dia hanya akan membersihkan kamarnya saja. Alea masuk lagi ke dalam kamarnya setelah dia mandi."Oh iya, tadi paketan apa ya yang di kasih Bang Ichal. Kayanya kok aku ga beli apa pun di online shop," kata Alea sambil mengambil paper bag di atas mejanya.Alea membuka isi paket tersebut. Alea kaget saat melihat isinya adalah sebuah ponsel keluaran terbaru."Omaygot, ini kan ponsel yang aku pengen. Tapi ini dari siapa? Ini kan mahal banget?" kata Alea