Share

Ketahuan Sean

Usai mendapat hasil tes DNA, Sean kembali memacu mobilnya menuju perusahaan.

Dia sungguh terkejut, ternyata selama ini tahun ini dia tidak hanya berpisah dengan wanitanya, tetapi dia juga berpisah dengan buah hatinya tercinta.

"Aku pastikan kamu tidak akan terlepas dari aku," ujar Sean monolog.

Sean, mengambil alat komunikasinya lalu menghubungi Stella.

"Ada apa?" Suara Stella terdengar dari handphone Sean.

"Apa Jessika masih di sana?" Sean menanyakan Jessika pada Stella.

"Iya, dia dan anaknya masih di sini. Ada apa?" jawab Stella dan balik bertanya.

Tanpa pamit, sean mematikan panggilan dan melesat mobil dengan kecepatan tinggi menuju perusahaan.

Hanya dalam kurun waktu 15 menit, Sean sampai di perusahaannya. Dia bergegas turun dari mobilnya. Dengan langkah panjang Sean berjalan menuju ruangan kerja Jessika.

Tok tok tok

Sean mengetuk pintu ruangan Jessika.

"Masuk!" Suara Jessika mempersilakan masuk.

Pria bertubuh jangkung itu memutar gagang pintu dan pintu pun terbuka lebar.

"Ke ruangan saya!" seru Sean meminta Jessika ke ruangannya.

"Baik, Tuan," jawab Jessika dan menundukkan kepala. Wanita itu selalu saja menundukkan kepala saat berhadapan dengan atasannya itu.

Sean kembali ke ruangannya dan menduduki kursi kebesarannya menunggu kedatangan Jessika.

Jessika yang tidak mau putrinya ikut ke ruangan sang atasan dia meminta Stella untuk menjaga gadis kecilnya itu.

"Aku titip, Alea, ya," ujar Jessika pada sahabatnya itu.

"Iya, biar aku yang jaga Alea," jawab Stella.

Jessika langsung keluar dan berjalan menuju ruangan Sean.

Saat sampai di depan ruangan Sean, wanita itu mengatur nafasnya guna mengontrol rasa gugupnya. Setelah itu dia langsung mengetuk pintu.

"Masuk!" Suara Sean.

Mendapat izin dari milik ruangan Jessika membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam ruangan.

Jessika kembali yang menunduk, Jessika berdiri di depan meja kebesaran Sean.

Sean mengangkat wajahnya dan melirik ke arah karyawan sekaligus wanita yang dia bayarnya lima tahu lalu dengan harga satu miliar rupiah.

"Duduk!" Sean mempersilakan Jessika duduk di kursi yang berhadapan dengannya.

Dengan ragu-ragu, Jessika duduk di kursi. Lagi dan lagi wanita itu terus saja menghela nafas panjang, dia merasa gugup saat berhadapan dengan Sean, lelaki dingin itu.

Sean mengambil hasil tes DNA dari kantong celananya lalu dia menyodorkan di depan Jessika.

"Buka dan baca!" seru Sean.

Tangan Jessika terasa getar dan dingin, dia mengambil kertas yang ada di depannya dan membukanya secara perlahan.

Tertulis jelas di baris pertama tulisan yang tertera DNA dengan hasil 99,99% COCOK.

"Saya rasa kamu tidak lupa dengan kejadian lima tahun lalu!" ujar Sean dengan suara datar. Dia mengingatkan Jessika tentang kejadian lima tahun lalu.

Jessika tertegun dengar perkataan Sean. Hal yang dia takutkan akan terjadi. Ketakutan akan kehilangan gadis kecilnya akan jadi nyata.

"Iya, saya tidak lupa," jawab Jessika dengan nyali sedikit cuit.

"Bagus." Sean berkata singkat dengan mata yang menatap lekat wanita di depannya.

"Apa dia anak saya?" tanya Sean yang membuat Jessika kembali tertegun. Wanita itu terasa sesak nafas dan juga keringat dingin mendengar pertanyaan Sean.

"Dia anak saya!" Jessika berucap tegas.

"Iya, kamu Ibunya dan saya ... Saya Ayahnya dia," jawab Sean.

Raut wajah, Jessika memerah dan dia tidak bisa mengelak lagi karena saat ini pria yang dia menghindar selama limat tahun itu telah mengetahui anaknya.

Sean, bangun dari berdiri lalu berjalan mendekati Jessika. Pria itu sedikit membungkuk kan tubuhnya di dekat Jessika.

"Saya akan bawa dia pergi," bisik Sean membuat Jessika membulatkan mata.

Bersambung ...

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Windhy Attaya
Wow tiba tiba Jesica udah punya putri aja yah, dan selama 5tahun mereka berpisah? aku penasaran kenapa mereka bisa berpisah?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status