Share

BAB 16 - Adegan Panas

Waktu seolah berjalan begitu cepat, tersisa 3 hari mereka berada di negeri singa itu, waktu untuk bertemu dengan mama mertua Ratih sudah semakin dekat. Ada kekhawatiran tersendiri di hati Ratih tentang janjinya.

"Mas, bagaimana ini, sebentar lagi kita akan pulang ke Indonesia. Tapi Arin belum juga kunjung menunjukkan tanda-tanda kehamilan," wajah cemasnya kentara sekali terlihat.

"Kita tidak bisa berbuat apapun, Dek. Kehamilan itu mutlak karunia dari Tuhan, sabarlah semoga nanti kita bisa menjelaskan dengan baik pada Mama dan mama bisa mengerti," hibur Abi sembari memeluk Ratih agar tenang.

Ratih melepas pelukan suaminya. "Mas, harusnya kamu tidur dengan Arin, bukannya dengan ku terus."

"Apa Aku salah jika tidur denganmu?" Abi seolah tidak nyaman di tanya akan hal itu.

"Tidak, bukan itu maksudku, tapi Arin jadi belum hamil sampai sekarang karena kamu hanya menyentuhnya sekali."

Abi terdiam, hatinya sedikit terusik dengan ucapan istrinya. "Sungguh Aku telah membohongi wanita yang ku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status