Supir suruhan Refandy pun sudah datang untuk menjemput Kimmy, supir itu keluar dari mobil dan mengetuk pintu kamar kimmy.Tok. Tok. Tok.''Selamat siang Nona, mohon maaf, saya supir suruhan Tuan Refandy untuk menjemput anda.''"Baik Pak, ini sudah selesai."Kimmy mengaguk dan membawa tasnya keluar, lalu ia berpamitan kepada Marni. ''Aku akan main sesekali kesini, jika aku dapat libur Mar.'' Ucap Kimmy memeluk Marni.''Oke, baaay ...'' Marni membalas pelukan sahabatnya, lalu melambaikan tangannya ketika melihat Kimmy masuk kedalam Mobil. •Sedangkan di kantor, Refandy mendapatkan kabar jika Kimmy sudah di jemput dan sekarang menuju apartemen.Refandy pun berinisiatif untuk pulang dari kantor dengan cepat, ia sudah tak sabar melihat sang pujaan hati yang sudah berada di apartemen miliknya."Jeffry, aku akan pulang terlebih dahulu.""Apa Tuan baik-baik saja?""Aku baik, hanya saja sedikit pusing dan ingin istirahat.""Baik Tuan."Refandy pun masuk kedalam lift, setelah ia mengabari Sekr
Ponsel kimmy terus saja berbunyi tak henti-henti nya, yang mana membuat Kimmy kesal setengah mati. Terutama dia malu karna ada majikannya.''Angkat lah Kim, siapa tau penting.'' ucap Refandy.''Tidak penting Tuan.'' jawab Kimmy yang sudah tau siapa nomer yang menelpon nya.''Kenapa si Udin, bisa tau nomer hp ku yang baru yaa.'' Gumam Kimmy dalam hati, lalu Kimmy langsung menonaktifkan ponselnya karna tidak enak hati pada majikan baru nya.Tak berapa lama ... mereka telah sampai di apartemen dengan belanjaan yang menumpuk, kedua tangan mereka penuh dengan kantung keresek dan di bantu oleh satpam apartemen."Terima kasih sudah membantu Pak." Ucap Refandy."Sama sama Tuan, sudah kewajiban kami."Sedang Kimmy yang berada di dapur, dengan telaten merapihkan barang belanjaan nya ... menata barang di kulkas dan lemari dengan rapih.''Kimmy kau belum selesai? perlu aku bantu?" tanya Refandy melihat Kimmy yang masih memasuk'kan makanan kedalam kulkas.''Belum Tuan, sedikit lagi.'' jawab Kimmy,
Dua minggu telah berlalu•Dua pria dari kampung halaman, berniat mencari sang pujaan hati yang belum dia temukan. Sudah dua minggu telah berlalu ... Udin dan Jamal mencari Kimmy dari ujung Jakarta ke ujung Jakarta, namun belum ada tanda tanda ilham yang mempersatukan dirinya dan sang pujaan hati.Udin dan Jamal mencari butik MN, di mana Marni dan sang pujaan hati bekerja, sudah dua minggu dia dan anak buahnya menelusuri kota Jakarta namun nihil.Bahkan dia rela tidur di depan toko, padahal dia bisa tidur di hotel jika dia mau, karna Udin termasuk anak orang kaya di kampung halaman nya.Dari siang ke malam, malam berganti siang, waktu terus berputar hingga kaki Udin dan Jamal begitu lelah untuk melangkah.Mereka pun kini duduk di kursi halte, sambil melihat kanan kiri dan memijat kaki mereka masing-masing.Namun netra mata Udin tak sengaja melihat Marni di sebrang jalan sana, membuat Udin membelalak'kan kedua matanya.Udin pun menajamkan pengkihatan nya, bahkan mengucek kedua matanya u
Kimmy sudah menyiapkan cemilan dan jus yang di minta oleh majikanya, lalu Kimmy meletakkan cemilan itu di meja dengan rapih."Semoga Tuan suka." Tak berapa lama Refandy turun dari kamarnya dan tersenyum kepada Kimmy, yang aman membuat Kimmy langsung menunduk dan pergi dari ruang Tv.''Kau mau kemana? duduk lah kita menonton bareng.''Kimmy merasa tidak enak langsung menggelengkan kepalanya. ''Tidak Tuan ... itu tidak sopan, saya kebelakang saja.'' Tolak Kimmy dengan sopan.''Ya sudah tolong ambilkan ponselku di atas, aku lupa membawanya.''"Baik Tuan."Kimmy melangkah ke lantai atas, sedangkan Refandy cepat-cepat menuangkan sesuatu ke dalam jus Kimmy namun tak sengaja cairan itu tertumpah terlalu banyak."Ups, kebanyakan yaaa." Refandy buru buru memasukan obat itu ke dalam saku dan duduk dengan tenang, walau hati merasa bimbang. Refandy duduk dengan tenang seolah tidak terjadi apa pun, hingga tak berapa lama Kimmy turun dan menyodorkan ponsel pada Refandy. ''Ini Tuan, ponsel anda,
Hari ini kota Jakarta sedang di guyur hujan deras di pagi hari, seakan tau bahwa sebentar lagi akan ada hati yang hancur dan terluka.Kimmy mengerjapkan kedua matanya, entah mengapa kepalanya sangat pusing dan berat tak tertahan kan. Ia melihat langit-langit kamar dan menoleh ke arah dinding, yang ternyata sudah menunjuk'kan pukul jam 7 pagi.Ketika Kimmy akan bangun, ia merasakan perutnya berat seperti ada yang menindihnya, lalu ia berbalik badan dan betapa terkejutnya Kimmy melihat netra matanya melihat ada di samping dengan keadaan bertelanjang dada.Deg. Deg.Kimmy tertegun, lalu melihat tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun, jantung Kimmy berdegub dengan kencang bersamaan air matanya sudah berjatuhan.Kimmy membekap mulutnya sendiri, supaya tidak ada suara yang timbul kebisingan. Walau ia menangis tak menimbulkan suara namun bahunya bergetar hebat membuat Refandy merasakan ada pergerakan di samping nya Refandy pun membuka matanya, dan melihat Kimmy yang tengah menangis
Kimmy yang baru saja selesai mandi, dia langsung memakai baju yang sudah di siapkan oleh Refandy di atas kasur.Dengan perlahan Kimmy keluar dari kamarnya, walau ia merasakan sakit di area intinya. Ia tidak mungkin berdiam diri di kamar majikannya.Ketika sudah berada di lantai bawah, Kimmy tidak melihat sang majikan di mana pun, namun sayup sayup ia mendengar suara gaduh di ruang mesin cuci.Kimmy pun dengan perlahan berjalan ke arah ruang cuci, ia ingin melihat apa yang tengah di lakukan majikan nya. ''Ya ampun Tuan! biarkan aku yang mencucinya.'' Kimmy merebut cucian kotor dari tangan Refandy.''Tidak usah ... biar aku saja, duduklah dan jangan menyiksa dirimu sendiri, aku tau jika kamu masih merasakan sakit di area--." Refandy tidak melanjutkan perkataannya, namun sorot mata Refandy menuju daerah inti milik Kimmy.Kimmy yang melihat kelakuan majikannya, langsung membuang pandangan nya karna malu, ia pun langsung pergi meninggalkan Refandy yang tengah mencuci.•Di sisi lain, di b
Pagi hari•Sang mentari pagi sudah muncul dengan malu-malu. Embun yang basah, kini mulai kering secara perlahan. Begitu pun luka yang di alami oleh Kimmy paska insiden hati itu.Secara perlahan ... Kimmy sudah berdamai dengan hatinya, bahwa Kimmy akan menerima Refandy secara perlahan dan memaafkan kejadian yang sudah berlalu. Tidak ada guna nya juga, untuk memendam terlalu lama luka yang ada ... karna itu akan membuat seseorang semakin luka, lebih baik kita meng'ikhlaskan apa yang sudah terjadi pada kita, dan mencoba memperbaiki apa yang salah.Tuhan tidak akan pernah tidur, Tuhan memberikan cobaan ini pada Kimmy, mungkin saja Tuhan akan mengangkat derajatnya agar tinggi.Terbukti, jika hari ini Refandy mengajaknya untuk pergi ke kampung halaman Kimmy, untuk meminta restu dari kedua orang tua Kimmy agar Refandy menikahi Kimmy secepat mungkin.Karna Refandy tidak ingin membuat Kimmy kecewa ... terlebih Kimmy adalah tipe wanita idamannya. Kimmy bukan hanya cantik dari parasnya saja, ta
Kemarin malam Refandy sudah mengobrol dengan keluarga Kimmy, sekaligus meminta Restu untuk menikahi putri dari bapak Endang dan Ibu Ami menjadi istri nya.Awalnya bapak Endang menolak karna merasa status anaknya dan Refandy sangat jauh berbeda. Pak Endang takut jika keluarga Refandy tidak mau menerima putrinya, karna Kimmy anak dari seorang petani yang sedehana.Kini Pak Endang dan Refandy tengah duduk berdua di sofa, sedangkan Kimmy dan sang Ibu berada di dalam kamar mendengarkan obrolan para pria.''Nak, apa kamu yakin ingin memper'istri anak bapak? kamu bisa lihat sendiri ... jika keadaan kami hanyalah dari keluarga sederhana.'' ujar Pak Endang.Refandy dengan tegas mengangguk dan meyakinkan Pak Endang, bahwa keluarga nya pasti akan menerima Kimmy dengan perlahan jika Refandy dan Kimmy sudah menikah. Refandy pun dengan gamblang menceritakan kejadian dirinya dan Kimmy, lalu menakuti Pak Endang jika dia takut Kimmy hamil dan menjadi bahan gosip tetangga.Awalnya pak Endang sangat ma