Romeo dan Raven saling memandang satu sama lain.
"Baik Bu. kami akan mempertaruhkan nyawa untuk menjaga Ruster selamanya dan tidak akan membiarkan siapapun mendekatinya," balas keduanya secara bersamaan.
Ibu Ruster terkejut dengan tekat keduanya. lebih terkejut lagi, kenapa ia bisa melihat ada kembar yang segila keduanya yang mau berbagi istri.
Selesai dengan acara pernikahan Keith dan Aelin.
Ruster mengeluh sakit kaki, ia meminta kedua suaminya untuk memijat-mijatkan kedua kakinya. dengan posisi terbaring terlentang di atas ranjang yang besar dan empuk.
"Apa aku sudah tua? jadi badan aku sakit semua?" tanya Ruster kepada Raven dan Romeo.
"Siapa bilang kamu tua," balas Romeo yang tidak terima dengan perkataan Ruster yang mengatakan kata tua.
Sedangkan Raven hanya diam. otaknya sedang sibuk dengan rencana selanjutnya. rencana yang akan membuat Ruster terkaget-kaget.
"Ven..." sahut Ruster pada Raven yang diam mematung sejak
"Aku sayang padamu," ucap keduanya dengan memeluk Ruster bersamaan.Dahi Ruster semakin mengerut dalam, tetapi ia menikmati permainan kedua suaminya kali ini.Romeo mengandeng tangan Ruster di kiri dan Raven di kanan.Pintu utama di buka.Kedua mata Ruster terbelalak besar. ia melihat banyak tamu undangan yang hadir dan ada ibu juga adiknya."Ini?" tanya Ruster heran."Acara pernikahan kita," balas keduanya bersamaan."Ha?" balas Ruster yang masih binggung. tapi masih mengikuti keduanya berjalan ke altar."Dulu kita menipumu pakai pastor palsu untuk menikah, sekarang kita pakai yang asli. tepatnya kita akan menikah hari ini," jelas Romeo.Ruster melihat ke wajah Raven untuk meminta penjelasan."Maafkan kami berdua yang menipumu selama berapa tahun ini, pernikahan dulu tidak sah. ini yang sah," ucap Raven dengan senyuman lembut yang membuat hati Ruster meleleh."Jahat, kalian berdua sangat jahat. sampai aku
Los Angels yang merupakan kota para malaikat berhati iblis. Di mana kedudukan keduanya setara demi sebuah nafsu dan kenikmatan duniawi. kedua kembar dari keluarga Van Diora memutuskan datang ke salah satu klub malam dan berpencar satu sama lain untuk memancing target incaran mereka. seperti misi mereka sebelum-sebelumnya untuk menyingkirkan para musuh. Siapapun yang mengusik keluarga Van Diora, terutama menyangkut pandora Heart. akan di mereka musnahkan semuanya tanpa terkecuali. karena Permata terkutuk itu merupakan warisan dari keluargan Van Diora selama bergenerasi dan kini kewajiban mereka melindunginya. walau kedua kembar bernama Raven dan Romeo Van Diora tidak tahu di mana keberadaan permata terkutuk tersebut. yang mereka tahu, pandora heart masih di dalam keluarga Van Diora dan di sembunyikan di salah satu tempat. Awalnya kedua kembar sudah mencari permata terkutuk itu, sampai menyuruh para inter untuk membongkar setiap sudut ruang kediaman Van Diora dari desa
Untuk mengusir kegelisahan di dalam hatinya, Ruster mulai berusaha menyesuaikan diri di mana posisinya saat ini. mengikuti teman dunia maya untuk berdiri melihat sekumpulan orang berdansa dengan gila di bawah lampu kedap kedip dan suara memekikkan telinga. Melihat lampu yang kedap kedip. lamunan Ruster mulai ke masa lalu. masa ia belum mengenal teman yang kini bersama dengan dirinya. Ruster masih ingat, Ketika para pria yang mencoba mendekati dirinya. wajah para pria yang mengetahui umur dan latar keluarga yang penuh banyak beban tanggungan. langsung memilih mundur mendadak tanpa pamit. Satu demi satu pria mulai meninggalkan Ruster dengan alasan tidak jelas, selain yang pergi tanpa pamit. Ruster tahu apa yang di pikiran para pria yang kabur dari dirinya dan tidak ingin menjalani hubungan serius. karena para pria mana yang sanggup menanggung beban berat seperti itu. sehingga pergi adalah jalan yang di pilih para pria yang berekonomi pas-pasan atau yang ringan
“Benar-benar tidak bisa di ajak bercanda sedikitpun,” batin Vio mencibir kelakuan Romeo yang suka mengacam wanita lemah seperti dirinya. Sedangkan Ruster melihat Vio lalu ke pria asing yang memperkenalkan diri sebagai Romeo Van Diora. "Untuk apa?" tanya Ruster heran. "Bukankah kau ingin mencari jodoh seperti halnya diriku kebetulan mencari wanita untuk mendampingi hidupku mendatang. Agar aku tidak akan melewati masa tua dengan sendirian di panti jompo," balas Romoe dengan gombalan buayanya. Untuk segera menjerat Ruster secepatnya dan menyelesaikan misi. "Wah...ini kebetulan tak terduga, rupanya Tuhan sudah menunjukan jalan untuk kalian berdua dalam waktu yang sangat cepat," timpal Vio yang mengeluarkan sikap senang karena uang. Bukan karena kebahagian temannya yang sebentar lagi akan menjadi jalang untuk kedua kembar yang bernafsu binatang yang sudah menghancurkan masa depan para wanita jalang. "Vio!" protes Ruster yang menatap sahabatnya itu
"Kau perawan?" tanya Romeo yang di balas anggukan Ruster dengan wajah semakin merah padam. Pertanyaan Romeo sungguh membuat Ruster malu setengah mati. karena di tanya secara tetiba seperti itu. Romeo mengangkat satu alisnya ke atas, wanita di depannya ini membuatnya tertarik dan sekaligus penasaran. tepatnya ia bergairah untuk menikmati wanita yang masih bersih, sehingga tidak perlu capek-capek memakai perlindung rudal yang ukurannya menyiksa rudal dirinya yang ukuranya di atas pelindung itu. "Kenapa kau ingin mencari jodoh disini, apa karena kau ingin punya kekasih atau lebih dari pada itu? seperti.... aku harap kau bisa menebaknya?" tanya Romeo dengan nada introgasinya di sertai dengan nada cibirannya yang menyelidiki di mulai dari sekarang. seperti yang ia lakukan kepada korban sebelumnya yang rata-rata mengaku ingin mencari suami di klub malam milik Vio. tapi kenyataanya berbeda dengan yang di mulut. "Aku ingin mencari pendamping hidup bukan
Setelah diam cukup lama, wanita paruh baya itu mulai bersuara. "Sayang, siapa pria ini?" tanya wanita paruh baya itu kepada putrinya yang kebinggungan entah dari mana harus menjelaskannya semua ini kepada ibunya. Romeo mengulurkan tangannya pada wanita itu. "Saya kekasih Ruster dan sebentar lagi akan menjadi menantu anda," Romeo memperkenalkan siapa dirinya kepada ibu Ruster yang semakin terkejut. Ibu Ruster terkejut dengan apa yang di katakan oleh Romeo. kemudian, menyambut tangan Romeo, lalu mempersilahkan Romeo masuk ke dalam ruang tamu. Ruster berjalan masuk kedalam. di iringi dengan Ibu Ruster menatap putrinya dan pria yang baru pertama kali bertamu kerumahnya. Karena selama ini Ruster tidak pernah mengajak pria untuk menemuinya. "Apa karena kena aku desak, maka ia mulai terbuka untuk memperkenalkan pacarnya?" batin ibu Ruster. "Namamu siapa?" tanya ibu Ruster pada Romeo yang duduk di hadapanya. "Romeo Van Di
"Di mana Raven," tanya Romeo yang berjalan dengan langkah lebar memasuki ke dalam rumah sebesar istana. "Tuan Raven ada di dalam ruang kerja," balas Jimmy yang menutup pintu utama. “Ternyata sudah pulang,” gumam Romeo yang bergegas ke ruangan kerja untuk mencari keberadaan Raven yang merupakan kembarannya. Pintu di buka sangat perlahan, Romeo menatap sang kakak yang terlihat sibuk dengan beberapa dokumennya. Mimik wajahnya selalu terlihat datar, tampan dan berkarisma. Serta aura dingin mengelilingi tubuhnya. "Kenapa kau tidak masuk?" ucap Raven melirik pada Romeo yang setengah tubuh bersandar di tiang pintu. Romeo menyunggingkan senyumnya melangkah mendekati kakaknya dan duduk di seberang meja dengan tangan bersedekap di dada. "Ada apa?" tanya Raven yang menutup dokumennya. ia menatapi adiknya dengan tatapan heran dan curiga. karena tidak biasanya Romeo senyum-senyum sendiri seperti ini. "Aku menemukan wanita yang cocok u
“Bisa jadi, kan aslinya terbuat dari jantung Kakek Karlos dan bisa saja pandora heart pergi menyusul kakek Karlos ke alam kematian. Sewaktu Kakek Karlos masih hidup. Kita hanya di perlihatkan duplikat yang mirip dengan aslinya,” jelas Raven yang mencoba mengingat-ingat kemasa lalu. di mana Zeus di perintahkan oleh Kakeknya untuk memperlihatkan Pandora heart sebesar jantung manusia kepada dirinya dan Romeo. Kemudian kakek Karlos mengatakan kepada mereka berdua. Bahwa pandora Heart tidak berguna lagi di masa kini dan keturunan mendatang. Karena iblis dalam pandora Heart sudah menghilang, saat tujuan pandora heart terselesaikan dan semua akan menjadi legenda dan mitos di masa depan maupun seterusnya. “Lalu untuk apa, musuh mengincar pandora heart lagi? Seharusnya mereka sudah tahu, kalau Pandora heart yang asli sudah menghilang lama?” tanya Romeo yang masih belum mengerti bagian ini, sehingga ia dan kembarannya selalu menjadi incaran para musuh. Karena di anggap sebagai pewaris