Share

8. Kesempatan dan Siasat

"Sshh, haaahh, lagi! Shhh, haahh!" Tidak hanya wajah, tapi mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki Phoebe rasanya sudah basah oleh keringat. Air mata yang sempat menetes bersama bulir keringat sejak tadi sudah tidak tampak lagi bedanya sekarang. 

"Ini yang terakhir. Kau harus berhenti, atau aku terpaksa membawamu ke rumah sakit sebelum kau pingsan," kata pria bertubuh kekar yang saat ini menemani Phoebe, dia dibuat sibuk karena terus menuruti permintaan Phoebe.

"Ini hukumanmu, sshhh. Kau yang harus bertanggung jawab, haaah, karena membuatku seperti ini. Astaga! Rasanya seperti terbakar! Haaah."  Phoebe mendongak sambil menggelengkan kepalanya agar helaian rambut yang menempel di wajah dan lehernya tak mengganggu kegiatanya.

"Memang apa salahku? Tentu saja rasanya membakar lidah sampai ke perutmu. Lihat! Berapa banyak currywurst dengan level hellish yang kau pesan?! Kurasa kau sedang memakan lapisan saus cabai neraka dengan topping sosis, bukan seb

Bi Lafianna

Terima kasih sudah mampir dan mengikuti kisah ini. Sehat selalu yaa~ Baca kisah romansa BeeMuel sampai akhir dan selalu siapkan air mineral untuk menormalkan hawa panas dari cerita ini sekalian sama tisu karena siapa tahu butuh untuk sesuatu. Baca juga bagian dari #I Need Romance-Fleuve# lainnya: ⚜️#Miss Editor Series# 1. DiaLoGue: Teteh and The Brat 2. Bias: Dari Uncle, Jadi Daddy [RagNata] *juga spin-off dari Luvoirte Tale @bi_lafianna

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status