Adult story 21+ Setelah sadar kehormatannya diambil paksa di luar kendalinya. Mutia nekat melakukan cara agar Firheith mau bertanggung jawab, karena Mutia tahu. Firheith hanya menjadikan wanita sebagai tempat pelampiasan nafsunya, setelah itu dicampakkan karena berpikir semuanya bisa diselesaikan dengan uang. Mana pernah Firheith berkomitmen menikah? Itu seperti dalam khayalan. Tapi Mutia akan membuktikannya, kalau pria itu akan setuju. Bukan dengan cara menangis atau bunuh diri, melainkan cara lain yang membuat Firheith lemah. "Licik! Hentikan kekonyolanmu dan sebutkan berapa hargamu? Lagi pula, harusnya kamu berterima kasih karena kehangatan yang kuberikan. Dirimu tidak berakhir di kuburan, Mutia!" "Mati lebih terhormat daripada kehormatanku kamu renggut, Fir! Aku tidak butuh uangmu tapi nikahi aku atau...." "Berhenti, Mutia!" Masuk ke dalam keluarga Firheith merupakan petaka, saat ibu dan adiknya tidak menerima karena Mutia yang dianggap miskin. Namun, semakin masuk ke dalam keluarga itu. Mutia menemukan sebuah rahasia yang tidak ia sangka-sangka! đFollow Instagram untuk visual dan spoiler cerita: meidiana.ayyara
Lihat lebih banyakFirheith mengangguk, karena ia telah mendengar sendiri betapa marahnya Gabriel kali ini pada Celine. Namun, perhatiannya tersita ketika ia merasakan sebuah usapan lembut di bahu. âYa, Baby?ââSebaiknya, kita jangan masuk ke dalam rumah dulu, ya. Aku tidak enak pada papa dan mama, jika melihat kita lewat. Lagi pula, kita juga tidak tahu apa yang terjadi di dalam, bukan?â usul Mutia berbisik, âMereka pasti canggung.ââKau benar, Mutia.ââApa kita pergi lagi saja? Aku tak enak takut dianggap lancang ketahuan menguping, Fir,â kata Mutia yang tak suka ikut campur urusan orang lain. âTidak akan ada yang berani mengatakan itu, Baby.â Firheith menenangkan Mutia, dengan menarik bahunya ke dalam dekapan. Puncak kepala Mutia dikecupnya dengan lembut, kehangatan pelukan Firheith sekejap saja memberi rasa nyaman bagi Mutia di dada Firheith. Namun, pelukan mereka berdua tak berlangsung lama. Kedekatan Firheith dan Mutia terkacaukan bunyi tamparan yang sangat keras. âFirâŚ,â sebut Mutia dengan
âTentu saja aku mau kau suapi, Fir. Mungkin, bawaan bayi mintanya begitu,â jawab Mutia sambil mengelus perutnya dan tersenyum senang. Akhirnya, keinginannya segera terkabulkan. Akan tetapi Firheith tak memberi respon apapun. Mutia heran, lalu menatap suaminya itu yang duduk di sisinya. Di matanya, Firheith seperti melihat sesuatu dengan serius. Lalu Mutia coba mengikuti arah matanya ke depan. Dan begitu Mutia tahu, kedua netranya pun terbeliak. âBukanya⌠Itu Celine, ya?âFirheith langsung menoleh pada Mutia, kepalanya mengangguk tapi cenderung masih diam. âLantas, pria yang bersama Celine itu juga⌠Kalau dilihat dari belakang, sepertinya aku kenal,â gumam Mutia sambil mengetuk-ngetuk telunjuk di dagu. Firheith juga tahu siapa sosok yang bertemu Celine. Hanya saja ia tak mengatakannya. Namun dalam hatinya membatin, mengapa Adam sampai membuat adiknya menangis?Sejak kapan mereka berdua saling mengenal? Celine masih SMA, sedangkan Adam Janssen berkepala empat. Dilihat dari perband
Suara desahan Mutia melengking seksi di kamar hotel itu. Kala Firheith lah pelakunya yang masih betah di bawah sana menekan titik sensitif Mutia dengan sentuhan yang semakin dalam. "Baby, di sini sangat lezat. Apa kau suka permainanku tadi?" tanya Firheith dengan menengadahkan wajahnya memandang Mutia yang napasnya tersengal setelah pelepasan itu. Mutia tak menjawab apapun, tapi semburat di wajahnya menjawab segalanya jika tadi Firheith sangat mengesankan. Ekspresi yang menggemaskan. Firheith kemudian merangkak ke atas tubuh setengah polos Mutia yang seksi dan membelai perut Mutia yang mulai membuncit. "Anak kita masih sangat kecil. Tapi aku sudah tak sabar ia cepat lahir," ujar Firheith terlihat senang sekali menciumi perut Mutia. "Benarkah sekarang kau menginginkan bayi ini, Fir?" Meski berulang kali Firheith mengatakan iya. Tetapi karena Firheith dulunya terpaksa menikahinya karena ia ancam, rasanya mustahil. "Bayi kita, Mutia. Bukan bayi ini," ralat Firheith cepat. Ia lebih
Mutia tersipu malu kemudian pergi menuju gerbang setelah Firheith melepas pelukan. Bahkan Mutia yang biasa menyapa Adam, kali ini sampai lupa karena perhatiannya terus menuju pada Firheith. "Bye, Baby. Jangan lupa mengabariku kalau pulang nanti!" Tak ingin Mutia lupa, Firheith kembali mengingatkan sambil melambaikan tangan dan mengawasinya hingga benar-benar masuk ke dalam gerbang sekolah. Si lesung pipi ini menjadi over protektif karena adanya Adam yang Firheith yakini masih mengincar istrinya itu. "Kau sudah lihat kemesraan kami berdua?" sindir Firheith sengaja melewati Adam dengan menyenggol bahunya. Adam menoleh kesal. "Kemesraan palsu?" ejeknya. Rahang Firheith mengetat. "Matamu buta, tidak bisa membedakan mana yang sungguhan dan tidak, huh?" Dengan mudahnya Firheith tersulut emosi lalu melayangkan pukulan di bibir Adam tanpa dapat dihindari. "Ouch!" erang Adam terhuyung langkah, karena pukulan Firheith yang begitu keras. "Itu baru peringatan untukmu! Jika kau sampai beran
Tadi malam perasaan Mutia dan Firheith hanya melakukan sekali. Namun kenapa sampai pagi ini ketika bangun rasanya bekas penyatuan itu masih melekat? Mengulum bibirnya, Mutia memandangi Firheith yang wajahnya berada di samping lehernya. Firheith masih memeluknya erat saat baru membuka kelopak mata. Anehnya, kali ini Mutia tak bisa marah seperti biasanya, karena Firheith memenuhi janjinya yang tidak akan meminta lebih. Tidak seperti lalu yang tidak cukup sekali berhubungan. "Ogh!" Firheith menggeliat, Mutia menahan napas ketika kulitnya yang masih polos bersentuhan dengan Firheith. Walau malam itu sudah jelas tahu bagaimana bentuk tubuh masing-masing. Tetap saja Mutia merasa canggung. "Kau sudah bangun, hum?" Dengan suara serak yang terdengar jantan itu, Firheith menyapa Mutia tepat di telinganya. Mutia menyeret ludahnya susah payah dan mengangguk. "Iya," jawabnya lirih. "Selamat pagi istriku tercinta." Kemudian Firheith mengatakan itu dengan manis dan mengecup pipi Mutia. Pipi
Tolong cubit pipi Mutia, apakah yang dikatakan Firheith barusan itu nyata ataukah hanya ilusi? Pria yang dulu merebut first kiss Mutia di pesawat waktu itu. Mutia yang ketakutan pertama kalinya naik pesawat ke Kongo, menemani Alda dan ayahnya untuk menemui Richardâyang waktu itu hampir menikahi wanita lain.Terjadi guncangan pada pesawat yang melewati langit mendung. Dan bermula dari kecupan di bibir itulah, getarannya sampai ke mata dan kemudian turun ke hati. Bahkan dari kecupan yang membekas itulah. Berkembang menjadi rasa yang tak biasa setiap kali mereka saling berdekatan. âWow, Fir. Prank mu sangat keren! Hampir saja aku terlena,â kekeh Mutia tiba-tiba membuat Firheith keheranan. Ia tidak mau besar kepala, mengira pernyataan cinta Firheith palsu. Kedua mata Firheith membelalak begitu Mutia juga akan melepas tangannya dari perut. âMati-matian aku berusaha mengungkapkan cintaku padamu, tapi malah kau anggap prank?â Gerakan tangan Mutia yang akan menyingkirian tangan Firheith
Mutia menerima kotak perhiasan itu dengan perasaan tak menentu. Ia membukanya perlahan dengan jantung berdebar, karena penasaran isi di dalam kotak perhiasan ini."Ka-kalung berlian?" sebut Mutia dengan mengerling langsung pada Firheith yang ternyata juga sedang menatapnya dengan hangat dan tersenyum tulus."Itu aku pesan khusus dari Rusia dan tidak dijual bebas. Limited edition," jelas Firheith semakin membuat Mutia terkejut. "A-apa?" Mutia menelan ludahnya kasar. Rahangnya terbuka memandangi kilauan berlian itu yang sangat indah, terdapat liontin huruf "M" yang melambangkan namanya. Seumur hidup saja Mutia tidak pernah ke Rusia, tapi Firheith sudah memberikan hadiah berlian dari negara yang terkenal dengan banyak julukan itu. Salah satunya "Roma Ketiga" negara yang Mutia impikan untuk mengunjunginya. "Fir...," panggilnya lirih. Kedua matanya berkaca-kaca memandangi wajah tampan pria itu yang semakin tampan setelah mandi."Kau suka kalung berliannya?"Mutia cepat menganggukkan kepa
Bunga mawar merah yang masih terlihat segar. Tapi tangkainya patah juga terdapat noda darah saat Mutia perhatikan. âSiapa yang sudah membawa buket bunga ini ke kamar?â pikir Mutia sambil terduduk di kursi meja rias. Tidak ada yang masuk sebelum dirinya kecuali⌠Sepasang netra Mutia terbelalak. âFir? Astaga! Benarkah Firheith yang membawa buket mawar merah ini. Lalu untuk siapa?" Mendadak, dada Mutia terbakar. Ia remas gulungan handuknya kesal, saat ia masih dengan posisi sama berbebat handuk. Kendati mengira jika buket bunga itu pastilah ditujukan untuk Esmeralda. Ya, memang wanita perebut suami orang itu tak ada lagi di rumah ini semenjak Firheith pergi. Bukan berarti Esmeralda tak akan kembali, setelah tahu Firheith pulang. âDasar pasangan selingkuh tak tahu diri! Tidak punya perasaan dan tidak bisakah Firheith itu memikirkan bayi di perutku seperti omong besarnya?!â gerutu Mutia yang tiba-tiba sedih, kala netranya memanas. Dan tanpa disangka, perasaan ingin diperhatikan suam
âKau.â Mutia menunjuk Adam dengan kaget, setelah duda ini seminggu tak pernah muncul. Katanya dia dan Neil tengah berada di luar kota untuk urusan keluarga. Sehingga Neil harus libur sekolah. âHai, Miss. Apa kabar?â Adam tersenyum menawan, terlihat senang kembali ke Brussel dan tak sengaja lewat malah bertemu wanita idamannya. âBaik,â jawab Mutia dengan menjaga jarak.Tetapi Adam terus maju, hingga tempat berpijak Mutia mentok ke gerbang.Semakin berkesan jika mereka berdua memang niat bertemu dan Mutia tak menyadari, jika Firheith tengah memperhatikan interaksinya dengan Adam. âEhem! Kau sedang menunggu siapa Miss Mutia?â tanya Adam sambil mengedarkan pandangan ke jalanan yang cukup ramai. Sebab St. Johnâs berhadapan langsung dengan jalan utama komplek perumahan mewah ini. Rahang Firheith mengetat, bola mata tembaganya berubah memerah sambil meremas kasar buket mawar yang ia pegang dengan murka. Buket bunga itu yang rencananya akan Firheith berikan pada Mutia sebagai kejutan.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.