Share

Idaman Doni

POV Marni

"Apa tidak apa-apa, Kak?" tanya Leni untuk ke sekian kalinya padaku, saat kumematut diri di depan cermin dengan kepalaku yang botak.

Antara sedih dan menyesal, sedih kehilangan rambut panjangku menyesal tak mencari tau lebih lanjut bahwa sebenarnya ada cara lain untuk menghilangkan kutu itu.

Lihatlah diriku! Tampak aneh di cermin sana, kepala botak yang membuatku kehilangan kepercayaan diri.

"Kak," sapa Leni lagi, membangunkan lamunanku. "Sebenarnya ada apa? Kenapa kakak bertindak sejauh ini, setelah menikah, kakak banyak berubah. Apa ini karena Mas Anto?"

Leni orangnya yang peka. Sejauh apa pun aku menghindar, dia akan tahu juga.

"Kau akan mengerti setelah kau menikah, banyak hal yang mesti dirubah demi menjaga hati suamimu, bahkan mengorbankan diri dan perasaanmu sendiri." Aku menunduk. Tidak, jangan ada air mata di depan Leni. Apa yang kurasakan cukup hanya aku saja yang tahu.

"Ibu dulu berkata, pernikahan itu akan indah jika kita menerima kekurangan." Mata Leni menerawan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status