Share

Edels Company

Keyna memberikan nomor Veli kepada perawat tersebut. Perawat itu menelpon nomor yang diberikan Keyna tepat disamping Keyna. Setelah disambungkan perawat itu langsung memberikan ponsel miliknya kepada Keyna. Menyuruh Keyna berbicara sendiri karena saat ini Keadaan Keyna sudah lebih membaik.

"Halo, siapa yang menelpon?" tanya Veli. 

"Ini aku."

"Key? Key apa ini benar kau?"

"Tentu saja benar. Veli, apa kau bisa datang menemuiku di rumah sakit Yuanda?

"Rumah sakit? Untuk apa kau kesana Key?"

"Aku mengalami kecelakaan beberapa hari lalu." 

"Bagaimana itu bisa terjadi? Lalu bagaimana keadaanmu sekarang?"

"Akan aku ceritakan saat kau tiba disini."

"Baiklah, aku akan kesana sekarang."

Veli dan Keyna mematikan panggilan secara bersamaan. Keyna mengembalikan ponsel milik perawat sambil mengucapkan terimakasih. 

“Jika nona butuh sesuatu, silahkan pencet belnya,” ujar perawat sebelum ia pergi. 

Kini Keyna hanya sendirian didalam kamar itu. Dia mulai memikirkan kejadian na'as yang telah menimpanya. Hingga saat ini Keyna masih belum mengetahui siapa orang yang telah menabrak dirinya. Keyna ingat betul kejadian pada malam itu. Mobil dengan kecepatan tinggi menghantam mobil yang dikendarai Keyna. 

Beberapa menit kemudian Veli tiba di ruangan Keyna. Ditangan Veli sudah ada beberapa totebag yang ia bawa. Veli berjalan dengan cepat menuju ranjang pasien. Meletakan barang yang ia bawa di atas meja. 

“Kau baik-baik saja Key? Kenapa kepalamu diperban?” tanya Vali sambil khawatir. 

“Aku baik-baik saja,” jawab Keyna pelan. Suaranya masih terdengar lemas. 

Veli mengeluarkan makanan dari totebag yang ia bawa. Makanan bergizi yang sangat enak dibuat khusus untuk Keyna oleh Veli sendiri. 

“Ayo makan dulu. Kau harus cepat cembuh. Aku membuat ini dengan tanganku sendiri.”

Veli menyuapi Keyna semangkok bubur dan salad buah. Veli juga membawa jus wortel kesukaan Keyna. Perhatian Veli kepada Keyna sangat menujunkan jika mereka berdua begitu dekat. Karena mereka sudah saling mengenal sejak SMP dulu. Sudah lebih dari 9 tahun persahabatan mereka terjalin. 

Setelah makan Keyna mulai menceritakan kecelakaan yang telah ia alami. Seluruh kejadian tanpa ada scene yang terlewat. Keyna juga mengungkapkan kepada Veli jika ia ingin mengetahui keadaan orang itu. 

“Sepertinya kita harus bertanya kepada perawat. Kau tunggu disini,” ujar Veli. 

Veli beranjak dari kursi, hendak berjalan keluar mencari perawat yang bisa ia tanyai. Tetapi saat Veli membuka pintu kamar, beberapa polisi mengejutkannya. Para polisi tersebut langsung masuk dan berdiri tepat disamping ranjang Keyna. 

“Ada apa ini?” tanya Veli kepada polisi dengan nada tinggi. 

“Maaf nona, kami harus menginterogasi nona Lynell. Mohon kerja samanya untuk tidak mengganggu tugas kami.”

Dengan terpaksa Veli hanya bisa menurut. Ia tetap berdiri didalam kamar itu dengan gelisah. Didalam hatinya terus berdoa agar tidak ada kejadian buruk yang akan menimpa Keyna lagi. 

Keyna diinterogasi oleh para polisi dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai detail kecelakaan tersebut. Bertanya hingga keakar-akarnya, bahkan menanyakan motif yang membuat Keyna harus keluar pada pukul 2 malam. Keyna menjawab seluruh pertanyaan itu dengan jujur tanpa ada yang ditutup-tutupi. Lagipula tidak ada yang perlu ditutupi mengenai kejadian itu.

“Terimakasih atas kerja samanya nona Lynell. Kami akan menemui nona kembali jika ada sesuatu. Kami permisi.”

“Tunggu pak polisi. Aku ingin bertanya sesuatu. Siapa orang yang mengendarai mobil itu dan bagaimana keadaannya sekarang?”

“Korban yang mengendarai mobil tersebut adalah nona Lidia Maureen. Dia telah meninggal dunia,” jelas polisi. Para polisi itu kemudian keluar dari ruangan.

Keyna benar-benar kaget mendengar hal itu. Ternyata pengendara mobil itu adalah seorang wanita, dan wanita itu telah tiada. Entah bagaimama Keyna harus menghadapi situasi ini. Keluarga wanita itu pasti terpukul, dan disisi lain Keyna takut jika ia akan disalahkan atas peristiwa ini. 

“Key, kau baik-baik saja?”

Veli memeluk tubuh Keyna yang terlihat gemetar. Keyna bahkan mengeluarkan air mata kesedihan. Ia sangat terpukul dengan keadaan saat ini. Kecelakaan itu terjadi secara tiba-tiba, dan kematian wanita itu juga terjadi secara tiba-tiba. 

Dua hari setelahnya, Keyna keluar dari rumah sakit bersama Veli. Veli mengantarkan Keyna pulang kerumah, ke kediaman keluarga besar Lynell. Dirumah itu hanya ditinggali oleh Keyna, ibu Keyna yang bernama Gracia Lynell dan bibi Flor yang mengurus kediaman Lyn sejak Keyna kecil.

Sesampainya dikediaman Lyn, Veli membantu Keyna berjalan menuju kamar untuk istirahat. Kemudian Veli juga membuat makan untuk Keyna. Setelah semua selesai barulah Veli pulang kerumah pribadinya. Jarak dari Kediaman Lyn dan rumah Veli hanya sekitar 5 menit saja, sangat dekat. 

Keyna istirahat penyembuhan diri selama 3 hari. Setelah itu tubuhnya sudah lumayan membaik. Oleh karena itu setelah istirahat selama tiga dirumah, Keyna memutuskan untuk kembali kerja. 

Pagi ini Keyna bersiap-siap untuk pergi ke perusahaan Lynell Group atau LG. Seperti biasa Keyna pergi menggunakan mobil pribadi miliknya ke perusahaan tanpa supir. 

Didepan pintu perusahaan Keyna disambut oleh beberapa karyawan dan asistent pribadinya yang bernama Mika. Mika sangat bisa diandalkan untuk mengurus perusahaan. Selama Keyna dirawat dirumah sakit dan istirahat dirumah, Mika yang memegang tanggung jawab perusahaan bersama Thomas. 

“Apa yang terjadi selama aku tidak ada?” tanya Keyna sambil berjalan menuju ruang kerja miliknya. 

“Ada beberapa masalah. Aku akan memberitahu nona semua masalahnya diruangan.”

Keyna telah duduk dikursi besarnya. Singgasana yang telah ia duduki selama lebih dari 5 tahun. 

Thomas memeberikan beberapa dokument yang harus Keyna lihat sendiri. Wajah Thomas begitu pucat saat memberikan dokument itu. Mika juga terlihat gugup dan cemas. 

Keyna membaca dokument itu selama beberapa saat. Betapa terkejutnya Keyna setelah membaca isi dokument itu. Saham perusahaan turun drastis dan perusahaan dalam kondisi kritis. 

“Kenapa bisa seperti ini?” tanya Keyna tegas tanpa menaikan suaranya. 

“Maaf nona, sebagai sekretaris dan orang yang telah nona beri kepercayaan, saya tidak bisa menyelesaikan tanggung jawab yang nona berikan.” Thomas tertunduk, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjalankan perusahaan dengan baik . 

“Saya juga bersalah nona,” tambah Mika. 

“Aku tidak menyalahkan kalian berdua. Bagiku kalian tidak salah, kalian telah menjalankan tugas dengan baik. Mika, aku ingin tau siapa dibalik ini?”

“Dia adalah tuan muda keluarga Edelsteen, Ayden Edelsteen. Presdir dari perusahaan Edels, perusahaan nomor satu di negara ini.”

“Aku merasa tidak pernah menyinggungnya. Kita harus menyelesaikan masalah ini. Jika tidak maka aku khawatir perusahaan tidak akan bertahan lama. Kita harus kesana sekarang juga.”

Keyna beranjak dari kursi, pergi menuju perusahaan Edels, tempat pria kejam bernama Ayden Edelsteen berada. 

Kerna bersama Thomas dan Mika telah sampai di perusahaan Edels. Tanpa menunggu lama mereka bertiga bergegas masuk kedalam. Diruang resepsionis Mika menunjukan kartu nama Keyna agar diizinkan masuk dengan alasan kerja sama. 

Tetapi tak disangka tidak mudah untuk bertemu dengan tuan muda keluarga Edelsteen. Petugas resepsionis bukan menolak, tetapi siapapun yang ingin bertemu dengan CEO mereka harus membuat temu janji terlebih dahulu. 

Mika tak terima dengan peraturan perusahaan Edels. Ia sampai berdebat dengan pegawai resepsionis itu. Kemudian disela-sela perdebatan antara Mika dan pegawai itu, seorang pria datang menghampiri mereka. 

“Selamat datang nona Lynell di Edels. Aku menyambut hangat kedatanganmu.” Pria itu adalah Leo Opion, asistent khusus Ayden Edelsteen. Ia juga terkenal bejat, sama seperti bosnya. 

“Tuan Leo, ma-maafkan saja. Sa-saya tidak tau jika nona ini adalah tamu khusus pre-presdir,” ujar pegawai resepsionis sambil tertunduk ketakutan. 

“Bereskan barangmu, Edels tak menerima pegawai yang lalai sepertimu.”

Mendengar perkataan Leo membuat Keyna terkejut. Selama ia menjadi presdir tidak pernah memecat pegawai begitu saja. Apalagi hanya dengan alasan sepele seperti ini. Keyna juga merasa jika ia tidak pernah diundang secara khusus oleh tuan muda Edelsteen. 

“Aku rasa ini berlebihan. Pegawai ini tidak tau apa-apa, jadi tidak perlu dipecat,” sela Keyna.

“Ini masalah internal perusahaan. Nona Lynell tidak perlu membuang tenaga untuk mengurusinya. Tuan muda sudah menunggu anda, mari ikut saja,” jawab Leo. 

Keyna tak ingin memperpanjang masalah ini. Jadi dia menyuruh Mika untuk memberikan kartu nama milik mika kepada pegawai itu. Keyna ingin pegawai itu bekerja diperusahaanya karena iba. 

Leo berhenti didepan sebuah ruangan. Ruangan yang sangat besar dan begitu megah dari luar. Perusahaan Edels memang sangat megah, pekerjanya juga sangat gesit, tak heran perusahaan Edels menjadi perusahaan nomor satu di negeri ini. 

“Ini adalah ruangan tuan muda. Nona Lynell dipersilahkan masuk. Yang tidak berkepentingan tolong menunggu diluar. Tuan muda tak suka jika sembarang orang masuk keruangannya.” 

Bersambung...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status