Share

Makin Tua Makin Tampan

Keesokan harinya Pak Dullah datang lagi, kali ini dia minta Bang Parlin yang jadi saksi pernikahan anaknya dan Agus. Mereka gerak cepat, katanya akad nikah akan dilaksanakan jam sepuluh pagi. Nikah duluan dan suratnya diurus belakangan.

Karena kebetulan Butet masih di rumah, aku ikut Bang Parlin ke rumah Pak Dullah. Agus sudah datang, anak Pak Dullah juga sudah didandani ala kadarnya. Petugas pencatat nikah yang juga guru di pesantren kami yang menikahkan. Acara berjalan lancar, diakhiri doa bersama yang dipinpin Bang Parlin. Lalu makan bersama.

Agus lalu salim ke semua orang, saat salim ke Bang Parlin dia menangis.

"Terimakasih kasih, Pak, aku ada permintaan satu lagi," kata Agus.

"Apa lagi, Gus?"

"Aku ingin pekerjaan tetap, Pak, aku sudah punya istri sekarang," katanya.

Selama ini dia kami pekerjakan memang tidak tetap, hanya jika panen saja.

"Baiklah, ngurusi sapi bisa?" tanya Bang Parlin.

"Bisa, Pak, bisa," jawabnya kemudian.

Padahal mertuanya juga punya kebun sawit, biarpun ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Sari Ramadhan
Si johan cocok sama si butet,,, dia sanggup berjuang untuk mendapatkan cinta si butet...
goodnovel comment avatar
Sari Ramadhan
Memang kasihan sama si Sandi,, mungkin takdir jodoh mereka memang tidak ada,, kalau dipaksa tidak akan bertahan lama...
goodnovel comment avatar
faridah adah
Kasihan sama Sandy...saya lebih suka kalau Butet dengan Sandy...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status