Share

47. Ranu Kumbolo

"Aku inginkan jantung pria itu, Pangeran. Namun, sebelumnya aku juga inginkan kehangatan malam ini bersamamu. Bagaimana?"

Abimana membeliak kaget, apa yang dikatakan oleh Wedari yang terakhir begitu mengoyak pertahanan yang dia bangun sejak tadi. Apalagi jari jemari perempuan siluman tidak berhenti bergerak memancing pada daerah sensitif tubuhnya.

Abimana berulang kali menarik napas panjang seolah dia sedang kehabisan stok udara dalam tubuh. Wedari menyadari situasi yang dirasakan oleh lelaki incarannya, tetapi dia tidak mengindahkan geraman Abimana. Wanita siluman itu justru makin gencar memberi sentuhan sensualnya.

"Bagaimana, Pangeran?"

"Jika apa yang kau inginkan terjadi, maka kujang itu milikku!"

Tanpa menjawab kalimat Abimana, wanita itu bergerak cepat. Tubuhnya meliuk di atas tubuh sang lelaki yang sudah direbahkannya dengan paksaan lembut.

Mau tidak mau akhirnya Abimana mengikuti setiap gerakan sang wanita. Desahan dan lenguhan berulang kali lolos dari mulut Abimana membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status