Share

Ban 48

Morning sickness adalah salah satu tanda kehamilan di trimester pertama, dan Aruna kini sedang mengalaminya. Pagi hari saat matahari baru menampakkan sinarnya, Aruna sudah berhadapan dengan wastafel. Dia berusaha memuntahkan isi perutnya namun yang keluar hanya cairan pahit saja. Sungguh, Aruna tak menyangka kalau awal kehamilan ternyata separah itu.

Setelah muntah-muntah cukup parah, Aruna yang merasa lemas hanya bisa berbaring saja di atas ranjang dengan selimut yang menggulung tubuhnya. Arkan yang melihat itu merasa kasihan dan tak tega. Yang bisa dia lakukan hanyalah memijat tengkuk Aruna dan mengoleskan minyak kayu putih juga berharap hal itu bisa membantunya merasa lebih baik.

"Agak mendingan nggak?" Arkan bertanya pada Aruna yang berbaring dengan mata terpejam. Aruna tak bersuara, hanya menganggukkan kepala saja sebagai jawaban.

"Parfummu, Mas. Aku benar-benar mual mencium aromanya," ucap Aruna. Arkan langsung menoleh ke arah meja rias dan parfum miliknya masih ada di sana. Par
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status