Share

BAB 16

Sekar terbelalak mendengar itu.

"Maksudnya mau lihat bagaimana to Juragan?" tanya Sekar ketakutan.

Mulyono menyeringai senang, melihat istri mudanya itu, tampak ketakutan.

"Ya tak lihat dulu sini, beneran merah apa endak?" ucap lelaki ber perut sedikit buncit itu, kembali merangkak di atas kasur besar miliknya, mendekati Sekar.

"Jangan juragan! biar saya lepas dulu saja, di kamar mandi." seru Sekar, menghentikan gerakan lelaki mesum itu.

"Tolong juragan, jangan seperti ini, saya malu." ucap Sekar dengan suara gemetar.

"Ckk, terus kapan aku boleh melihatnya?" decak Mulyono kesal.

"Eng, itu, besok saja kalau sudah bersih Juragan, sekarang saya malu, karena masih kotor." ucap Sekar, berharap laki-laki yang sekarang menjadi suaminya itu, membebaskannya untuk saat ini.

"Oh, jadi karena itu ya. Baiklah, aku akan sabar menunggu sampai kamu benar-benar suci lagi sayang.. " ucap Mulyono, kemudian mengalah, demi mendapatkan hati Sekar.

'Tak ada salahnya aku turuti permintaannya, apalagi Sekar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status