Share

BAB 17

"Alhamdulillah, akhirnya kamu bisa kembali lagi kemari, Sekar." sambut bu Raya senang.

"Iya Nyonya, alhamdulillah." jawab Sekar segera menyalami punggung tangan wanita paruh baya itu, sembari melirik ke arah Niko, yang baru masuk, kemudian duduk di ruang tengah.

"Sekar, buatkan aku teh manis! " serunya, sembari merebahkan punggungnya, ke sandaran sofa.

"Ya ampun Niko, Sekar kan masih capek, biar di buatkan Novi, atau Sisil aja ya?" ucap bu Raya, menatap Sekar tak tega.

"Ckk, capek apanya sih Ma, orang dia cuma tidur terus sepanjang perjalanan kemari." cetus lelaki bertubuh kekar itu, melirik ke arah Sekar.

Sekar hanya dapat tersipu malu-malu, karena sepanjang perjalanan tadi, dia memang tidur terus.

Gadis itu kemudian bergegas ke dapur, setelah meletakkan tas kainnya, ke lantai.

"Gak jadi Sekar, buatkan aku wedang jahe saja!" seru Niko lagi, membuat bu Raya hanya geleng-geleng kepala saja, melihat tingkah putranya itu.

Sekar segera melaksanakan perintah Niko, Novi yang sedang membuatk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status